Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
BAB 17 #Saat nya mengerjai mereka..#2


__ADS_3

Dan...


“AAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....!!” teriak Nania dan langsung terbangun. Dengan nafas yang masih terengah-engah Nania melihat sekelilingnya. Ada begitu banyak orang. Ayah, ibu, serta kakek dan neneknya pun ada di kamar Nania saat ini.


“Kau sudah sadar nak?” Tanya Rose pada putrinya yang masih terlihat panik di atas tempat tidur itu. “ kau sudah pingsan dari kemarin.” Ujar Rose.


Nania langsung memeluk ibu nya itu, lalu dia menangis sesenggukan.’ibu- “ ucapnya yang kelihatan ketakutan dari suaranya.


“Kau kenapa Nania?” Rose merasa tidak tenang melihat anaknya sehingga dia pun kembali bertanya.


“Aku – aku takut bu! Ada hantu di kamar ini!” Ujar Nania sambil melihat ke sekeliling kamarnya.


Orang-orang yang ada di kamar Nania saat itu melihat Nania dengan tatapan bingung. “Hantu? Mana mungkin.” Itulah yang ada di benak mereka saat itu.

__ADS_1


“Hantu? Apa yang kau katakan Nania? Mana ada hantu di rumah ini.” Seru Rose yang merasa anak nya ini mengada-ada.


“Betulan bu...!!” Ujar Nania ketakutan. Kilasan kejadian sebelum dia pingsan masih lekat di ingatannya. “aku takut bu! Aku takut!!!” Nania terus menangis ketakutan. Dia takut hantu yang mendatanginya waktu itu kembali mendatanginya.


“Mungkin dia hanya bermimpi.” Ucap Sean, kakek Nania.


“Tidak kek!! Aku bersumpah aku melihat hantu. Ya,. Hantu wanita. Dia berjalan dari sana dan menembus tembok itu lalu duduk pas di dekat ku. Kemudian hantu wanita itu tersenyum. Sangat menakutkan sekali kek! Aku mohon percaya lah pada ku kek!!” Nania terus meyakinkan kakeknya.


“Aku rasa yang menyebabkan Tia dan Leni pingsan juga adalah dia kek..” Ujar Nania ingat kalau Tia dan Leni juga pingsan sebelum dia pingsan. “Ibu dan kakek bisa menelpon keluarganya dan menanyakan hal itu.” Sebut Nania yakin.


“Minum? Kami bahkan tidak minum atau makan apapun malam itu ayah! Percaya lah pada ku!!” Teriak Nania frustasi.


“Sudahlah.. sebaiknya kau tenangkan diri mu Nania. Dan beristirahatlah. Aku akan meminta dokter untuk memeriksa keadaan mu kembali.” Ujar Kakek Nania.

__ADS_1


“benar yang dikatakan oleh kakek mu Nania! Beristirahatlah.” Sebut sang nenek yang mendukung perkataan suaminya.


“Sebaiknya kita semua keluar agar Nania bisa beristirahat.” Ucap Ayah Nania dan membawa semua orang termasuk ibu Nania untuk keluar.


Nania hanya bisa menatap semua orang yang pergi meninggalkannya sendiri. Nania langsung menarik selimutnya dan menutupi dirinya sampai hidung. Mata Nania terus tidak bisa diam, seakan-akan dalam mode waspada. Waspada kalau-kalau hantu itu kembali menakut-nakutinya.


“Apa kau sudah puas?” Tanya Sky yang tiba-tiba muncul di belakang Kaila yang sedari tadi ada di atas lemari boneka milik Nania.


“Astaga!!!” Ujar Kaila sambil menampol wajah Sky yang bisa-bisa muncul di dinding itu. Ya, saat ini hanya kepala nya Sky saja yang ada di belakang Kaila. Entah di mana tubuh malaikat pencabut nyawa itu kini berada.


Tapi syukur nya Sky dengan cepat menarik kepalanya sehingga Kaila tidak bisa menampolnya.


“Kenapa kau selalu menakuti ku Sky???” Tanya Kaila geram. Rasa nya dia ingin menampol wajah Sky itu sekali itu.

__ADS_1


“Dan kenapa juga kau masih saja terkejut dengan kedatangan ku.” Ucap Sky dengan wajah tak berdosanya. “Huft!! Dasar!! Kalau menakuti orang lain saja kau berani, giliran kau yang ditakut-takuti eh malah marah-marah...” Seru Sky dengan nada mengejek.


***bersambung


__ADS_2