
__ADS_3
Hanjo merasakan jantungnya yang entah ada entah tidak itu terasa berhenti setiap kali hantu-hantu disana mulai menakutinya.
“Diego, bisa kah kau meminta mereka untuk bubar?” Tanya Hanjo pada Diego sambil masih memeluk Diego.
“aku akan menyuruh mereka untuk pergi tapi kau lepaskan dulu tangan mu dari ku.” Ujar Diego dengan wajah datarnya.
“Tidak!! Bagaimana kalau mereka tiba-tiba menakuti ku lagi seperti si setan kakek itu!” Protes Hanjo yang sudah tidak mau melepaskan pelukannya kali ini.
Diego sadar kalau kali ini Hanjo akan terus menempel pada nya jika ia tidak segera membubarkan semua setan yang ada di ruangan itu.
“Kalian boleh keluar sekarang.” Ujar Diego dengan suara lantang. Dan dalam sekejap semua setan tadi pun menghilang.
“Mereka sudah pergi. Kau bisa melepaskan pelukan mu sekarang.” Deigo menatap lurus ke depan dan tidak melihat ke arah Hanjo sama sekali.
Hanjo melihat ke kiri dan ke kanan. Dan benar, semua setan itu telah hilang. Hanjo pun bisa bernafas lega dan melepaskan pelukannya dari Diego.
“maafkan aku. Tapi aku terlalu takut tadi.” Ujar Hanjo berterus terang. Dia tidak mau Diego mencapnya sebagai setan mesum yang suka mengambil kesempatan dalam kesempitan.
__ADS_1
“Aku akan kembali ke kamar ku. Kau boleh tidur disini jika kau bisa tidur atau kau boleh berkeliling rumah ini jika kau punya nyali.” Ujar Diego dengan nada sedikit mengejek.
“Cih!! Kau merendahkan ku !” sungut Hanjo, walaupun memang benar fakta nya dia memang penakut tapi kalau ada orang yang berkata demikian dia tetap merasa tersinggung.
Diego tidak menghiraukan perkataan Hanjo dan melangkah untuk keluar dari kamar itu.
“Tunggu dulu!! Teriak hanjo dari belakang.
Diego pun berhenti walaupun tidak membalikkan badannya.” Ada apa?” tanya Diego dengan suara beratnya.
“apa kau yakin ingin menemuinya? Aku takut kau akan ketakutan jika aku membawa mu kesana.” Jawab Diego, yang terdengar penuh dengan nada mengejek.
“kalau memang hanya dia yang bisa memberitahu siapa diriku sebenarnya maka aku tidak akan merasa takut apalagi kalau-“ Hanjo menghentikan kalimatnya.
“kalau apa?” tanya Diego penasaran.
“kalau ada diri mu.” Jawab Hanjo sambil menunduk.
__ADS_1
Diego tidak lagi menggubris perkataan Hanjo dan keluar begitu saja dari kamar itu. Hanjo jadi tidak tahu apakah Diego bersedia pergi ke gedung tua itu bersama dirinya atau tidak.
“huft! Dia pergi begitu saja!!” Hanjo menjatuhkan dirinya ke tempat tidur. Dan kini dia memejamkan matanya. Mendadak ruangan itu terasa begitu sunyi bagi nya membuatnya kembali teringat dengan berbagai macam sosok setan yang ada di ruangan itu tadi.
“tetap tutup mata mu Hanjo!!” Gumam Hanjo yang mulai ketakutan di kamar itu sendirian. “dengan begitu kau tidak akan melihat apapun.” Lanjut Hanjo bergumam sendiri tak jelas.
“benar kah? Hihihihihiihiiiii... hihihihihiihiii....” terdengar suara wanita yang diyakini oleh Hanjo adalah sejenis hantu yang sama dengan Martina, yaitu miss K.
Jantung Hanjo langsung melemah. Dia mau terus menutup matanya tapi untaian rambut si miss K yang menjuntai ke wajahnya membuat Hanjo merasa percuma untuk menutup mata dan begitu Hanjo membuka matanya....
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!”Hanjo berteriak keras sebab si miss K kini tengah melayang tepat diatas diri nya dengan rambut terjuntai hingga menyentuh wajah Hanjo. Yang lebih mengerikan si miss K ini tersenyum meringis sambil terus tertawa yang menjadi ciri khas kaumnya.
Tulang-tulang Hanjo menjadi lemas. Dia ingin lari tapi tubuhnya tidak mau diajak bekerja sama. tubuh itu seperti kehilangan penyanggahnya dan berubah menjadi seonggok daging yang tidak berguna.
Hanjo memberanikan diri untuk menyapa si miss K yang masih melayang di atasnya, “hai kakak..” ucap Hanjo sambil tersenyum lalu pingsan..
***bersambung
__ADS_1
__ADS_2