
__ADS_3
Saat Diego akan memainkan lagu ke duanya, tiba-tiba suasana di dalam ruangan itu berubah sangat mencekam.
Tiba-tiba udara terasa sangat dingin bahkan terasa sampai ke dalam tulang. Dan sesaat kemudian, Diego melihat kuntilanak yang sangat besar nemplok di kaca yang berada pas di depan Sky.
Diego berhenti memetik sinar gitar nya.
Diego ingin tahu, apakah Sky juga merasa dan melihat hal yang sama dengan yang Diego lihat dan rasakan.
Kalau benar, fix Sky pasti lah bukan manusia biasa atau bahkan memang Sky bukan manusia sama sekali.
Diego menoleh pada Sky, tapi aneh nya Sky tetap tenang seolah tidak terjadi apapun. Padahal saat ini Diego melihat kuntilanak itu sedang menatap Sky dengan mata merah dan lidah terjulur nya.
"Apa aku salah ?" Gumam Diego, yang tanpa sadar membiarkan alam bawah sadar nya membuat nya berbicara dalam hati.
Sky yang sebenarnya juga merasakan dan melihat apa yang Diego rasakan dan lihat. Hanya saja Sky berpura-pura tidak terjadi apapun di dalam ruangan itu.
Sky tahu ada sesosok kuntilanak yang sangat besar nemplok bagaikan seekor cicak di kaca luar ruangan terapi nya kini dan sedang menatap dirinya serta Kaila.
Tapi tidak ada yang bisa Sky lakukan saat ini selain pura-pura bersikap seperti selayaknya manusia normal.
Kuntilanak itu terus mendekat dan mendekat, menerobos jendela kaca dan kini berada tepat di samping Sky dan Kaila.
Bahkan tidak hanya itu saja, kini si kuntilanak pun menjilati pipi Sky dengan lidah panjangnya.
Sky tidak bisa berakting setengah setengah, totalitas nya saat ini sangat diperlukan.
Tapi siapa juga yang akan bertahan jika terus diperlakukan seperti itu, kemudian..
"plaaak..." Sky seakan- akan menepuk seekor nyamuk yang nangkring di wajah nya.
__ADS_1
"Ada apa Sky?" Tanya Kaila, heran, tiba-tiba Sky menepuk pipi Sky sendiri.
"Seperti nya ada nyamuk di ruangan ini." Jawab Sky sambil seperti menggenggam sesuatu di tangannya.
"Nyamuk? Yang benar saja." Seru Kaila, yang rasa nya ingin tertawa saat mansion mewahnya dikatakan ada nyamuk nya.
"Apakah kau juga di gigit nyamuk disini,Diego?" seloroh Kaila, bertanya pada Diego.
"Seperti nya nyamuk itu hanya menyukai tuan Sky saja." Sarkas Deigo yang tahu benar apa yang sebenarnya Sky lakukan.
"Kalian tidak percaya," Ini di tangan ku saat ini ada seekor nyamuk nakal yang berani mengganggu ku." Ujar Sky memperlihatkan tangan nya yang sedang mengepal seakan ada nyamuk yang saat ini sedang terperangkap di dalam genggaman tangannya itu.
Kemudian Sky meremas kuat genggaman tangan nya. Seolah-olah dia sedang mematikan nyamuk yang berhasil di tangkap nya.
Mungkin bagi Kaila, apa yang dikatakan oleh Sky itulah yang terlihat saat ini. Tapi tidak untuk Diego.
Diego melihat bagaimana Sky memukul lidah panjang dari kuntilanak besar yang menjilati pipi Sky.
Tapi seolah tidak mendengar teriakannya dsn raungan so kuntilanak, Sky malah asik berbincang dengan Kaila dan dirinya.
Kuntilanak itu merasa lidah nya akan segera copot jika Sky tetap melanjutkan aksi penyiksaan nya itu.
Si kuntilanak pun menatap Diego dengan sorot mata memelas, seolah sedang meminta tolong pada Diego untuk melepaskannya.
Diego tidak tega melihat kuntilanak itu di siksa oleh Sky seperti itu, sebab kuntilanak besar ini sesungguhnya adalah Kuntilanak yang ada di rumah Diego.
Diego sengaja meminta si kuntilanak datang untuk menguji Sky. Tapi siapa sangka otak Sky sangat lah pintar.
Dia bisa menangani si kuntilanak tanpa membongkar jati dirinya yang sebenarnya.
__ADS_1
Diego berjalan ke arah Sky lalu meraih tangan Sky,
"Coba ku lihat nyamuk yang kau tangkap?" Tanya Deigo dengan santai.
Sky tersenyum, Sky memang sudah ada firasat pasti kuntilanak ini adalah salah satu demit yang tinggal di mansion nya Diego. Buktinya saja, Diego yang melihat kehadiran kuntilanak di dalam ruangan itu sama sekali tidak bertindak apapun.
Diego seolah sengaja menunggu Sky untuk bertindak.
Sky pun membuka tangannya dan lidah si kuntilanak pun akhirnya terlepas. Kuntilanak itu pun langsung pergi sambil memegangi lidah nya yang jadi cedera karena ulah Sky.
"Waah .. seperti nya aku salah. Itu bukan nyamuk, mungkin hanya seekor semut." Ucap nya saat membuka kepalan tangan nya yang ternyata kosong.
"Hampir saja aku meminta orang untuk menyemprotkan seluruh mansion ku kalau memang sampai ada nyamuk di mansion ini." sarkas Kaila.
Diego pun melepaskan pegangan tangan pada tangan Sky. "Aku pun berpikir sama dengan mu Kaila, mana mungkin ada nyamuk di mansion semewah ini." Ujar Diego.
Sky hanya tersenyum. Lalu mengalihkan pandangannya ke Kaila.
"Kaila, aku rasa cukup untuk terapi kita pagi ini." Ujar Sky, sambil tersenyum.
"Benar kah? hanya segitu saja?" tanya Kaila seakan tidak percaya terapi yang terkenal sangat mujarab itu hanya memakan waktu tidak kurang dari lima belas menit saja.
"Ya...nanti siang kita lanjutkan lagi." Ujar Sky, yang kemudian berdiri dan pergi dari ruangan Kaila begitu saja.
Diego menatap Sky yang melewati.
"Aku akan membongkar jati diri mu sebenarnya. secepatnya Sky! tunggu saja." seru Diego dalam hati saat Sky sudah benar-benar keluar dari kamar itu.
"Diego? Apa kita akan melanjutkan aktivitas hari ini dengan kelas bisnis?" Tanya Kaila yang berharap kelas bisnis pun akan sama kilat nya dengan terapi nya tadi bersama Sky.
__ADS_1
"Tentu saja..." Jawab Diego lalu memulai kelas bisnis nya dengan Kaila.
__ADS_2