Help Me, Mr. Ceo

Help Me, Mr. Ceo
BAB 12#Tipu daya Nania


__ADS_3

Kaila yang mendengar perkataan tunangannya serta sepupunya ini auto berhenti menangis dan menatap ke dua orang ini dengan tatapan tidak percaya. “kalian tidak sedang mendoakan agar tuhan segera menjemput ku kan?” Seru Kaila dengan ekspresi yang sulit untuk digambarkan karena saking out of box nya.


Tapi sayang, ucapan Kaila tidak dapat di dengar baik oleh Arthur maupun oleh Nania.


Kaila berjalan mendekati Nania dan Arthur. “kalian tidak sungguh-sungguh akan mendoakan agar aku cepat kembali ke pangkuan yang maha kuasa kan?” Ucap Kaila sekali lagi.


“Hei!! Sudah jangan menangis. Kaila bisa sedih kalau dia tahu kita menangis seperti ini.” Ujar Arthur sambil mengelap air mata di matanya Nania.


“benar Nania! Aku sangat sedih melihat kalian menangis seperti ini.” Timpal Kaila tanpa merasa cemburu sedikit pun atas perlakuan Arthur ke Nania. Dalam pikiran Kaila, Arthur membersihkan air mata Nania karena Arthur merasa iba pada Nania. Apalagi Arthur yang Kaila kenal memang laki-laki yang suka berbuat baik pada semua orang. Arthur bahkan tidak pernah pilah pilih dalam berteman. Itulah mengapa Kaila jatuh cinta pada Arthur walaupun usian mereka cukup terpaut jauh.


Nania mengangguk sambil sesekali masih terisak tapi tentu saja bukan karena ucapan dari Kaila tadi


“sudah-sudah!!"Arthur meletakkan kedua telapak tangan nya ke pipi Nania, membuat wajah Nania yang hampir sama mungilnya dengan wajah Kaila semakin lebih kecil.


Kaila hanya terdiam melihat perlakuan Arthur ini. Dia teringat dulu Arthur selalu melakukan itu pada nya setiap kali Kaila menangis. Kaila pun tersenyum melihat adegan ini. Dia benar-benar terbawa ke dalam masa lalu ketika dia masih bisa berbicara dan tertawa bersama Arthur.


Sebentar lagi dokter Milia akan datang, tapi aku tidak dapat menemani Kaila disini sebab ada rapat direksi yang harus aku hadiri. Kau tidak keberatan kan untuk tetap menjaga Kaila sampai dokter Milia datang?” tanya Arthur pada Nania tanpa melepaskan tangan dari pipi Nania.


Nania pun mengangguk, dan menyentuh kedua tangan Arthur dan menurunkan tangan Arthur dari pipinya.


“Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu. Tanpa kau suruh sekalipun aku pasti akan tetap berada disini. Karena memang setiap hari aku selalu menemi Kaila.” Jawab Nania sambil tersenyum.


“kau baik sekali Nania??” Kaila langsung ingin memeluk Nania. Dia sangat terharu mendengar perkataan Nania yang mengatakan kalau Nania selama ini telah menjaga tubuh Kaila yang terbaring di atas ranjang besar itu.

__ADS_1


“astaga aku lupa!!” seru Kaila sambil menepuk jidatnya setelah tubuhnya menembus tubuh Nania begitu saja. “jelas -jelas diri ku kini tidak lebih dari hologram yang ada pilem-pilem.” seru Kaila pada dirinya sendiri.


Suatu hal aneh terjadi. Entah mengapa Nani terlonjak kaget ketika Kaila menembus dirinya. Dia langsung melepaskan tangan Arthur.


“ada apa Nania?” Tanya Arthur yang melihat Nania seperti terlonjak karena sesuatu.


Nania memegang kuduk nya dan mengelusnya perlahan. “entah lah, aku merasa ada hembusan angin yang baru saja melewati ku.” Jawab Nania sambil memperagakan nya dengan tangan kanannya. Dia memang benar-benar merasakan ada semilir angin yang menembus melewati dirinya.


Kaila yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sendiri. "ups!!" seru nya sambil menutup mulutnya. Dia tidak menyangka kalau dia membuat Nania merasakan kehadirannya.


“angin?” Arthur melihat ke sekeliling kamar Kaila. “semua jendela di sini tertutup. Bagaimana ada angin yang bisa masuk?” ujar Arthur dalam hati.


“iya,benar Arthur! Aku merasakan ada semilir angin menembus diri ku!! Apa kau tidak merasakannya?” tanya Nania penasaran, apakah hanya diri nya yang merasakan angin tersebut.


“lalu, bagaimana dengan Kaila?” tanya Nania. Bila dia harus pergi, lalu siapa yang menjaga Kaila? kalau seandainya Arthur yang akhirnya akan menjaga Kaila maka Nania merasa lebih baik jika dia tetap ada disini.


“kau tidak perlu mengkhawatirkan diri ku Nania! Aku ada disini untuk menjaga tubuh ku itu!!” Ungkap Kaila, tepat di depan kaila.


“kau tenang saja, Aku akan panggilkan perawat untuk menjaga Kaila.” Ujar Arthur dari belakang Kaila yang saat ini tengah berdiri di antara Artur dan Nania.


“Nah kau dengar sendiri kan Nania? Arthur akan meminta perawat untuk menjaga ku. Jadi kau tidak perlu khawatir.” Ucap Kaila dengan polosnya. Dia benar-benar mengira bahwa setelah Arthur pergi maka Nania akan menjaga tubuh Kaila yang terbaring di atas ranjang itu.


Nania pun menyetujui usulan dari Arthur, dalam hati Nania sebenarnya sangat senang sebab dia tidak harus duduk bengong di kamar ini sendirian.

__ADS_1


“baiklah. Kalau begitu aku akan kembali ke mansion ku.” Ucap Nania lembut.


“ya, sebaiknya begitu.” Timpal Arthur.


Arthur pun menelpon ke tempat tinggal pada dokter yang bersebelahan dengan kamar Kaila. Dia meminta seorang perawat untuk menjaga Kaila di kamarnya sebab ia dan Nania tidak akan berada disana.


“kau pergilah duluan Nania. Aku akan menunggu perawat datang, baru setelah itu aku akan pergi.” Jelas Arthur.


“maaf kan aku Arthur. Padahal tadi aku sudah mengatakan bahwa aku bersedia untuk menjaga Kaila. Tapi malah aku yang pergi lebih dulu.” Ungkap Nania plus tidak lupa dengan ekspresi sedih yang membahana.


Arthur mengelus kepala Nania seperti yang sering ia lakukan pada Kaila sebelum Kaila jatuh koma.


“Kau tidak harus mengesampingkan kesehatan mu.” Ucap Arthur sambil tersenyum.


Hati Kaila tiba-tiba terasa sakit sebab melihat Arthur kembali memperlakukan Nania sama seperti apa yang biasa Arthur lakukan padanya. “kau harus positif thinking Kaila. Mungkin mengusap-usap kepala cewek memang sudah kebiasaan dari Arthur.” Gumam Kaila sambil tersenyum kecut. Memangnya apa lagi yang bisa ia lakukan saat ini. Menarik tangan Arthur? Huft, jangan kan untuk menarik tangan Arthur, untuk mengatakan JANGAN saja merupakan hal yang percuma.


Nania yang dielus kepala nya oleh Arthur merasa sangat senang. “benar kata pepatah, tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Secara berlahan aku akan dapat menarik diri mu seutuhnya untuk ku Arthur.” Gumam Nania dalam hati sambil tersenyum pada Arthur.


Sementara itu sang gadis hologram,siapa lagi kalau bukan Kaila hanya bisa bengong menyaksikan semua itu.


Setengah dari hatinya mengatakan bahwa ada sesuatu antara Nania dan Arthur. Sementara setengah hati nya yang lain mengatakan Kaila tidak perlu terlalu bernegatif thinking, hal ini hanya sebuah adegan biasa saja bukan lah sebuah adegan hot yang harus dia cemburui. Toh mereka kan tidak ciuman atau sebagai nya. Jadi Kaila, please jangan terlalu lebay dalam menanggapi hal ini.


***bersambung...

__ADS_1


yang ingin up lagi.. komen dibawah ya...


__ADS_2