
__ADS_3
Setelah James keluar dari ruangan kerjanya, Diego pun segera menelepon salah satu sahabat baiknya.
Apa kau sibuk Arya?" Tanya Diego pada temannya yang merupakan anak pemilik salah satu rumah sakit besar di kota tetangga.
"Tidak terlalu sibuk. Apa ada yang bisa aku bantu Diego?" tanya Arya. Tumben-tumbenan Diego menelponnya.
"Aku ingin minta tolong sesuatu." ujar Diego to the poin.
"Apa yang bisa aku bantu?" Arya balik bertanya. Sangat jarang seorang Diego Adiyangsa memintai nya tolong.
"Aku ingin mencari seseorang. Tapi aku tidak tahu nama orang itu. Satu-satunya yang aku ketahui tentang orang yang aku cari itu adalah dia sedang koma saat ini." Jawab Diego jujur.
"Jangan katakan kau mencari orang ini karena permintaan teman-teman mu yang beda duni dengan kita." ujar Diego yang memang sudah tahu kalau Diego bisa berinteraksi dengan para arwah.
"katakan lah begitu." Diego tidak berniat untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan meminta pertolongan dari Arya.
"baiklah. Aku akan menolong mu untuk mencari orang yang kau maksud kan itu, tapi sebagai gantinya kau juga harus menolong ku untuk mengusir para setan di bangunan terbengkalai yang akan dijadikan rumah sakit baru oleh ayah ku. Bagaimana, cukup adil kan?" Diego memang sudah merasa hawa-hawa tidak enak ketika Arya sudah mulai untuk mengajukan persyaratan tadi. Sebab ini bukan pertama kali nya Arya meminta nya berurusan dengan para hantu yang menggangu di rumah sakitnya atau lahan yang akan di jadikan sebagai rumah sakit.
" entah kapan aku bisa menerima pertolongan dari mu dengan tulus Ar!!"Seru Diego, sambil menghela nafasnya.
"Kalau begitu aku tunggu kau sejam lagi di gedung kosong disebelah mall XY. Kebetulan gedung itu berada di kota mu Ar. Jadi aku akan berangkat ke sana sekarang dan nanti malam aku akan menginap di rumah mu. Lalu besok kita bisa sama-sama ke kota ku dan berkeliling semua sakit disana sesuka mu." Arya langsung mematikan telpon itu tanpa mendengarkan terlebih dahulu jawaban dari Diego.
"Dasar!! " seru Diego yang kaget Arya mematikan telpon itu begitu saja.
Diego pun langsung mengambil kunci mobilnya dan menuju ke gedung kosong yang Arya katakan di telpon tadi.
"Kau mau kemana Diego?" Tanya Lili yang sedang menonton tv bersama James.
__ADS_1
"Aku mau keluar bersama Arya sebentar." Jawab Diego jujur pada Lili meski dia tidak menjelaskan tujuan dia keluar bersama Arya.
"Oo..sampaikan salam ku pada Arya." Sebut Lili sambil tersenyum.
"Ya akan aku sampaikan nanti." jawab Diego lalu menuju ke garasi mobilnya.
***
Jarak gedung tua itu cukup jauh dari tempat tinggal Diego yang rumayan terletak di tempat terpencil itu.
Diego terpaksa mengemudikan mobilnya lumayan cepat agar bisa sampai tepat waktu di tempat dia dan Arya janjian ketemu malam ini.
Setelah cukup lama mengemudi, akhirnya Diego sampai di gedung kosong itu. Diego melihat dari luar seluruh tampilan gedung itu dari depan. Dan benar saja, aura mistis sangat kental disini.
Ketika asik melihat-lihat kearah gedung dari dalam mobil, tiba-tiba terdengar suara klakson mobil dari arah belakang mobil Diego. Diego pun melihat ke arah spionnya. Seperti dugaan Diego itu adalah Arya dan mobil nya.
"Terkadang aku heran dengan Ar..!!" Ujar Diego begitu Arya keluar dari mobil mewahnya.
"Kau bilang kau tidak percaya hal-hal di luar logika manusia. Tapi kau sangat sering meminta ku untuk membersihkan tempat-tempat yang akan kau jadikan sebagai rumah sakit baru keluarga mu." ejek Diego yang sudah terlalu sering dimintai bantuan seperti ini oleh Arya.
"Sebenarnya, sampai saat ini pun aku masih tidak percaya dengan semua hal seperti ini.Tapi percaya tidak percaya, setiap kali kau datang membantu ku, semua urusan pembangunan ulang gedung atau apalah itu nama nya jadi berjalan lancar. Tidak ada pekerja proyek yang mengeluh dikerjai atau diganggu oleh makhluk makhluk begituan." Terang Arya yang terdengar sangat yakin dengan hal gaib hanya saja dengan ekspresi wajah yang terlihat tidak yakin akan hal itu.
Diego mendengus kesal mendengar penjelasan sobat nya. "jadi malam ini kau akan tetap tinggal di luar seperti biasa nya atau kau akan mencoba ikut untuk pertama kalinya dengan ku ke dalam. Kata kau tidak percaya hal-hal seperti ini. Kalau begitu ayoo ikut kedalam bersama ku." Tantang Diego pada sahabat nya itu.
"Baiklah!! Siapa takut!!!" Arya pun akhirnya memutuskan untuk ikut menemani Diego ke dalam gedung kosong itu, itung-itung uji nyali ujar pada dirinya senang.
Baru saja Diego dan Arya sampai di depan pintu masuk utama gedung itu, Diego sudah merasa hawa setan yang kuat. Diego melirik ke ke kiri dan ke kanan melalui ujung matanya.
__ADS_1
"Kau yakin akan masuk bersama ku?" Tanya Diego, untuk meyakinkan Arya, apakah sahabat nya itu akan tetap ikut masuk ke dalam bersamanya.
"Kau jangan menakut-nakuti ku Diego."Jawab Arya yang sekilas dari luar terlihat acuh padahal sebenarnya dia sudah mulai agak merinding. Apalagi dia merasakan seperti ada seseorang yang mengintip dirinya dan Diego dari dalam gedung yang gelap itu.
"kalau kau yakin ..ayo kita masuk." Ajak Diego.
"Diego tunggu!!!!" Cegat Arya secepat kilat menarik tangan Diego. "heem apa kita tidak butuh senter atau sejenisnya? atau bagaimana kalau menggunakan senter di ponsel seperti ini?" Ujar Arya sambil nyengir dan langsung menghidupkan lampu di ponselnya yang tidak seberapa terangnya. Tiba-tiba nyali nya menjadi ciut setelah beberapa langkah mendekati pintu masuk itu.
"Kau bisa menggunakan itu jika kau rasa itu akan bisa membantu mu." Jawab Diego sombong.
"gleeek..." Arya menelan salivanya. "bukankah Kalimat nya itu berarti, senter ini tidak berguna sama sekali." gumam Arya lemah di belakang Diego.
"Diego tunggu!!" tahan Arya sekali lagi.
"Apa lagi?!!!!" tanya Diego yang sudah mulai kehabisan kesabaran nya.
"Apa kau merasa ada seseorang di dalam sana? mungkin para preman atau siapa gitu di sana!" Suara Arya terdengar seperti sedikit ketakutan.
"Tidak ada preman di dalam sana!! Tapi kalau gerunduwo iya memang ada beberapa di depan kita sedang mengintip kita dari tiang tinggi besar di tengah gedung itu." Jawab Diego blak-blakkan tanpa memikirkan nyali sahabat nya yang sudah mulai kocar-kacir entah kemana.
Arya kembali menelan saliva nya. Lalu langsung balik kanan.
"Eh kau mau kemana?!"Kini gantian Diego yang menarik tangan Arya yang sudah dalam posisi membelakangi nya.
"Sebaiknya aku menunggu di mobil saja seperti biasa!" Jawab Arya sambil nyengir kuda.
"Sudah terlambat! Ayo ikut ke dalam. Mereka sudah mengetahui kalau kita datang berdua. Jadi mau kau ikut bersama ku ke dalam atau tetap berada di luar, mereka akan tetap mendatangi mu."terang Diego, membuat Arya otomatis balik kanan kembali." Aku akan ikut bersama mu kedalam." jawab Arya cepat, demi keselamatan dirinya.
__ADS_1
**bersambung....
__ADS_2