
__ADS_3
Diego pun keluar dari kamar Kaila bersama kakek Kaila.
“Sebelumnya perkenalkan nama ku Danil Sean.” Ujar kakek Kaila sambil menyodorkan tangannya pada Diego.
“Aku –“
“Aku tahu siapa diri mu anak muda. Nama mu Diego Adiyangsa, adik dari mendiang Damian Adiyansa. Aku benar bukan?” kata sang kakek sangat komplit.
“Apa kau mengenal mendiang kakak ku tuan Danil?” Tanya Diego, heran, mengapa kakeknya Hanjo bisa mengenal mendiang kakak nya yang telah meninggal.
“aku adalah pembimbing nya Ketika dia kuliah dulu.” Terang Danil.
“aaah.. maaf aku tidak mengenali anda, sebab aku memang masih sangat kecil saat kakak ku berada di bangku perkuliahan.” Sebut Diego.
“That’s oke !” jawab Danil santai.
Semua mata terlihat menatap Diego dan Danil yang asik bercerita di depan pintu kamar Kaila.
__ADS_1
“mengapa kakek tiba-tiba dekat dengan bos nya James.” Pikir Arthur dalam.
“Diego apa kau keberatan minum secangkir kopi bersama pria tua ini?” Tawar Danil pada Diego yang sebenarnya hanya alasannya saja untuk dapat berbicara berdua dengan Diego.
“Tentu saja tidak.” Jawab Diego, ramah.
“Kalau begitu mari kita ke mansion ku!” Danil pun mengajak Diego ke mansion nya yang berada di tengah- tengah komplek mansion ini.
Agatha, sang nenek nya Kaila tidak memiliki firasat atau kecurigaan apapun, sang suami mengajak Diego pergi. Dalam pikiran Agatha, suaminya hanya ingin berbicara panjang lebar dengan Diego sebab Diego adalah adik Damian, pria hebat yang pernah menjadi mahasiswa Danil dulu.
“Arthur apa kau mau masuk? Kalau tidak aku dan James yang akan masuk terlebih dahulu.” Ujar Agatha pada Arthur, tunangannya Kaila.
“Baiklah kalau begitu.” Sahut Agatha yang kemudian menarik tangan James untuk ikut ke dalam kamar Kaila bersama nya.
Setelah melihat nenek Kaila dan James masuk maka Arthur segera menghampiri Nania, dan memohon izin pada ibu Nania untuk bicara berdua sebentar. Kebetulan saat itu ayah Nania sedang keluar untuk menelpon.
“Ikut aku sebentar Nania.” Ujar Arthu pada Nania, lembut.
__ADS_1
“baiklah.” Jawab Nania yang sebenarnya juga memiliki sesuatu untuk dia diskusikan bersama Arthur.
Bangunnya Kaila dari tidur panjangnya itu memang membuat segala Nania dan Arthur berantakan.
“Pergi lah... Ibu tidak akan melarang kalian!” Ujar ibunya Nania.
“Terima kasih.” Jawab Arthur, lalu menarik Nania meninggalkan ruangan ini.
****
“Nania,” seru Arthur pada wanita yang telah menghiasai hari-hari Arthur belakangan ini.
“Arthur.. aku tahu, kau pasti mengajak ku kemari karena kau ingin mengakhiri hubungan kita yang memang tidak sepantasnya ini kan?” Nania si drama queen kembali ambil panggung kali ini.
“Tidak sayang! Malah sebaliknya, aku tidak ingin mengakhiri hubungan ku dengan mu! Aku tidak ingin kita berpisah, hanya saja aku tidak bisa melepaskan Kaial.” Ujar Arthur, sedih.
“Ma-maksud mu apa Arthur?” tanya Nania hati-hati, sebab kalau salah-salah langkah maka ikan kakap nya saja terlepas.
__ADS_1
“Mau kah kau masih berhubungan dengan ku meskipun harus kita lakukan sembunyi-sembunyi di belakang Kaila. Aku berjanji meski kau berstatus pacar rahasia ku, kau akan selalu menjadi yang pertama di hati ku Nania?” Ucapan Arthur sungguh manis. Membuat Nania semakin yakin tanpa di jebak pun Arthur tidak akan pernah menjadi milik Kaila.
__ADS_2