
__ADS_3
#Diego POV
Ku langkahkan kaki mendekat pada nya. Dia adalah hantu pertama yang bisa menyentuh ku. Apakah dia jenis hantu dari yang berbeda? Tapi apa yang membuatnya begitu berbeda.
Dia bahkan bisa mengenakan baju yang seharusnya hanya bisa dipakai oleh manusia.
“Apa kau hantu Hanjo?”pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut ku. Tapi aku benar-benar dibuat bingung oleh sosok yang satu ini. Tidak hanya bisa menyentuhku, dia juga takut dengan sesama hantu. Siapa dia sebenarnya.
Ku lihat dia hanya mengangkat bahunya, seolah-olah dia pun tidak tahu pasti apakah dia benar-benar hantu atau bukan.
“bukankah aku sudah katakan pada mu, aku ingin meminta bantuan mu untuk membantu ku mencari tahu siapa diri ku sebenarnya.”
“maaf aku bukan dukun. Sepertinya kau sudah salah tempat untuk mencari bantuan nona.” Jawab ku dengan mudahnya.
Sedari dulu aku tidak ingin terlibat dengan dunia perhantuan ini yang penuh dengan permasalahan hidup mereka yang tidak tuntas di dunia. Bukankah kalau kita sudah mati maka semua urusan duniawi kita pun ikut terputus saat itu juga, Tapi faktanya masih banyak saja hantu yang merasa mereka harus bisa menuntaskan urusan duniawi mereka baru mereka akan meninggalkan dunia ini.
__ADS_1
“aku tidak pernah mengatakan kalau kau adalah dukun tuan Diego!!” suara si hantu terdengar naik satu oktaf. Mungkin karena dia tidak suka dengan jawaban yang aku berikan.
“terserah kau suka atau tidak tapi yang pasti aku tidak bisa membantu mu.” Ujar ku sekali lagi.
“lalu kalau kau tidak bisa membantu ku, untuk apa kau membawa ku ikut serta dengan mu ke rumah mu yang sangat horor ini.” Gerutunya sambil memasang muka cemberutnya yang menurut ku itu malah terlihat sangat imut.
“aku hanya ingin memastikan sosok apa kau sebenarnya.” Jawab ku seadanya karena memang niat ku membawanya ke rumah ini adalah untuk memastikan sosok apa dia sebenarnya. Mengapa dia bisa menyentuh ku dan memakai pakaian yang seharusnya hanya bisa dipakai oleh manusia. Apakah dia setan tingkat tinggi? Atau kah dia adalah golongan malaikat atau bidadari yang sedang amnesia?
“bagaimana cara mu untuk memastikan semua itu?” Aku bisa merasakan hawa kecurigaan muncul dari ucapannya.
Dan dalam seketika ruangan itu menjadi penuh dengan berbagai macam setan dengan beraneka ragam bentuknya.
Dan ketika ruang kamar itu mulai penuh ku dengar suara teriakan dari hantu yang ada dihadapan ku.
“aaaaaaa!!!!!” terdengar suara Hanjo berteriak kencang lalu dalam sekejam dia sudah kembali memeluk tubuh ku.
__ADS_1
“apa dia benar-benar setan atau apa? Kenapa dia begitu takut melihat sosok setan yang lain?”gumam ku dalam hati. Inilah spesies setan pertama yang benar-benar out of box.
“Hanjo!!cepat lepaskan aku.” Ucap ku pada nya yang alih-alih melepaskan tangannya yang memeluk ku, malah dapat ku rasakan kau pelukan nya bertambah kencang dari sebelumnya.
“Hanjo!! Kau sendiri yang akan melepaskan tangan mu atau aku minta salah satu dari setan-setan itu menarik mu untuk menjauh dari ku?” Mau tidak mau aku harus sedikit mengancamnya sebab semakin lama, pelukannya semakin erat.
Ku lihat wajah nya mulai mendongak ke arah ku. Mata nya penuh dengan ketakutan yang ku yakin itu bukanlah sesuatu yang dapat ia buat-buat.
“tapi aku sangat takut..” seru nya pelan.
“aku ada disini.” Ucap ku untuk menenangkannya.
Berlahan aku merasakan dia mulai melonggarkan pelukannya pada ku dan akhirnya kedua tangan nya tak lagi memeluk ku.
“apakah aku boleh memegang tangan mu?” Tanya nya penuh harap. Sepertinya rasa takutnya akan kaumnya sendiri sudah sampai ke tulang-tulangnya. Aku pun terpaksa mengizinkannya untuk memegang tangan ku. Ketika ia memegang tangan ku, ku rasa kan bahwa tangannya sangatlah dingin. Hal ini menandakan kalau dia memang bukanlah manusia. Kalau dia bukan hantu dan juga bukan manusia, lalu siapa dia sebenarnya?
__ADS_1
***bersambung
__ADS_2