Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
143


__ADS_3

"Tidak tuan Zidan. Terimakasih," jawab Audrey dengan cepat kala Zidan menyarankan untuk satu meja dengannya. "Kalau begitu kami permisi," ucap Audrey. Tanpa mendengar lagi jawaban Zidan, Audrey pun menarik lembut tangan Kelly dan mengajak Simma untuk pergi ke Arah meja yang mereka pesan.


Zidan menggeleng, saat Audrey lagi-lagi menolak dirinya.


"Kau kenapa?" tanya Josh saat melihat Audrey menggeleng.


Zidan pun mengangkat bahunya. Lalu tak lama, pesenan mereka pun datang.


•••


"Aku akan pergi ke toilet sebentar," ucap Josh setelah ia menyelesaikan makanannya. Zidan pun mengangguk.


"Kau lama sekali!" keluh seseorang yang menunggu Josh. Tanpa membalas ucapan orang di depannya. Josh pun menarik orang itu kedalam kamar mandi.


"Aku merindukanmu ... sangat merindukanmu," ucap Josh pada orang di depannya yang tak lain adalah Simma. Ya, tanpa sepengetahuan Audrey, Simma berpacaran dengan Josh. Ia terlalu malu untuk jujur pada Audrey jika ia berpacaran dengan Josh, jadi ia memutuskan untuk merahasiakannya.


Simma tersenyum. Ia mengeratkan pelukannya pada Josh. "Kau sibuk sekali belakangan ini," jawab Simma. "Kau sudah menemukan sekretaris baru?" tanya Simma lagi. Ia melepaskan pelukannya dan menatap Josh.


"Aku sudah menemukannya," jawab Josh. Baru saja dia akan mendekatkan wajahnya pada wajah Simma untuk mencium bibir Simma. Tapi, Sima dengan cepat memalingkan wajahnya.


"Jangan menciumku! Audrey akan curiga jika lipstikku berantakan," ujar Simma membuat Josh kembali membawa Simma kedalam dekapannya.


"Biarkan aku yang keluar duluan," ucap Simma saat pertemuan singkat mereka selesai. Josh pun tersenyum dan mengangguk.


Saat Simma sudah keluar, ponsel Josh berdering. Ia pun tersenyum saat melihat pesan dari seseorang. Yang tak lain adalah kekasihnya.


Ya, Josh memiliki kekasih selain Simma. Awalnya, mereka hanya sebatas kenal karena saling bertukar kabar tentang Kelly. Namun, semakin lama, Josh merasakan bahwa Simma menyukainya.


Ia pun memutuskan untuk mendekati Sima dengan tujuan, siapa tau suatu hari nanti Simma bisa membantunya menyatukan Audrey dan Zidan. Mengingat Audrey yang keras kepala dan tentu saja Simma bisa membantunya.

__ADS_1


Terbukti, Simma berhasil membujuk Audrey untuk terus bekerja dengan Josh. Padahal, Audrey sudah sering berkata bahwa ia tak ingin terus bergantung pada Josh dan berhubungan dengan semua yang berkaitan dengan Zidan.


Tapi, berkat bujuk rayu Sima, Audrey akhirnya terus bertahan dan bekerja dengan Josh.


Setelah Simma keluar dan ia sudah membalas pesan kekasihnya. Josh pun menyusul untuk keluar.


•••


Saat Audrey Kelly dan Simma sudah selasai mereka pun berjalan untuk keluar.


Langkah mereka terhenti saat melihat Zidan berdiri, seperti sedang menunggu mereka.


Rupanya, Zidan memang sengaja menunggu Audrey.


Ia tau, Audrey datang memakai taxi dan ia terpikir untuk mengajak Audrey pulang bersama. Sedangkan Josh sudah pergi terlebih dahulu dengan mobilnya.


Audrey Diam-diam menghela napas berat. Sekuat tenaga ia memisahkan Zidan dan Kelly, tapi takdir seolah menentang keinginannya.


Tak mendapat respon dari Audrey. Zidan menekuk kakinya dan menyetarakan diri dengan Kelly.


"Bolehkah Uncle mengantarmu pulang?" tanya Zidan. Kelly pun mengangguk tanpa sadar. Tapi, tak lama ia kembali tersadar. Ia pun langsung melihat ke arah Audrey. Meminta persetujuan dari sang ibu.


Melihat putrinya yang antusias, Audrey menjadi tak tega. Ia pun mengangguk, mengijinkannya.


Setelah mendapat persetujuan dari Audrey. Tanpa pikir panjang, Zidan langsung menarik lembut tangan Kelly dan berjalan ke arah mobil.


di susul Audrey dan Simma di belakangnya.


Hati Audrey teriris perih saat melihat Kelly sedang bergandengan tangan dengan Zidan. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia tersadar saat Sima menggenggam tangannya.

__ADS_1


"Semua akan baik-baik saja, Audrey," bisik Sima di telinga Audrey.


Saat sampai di mobil. Zidan mendudukan Kelly di depan lalu Audrey dan Simma duduk di belakang.


Hening.


Hanya ada keheningan saat mobil berjalan. Audrey memalingkan tatapannya ke arah lain saat Zidan diam-diam meliriknya dari kaca depan. Sedangkan Simma, fokus pada ponselnya.


30 menit kemudian, Zidan pun sampai di apartemen Audrey. Ia melihat ke samping, ternyata Kelly sedang tertidur.


"Biarkan saya yang membawanya," ucap Audrey yang mengerti akan tatapan Zidan yang berniat akan menggendong Kelly.


Audrey pun mengajak Sima untuk keluar. Zidan yang tak ingin mendapat penolakan lagi, langsung mendahului Audrey. Ia turun dari mobil dan membuka pintu lalu dengan perlahan menggendong Kelly.


"Berapa unit kalian?" tanya Zidan.


"Unit 122," jawab Simma. Sedangkan Audrey sudah kesal setengah mati. Karena ia merasa Zidan sudah melewati batasannya.


"Tuan Zidan, bisa kita bicara," ucap Audrey saat Zidan akan melangkahkan kakinya. "Sima, bisakah kau membawa Kelly!" titah Audrey pada Simma.


Sima yang mengerti jika Audrey sedang kesal langsung berjalan ke arah Zidan dan mengambil alih Kelly.


"Ada apa Audrey?" tanya Zidan ....


Audrey ....


Hate komen: blok 😎🤣


Lapak cinta suci Zalila udah update ya.

__ADS_1


__ADS_2