
__ADS_3
Justin tersenyum saat melihat reaksi Ariana. Benar dugaanya, istrinya mudah di kecoh. Ia mengerti, Ariana masih labil, belum sedewasa dirinya. Ia juga mengerti, tekanan hebat yang di alami istrinya membuat Ariana berubah-rubah pikiran.
Padahal saat tadi Ariana berbicara pada Angel, istrinya mengatakan semua keluh kesahnya dan mengatakan bahwa ia adalah lelaki baik dan sempurna. Tapi, saat berbicara padanya. Ariana malah mengungkapan ketakutannya dan meminta berpisah karena tak percaya dengannya.
Satu yang Justin tangkap dari istrinya. Ariana ingin seperti wanita lain pada umumnya. Yang menemaninya pergi ke pesta dan melakukan hal lain bersama-sama. hanya saja Ariana tak berani mengatakannya karena minder dengan kondisinya.
Kini, tuganya adalah membantu Ariana pulih lebih cepat, dan memberikan rasa kepercayaan diri yang tinggi pada diri istrinya.
“Kau boleh tak percaya padaku. Tapi aku berharap kau tak lupa tentang aku yang mengejarmu selama 15 tahun. Aku bahkan berganti ganti profesi agar aku selalu dekat denganmu.” Justin berbicara dengan sangat lembut. Ia masih menaruh wajahnya di bahu istrinya.
Ariana terdiam, ia mengigit bibirnya. Ia lupa dengan apa yang Justin lakukan untuknya ya hanya menuruti emosinya dan kini ia sendiri yang malu.
“Umurku sudah 38 tahun, jika aku berniat. Aku sudah sedari dulu mencari yang lain. Tapi aku hanya mencintaimu. Aku pernah menjadi guru lesmu, pernah menjadi guru berenangmu, dan aku juga pernah menjadi dosenmu. Saat aku menjadi dosenmu. Kau begitu dingin, hingga aku harus memutar otak agar kau selalu datang ke ruanganku.” Justin menghentikan ucapannya sejenak kemudian ia lebih mengeratkan pelukannya dan mengelus perut Ariana.
“Di kampus banyak yang menyukaiku, bahkan Kelly pun menyimpan perasaan padaku dan banyak yang mengejar-ngejarku. Tapi, aku tak tertarik. Mataku, hatiku, dan cintaku, hanya terpaut padamu. Aku tak perduli soal yang lainnya. Aku hanya ingin memilikimu maka itu sudah cukup. Aku tak pernah menyesal dan takkan pernah menyesal karena kau lah terbaik. Aku tak akan meninggalkanmu Aku tak akan pernah malu memperkenalkanmu pada dunia. Aku akan selalu mengajakmu kemanapun aku pergi ke pesta bertemu teman bisnisku, aku akan mengajakmu berkencan setiap akhir pekan. Aku akan menghancurkan siapapun yang menatapmu dengan tatapan mencela, aku akan menghancurkan siapapun yang berani mengolok-ngolokmu. Aku akan membuat semuanya menunduk hormat padamu.”
Mendengar untaian kata demi kata dari Justin. Ariana menundukkan kepalanya, rasanya ia tak sanggup melihat lagi suaminya. Ia benar-benar malu dengan apa yang diucapkannya dan malu tentang kelakuannya yang labil.
__ADS_1
“Maafkan aku!” ucap Ariana dengan bibir bergetar. Justin menyingkirkan rambut yang menutupi pipi Ariana lalu mengecup pipi Ariana dari samping.
“Kita akan keluar dari pulau ini secepatnya. Aku akan menyiapkan Mansion yang berada di dekat kantorku agar kau bisa datang setiap kali kau mau.”
“Mi-mister,” kata Ariana. Seketika Justin menggigit pipi Ariana karena Ariana memanggilnya lagi Mister padanya.
“Aaaaa!” ringis Ariana.
Justin tersenyum, ia yakin mood istrinya sudah membaik. “Ayo kita masuk. Kau pasti kepanasan di sini,” kata Justin lagi.
“Kakiku perih!” jawab Ariana. Justin bangkit dari duduknya kemudian membantu Ariana untuk bangkit.
“Sepertinya bukan aku yang mempunyai selera buruk. Tapi kau yang mempunyai selera buruk. Buktinya, kau malah mencintai lelaki tua sepertiku,” kata Justin ketika mulai berjalan. Ariana tak menjawab ia masih terdiam.
“Tunggu! tadi kau bilang, Kelly menyukaimu?” tanya Ariana tiba-tiba yang mengingat ucapan Justin.
Justin menggangguk. “Bukankah Arleta yang menyukaimu, Apa mereka berdua menyuakaimu?” tanya Ariana lagi, Justin menggeleng.
__ADS_1
“Tidak, sebenarnya arleta hanya ingin menjodohkanku dengan Kelly dan aku sudah bisa membaca niat Arleta. Sebenarnya dia gadis baik hanya saja dia terlalu menyayangi Kelly dan melakukan apapun. Kelly dan Arleta sama-sama wanita baik. Tapi aku tetap memilihmu karena aku mencintaimu,” kata Justin membuat Ariana tersipu. Ia memberanikan diri mengecup pipi Justin dari samping membuat Justin tersenyum.
Sementara di sisi lain.
Zayn mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia mencengkram erat stir kemudi emosinya benar-benar sudah di ubun-ubun. Di samping Zayn, ada Arleta yang duduk dengan tubuh bergetar. Ia ketakutan saat melihat reaksi Kakanya. Sang Kaka sedang murka padanya. Karena ia ketahuan bekerja di club malam.
Rekan bisnis Zayn mengirimkan foto Arleta pada Zayn yang sedang melayani tamu di Club, hingga Zayn murka dan ia langsung menjemput Arleta ke Club dan menyeret Arleta untuk pulang.
Saat sampai di mansion, Zayn langsung turun dari mobilnya. Ia membukakan pintu untuk Arleta, dan menarik tangan Arleta dengan kasar lalu masuk kedalam mansion.
Arleta meringis saat Zayn menarik tangannya, ia bahkan hampir terjatuh di belakang tubuh Kakanya.
Udah 3 bab ya, awas aja kalau hate komen.💃
Kisah Ariana belum selesai ya, kalian juga belum liatkan keadaan Josh sama Briana wkwk
di bawah ini ada promo,.kalau kalian ga mau baca skip aja ya. tapi wajib tinggalin komen di bab ini biar aku update 3 bab lagi.
__ADS_1
•••
__ADS_2