Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
57


__ADS_3

Zayn terus berjalan tanpa menghiraukan ucapan Gia dan Gia yang meronta-ronta. Ia sama sekali dengan tatapan Gia yang emosi


"Sudah kubilang, turunkan aku!" teriak Gia. Ini sudah kesekian kalinya Gia berteriak. Namun, Zayn sama sekali terpengaruh.


Akhirnya pintu lift pun terbuka, Zayn terus berjalan sampai pada unitnya. Ia menurunka Gia karena ingin menekan sandi di pintunya. Namun, saat menurunkan Gia, satu tangannya menggenggam tangan Gia berjaga-jaga agar Gia tidak kabur, sedangkan satu tangannya menekan sandi apartemen.


"Masuk!" titah Zayn. Ia memandang Gia dengan tatapan penuh intimidasi. Gia tak gentar, ia pun balik menatap tajam Zayn.


Karena malas berdebat dengan Gia, Zayn pun melangkahkan kakinya ke belakang tubuh Gia. Ia mendorong bahu Gia dengan pelan.


"Apa yang kau lakukan!" teriak Gia.


Setelah masuk kedalam apartemen, Zayn langsung mengunci pintu. Ia langsung melangkahkan kakinya kedalam tanpa menunggu Gia, toh, Gia takan kabur karena dia sudah mengunci pintunya.


Gia menghela napas sejenak, ia meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Menteralkan gemuruh di dalam dadanya. Tak terpikirkan dia bisa terjebak dengan seorang pria arogan.


Zayn melonggarkan dasinya, ia membuka jasnya dan melemparkan ke sembarang arah. Ia berjalan ke dapur untuk mengambil air dingin. Ada hal penting yang harus dia urus dan pasti akan menguras tenaganya.

__ADS_1


Gia tak punya pilihan lain selain mengikuti Zayn, ia melangkahkan kedalam


"Jika kau ingin sesuatu, kau bisa membuatnya sendiri!" titah Zayn saat dirinya baru saja kembali dari dapur.


Gia memandang Zayn dengan tatapan penuh kebencian. "Bisakah kau membiarkanku pulang saja ke apartemenku. Kita tidak saling mengenal, lalu kenapa kau menyeretku kedalam masalahmu dah adikmu. Aku takan pernah meminta pertangung jawabanmu. Jadi biarkan aku pergi dari sini," pinta Gia dengan nada memelas.


Zayn menatap Gia lamat-lamat, "Kamarmu ada di sana!" seru Zayn sambil menunjuk pintu kamar. Karena menjawab pertanyaan Gia pun percuma. Setelah menunjukan kamar pada Gia, ia pun meninggalkan Gia, melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang bersebrangan dengan kamar Gia.


Setelah masuk ke kamarnya, Zayn langsung pergi ke kamar mandi. Ia memulai ritual mandi untuk menyegarkan diri sebelum bertemu orang yang sangat di bencinya dan mungkin orang itu menginginkan nyawa Zayn.


Zayn tersenyum saat melihat pantulan dirinya di cermin. Senyum itu bukan senyuman manis, melainkan senyuman iblis. Ia akan berhadapan dengan musuh yang sebenarnya


•••


Saat keluar dari kamar.


Matanya mencari-cari Gia, karena Gia tak ada di manapun, Zayn pun yakin bahwa Gia sudah masuk kedalam kamarnya.

__ADS_1


Zayn melangkahkan kakinya ke dekat kamar Gia, ia mendekatkan telinganya ke pintu, terdengar jelas bahwa Gia sedang terisak dan menyebut-nyebut nama ibunya.


"Tunggulah sebentar lagi, akan ku pastikan kau akan menjadi wanita yang paling bahagia,"lirih Zayn dalam hatinya. Semenjak tau bahwa dia akan memiliki anak. Zayn memutuskan untuk berubah, dia tak akan terjun lagi ke dunia hitam, takan lagi memakai Ja" lang.


Dia tak tau bagaimana perasaanya pada Gia. Namun, yang dia rasakan adalah dia selalu ingin melindungi Gia dan melindungi calon anak mereka.


Setelah mendengar tangisan Gia, Zayn pun melangkahkan kakinya menuju keluar untuk menemui seseorang.


•••


Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Zayn pun tiba di sebuah Bar yang cukup private, ia keluar dari mobil dengan rahang yang mengeras. Ini pertama kalinya dia bertemu lagi dengan orang yang menusuknya dari belakang.


Zayn melangkahkan kakinya menuju ruangan dimana seseorang telah menunggunya. Sorot mata arogan sangat kentara di setiap langkahnya.


Ia pun membuka pintu, dan di sambut senyuman oleh orang yang sedang duduk menunggunya.


"Apa kabarmu, Zayn?" tanya Toni dengan seringai mengejek.

__ADS_1


Sumpah Zayn ingin menghajar Toni. Namun dia harus menahannya karena ia masih harus mengorek informasi tentang Santosh yang kini bekerja sama dengan Toni.


Satu bab dulu ya otornya lagi mau pergi dulu.


__ADS_2