
__ADS_3
Mata Gia menatap takjub pada taman luas di depannya. Netra matanya begitu berbinar saat melihat bunga-bunga yang begitu cantik.
Gia terus berjalan melewati jalan setapak, hanya ada dirinya di taman, suasana yang sangat menyejukan hati.
Ia terus berjalan, senyum tak henti-hentinya menghiasi wajah cantiknya. Saat di tengah-tengah, Ia melihat seorang anak kecil sedang bermain bunga. Gia tersenyum, anak kecil itu begitu cantik.
Gia pun berjalan menghampiri anak itu, "Hai, Sayang!" sapa Gia.
Anak kecil itu pun menatap Gia, senyum anak itu luntur dan berganti wajah sedih saat melihat ke arah Gia.
Gia mengernyit heran saat melihat anak itu yang tiba-tiba berubah sedih padahal tadi dia melihat anak itu begitu ceria.
"Sayang, kau kenapa?" tanya Gia. Ia menekuk lututnya dan menyetarakan dengan anak di depannya.
"Mommy, apa aku tak pantas melihat dunia ... apa aku tak bisa merasakan kasih sayang mu, apa aku tak boleh merasakan belaian tanganmu?" Setetes air mata jatuh dari mata anak cantik itu. Netranya menatap Gia dalam-dalam, terlihat jelas anak kecil itu memendam kesedihan.
Kening Gia mengkerut bingung saat anak tadi memanggilnya mommy, ia semakin bingung, kala ia mendengar anak kecil itu bicara hal yang tak Gia mengerti.
Gia menarik lembut tangan anak kecil itu, saat dia akan membalas ucapan anak kecil yang di depannya. Lamat-lamat, anak kecil itu menghilang. Ia menghilang seperti bayangan yang tak terlihat.
Saat anak kecil itu tak ada di sisinya, Gia merasakan sesak di dadanya. Tubuhnya terasa lemah, dia merasa tulangnya remuk hingga ia tak lagi bertenaga. Air mata tak berhenti mengalir membasahi wajah cantiknya.
Titttttt
__ADS_1
Gia membuka matanya, dia mengerjap-ngerjap, memastikan pandangannya, aroma obat menguar di hidungnya.
Ia mencoba-coba mengingat semuanya. Tiba-tiba gadis rapuh itu menangis saat mengingat mimpinya yang melihat anak kecil dan ia yakin, anak yang tadi di mimpinya adalah anaknya. Dengan lemas, ia berusaha memegang perutnya dan mengusapnya.
"Maafkan Mommy, Sayang. Mommy berjanjanji takan melakukan hal bodoh lagi," ucap Gia dalam hatinya. Seberapa pun keras hidupnya nanti, Ia akan berjuang dan melewatinya demi anaknya.
"Za-zayn!" lirih Gia saat mengingat kembali siapa yang menolongnya. Ia ingat, mereka di hantam ombak yang cukup besar, setelah ombak itu datang dia langsung tak sadarkan diri dan tak mengingat apa pun lagi.
Pintu terbuka dan membuyarkan lamunan Gia, ternyata Dokter yang masuk.
"Syukurlah, Nona Gia. Anda sudah sadar," ucap dokter saat Gia membuka matanya.
"Do-Dokter, apa kandunganku baik-baik saja?" tanya Gia dengan suara lemah.
Gia menghela napas lega saat kandungannya baik-baik saja, tekadnya sudah bulat, ia akan berjuang demi calon anaknya.
"Dok, Jam berapa sekarang?" tanya Gia.
Dokter itu melihat jam di pergelangan tangannya. "Ini sudah jam 5 sore."
Deg
Gia terhenyak, saat mendengar ucapan dokter, selama itu dia tak sadarkan diri, lalu bagaimana dengan Zayn ...
__ADS_1
"Dok, dimana lelaki yang mengantarkan saya kesini?" tanya Gia.
Dokter menoleh kearah suster karena dokter tak tau siapa yang mengantar Gia kerumah sakit, suster yang merasa di panggil pun maju kearah Gia "Lelaki itu sudah pergi, Nona..Tapi dia sudah mengurus administrasi dan anda boleh pulang setelah anda benar-benar sehat ."
Deg
Gia ....
Sementara di tempat lain.
Sudah sebulan lebih Josh di tahan oleh Albert. Saat itu, upaya kaburnya gagal hingga Albert memindahkan tempat penyekapan Josh dan memerketat penjagaan.
Mark tidak lagi di ikat, dia di tahan di sebuah rumah. Namun, penjagaan diluar begitu ketat.
Setiap anak buah Albert mengantarkan makanan, mereka akan mengacungkan pistol kearah Josh agar josh tidak melawan.
Dan kini, ia berhasil kabur setelah mengelabui anak buah Albert. Dan berhasil mengunci anak buah Albert di dalam toilet.
Dan sekarang Josh bersembunyi di samping rumah, ia menunggu anak buah Alberth lengah. Begitu banyak yang berjaga di luar, Josh takan sanggup melawannya.
Jika sudah bebas, Ia takan menunda waktu lagi, Ia akan membongkar semuanya. Feelingnya mengatakan ada hal besar yang akan terjadi
Ketegangan masih akan terasa, siapkan jantung anda🤣🤣🤣
__ADS_1
__ADS_2