Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
Dia rindu padamu Baby!


__ADS_3

satu minggu kemudian


Hari ini, sudah satu minggu semenjak pembicaraan mereka di gudang bawah tanah. Dan sudah seminggu pula,.Gabriel seperti menjaga jarak dari Amalia.


Bahkan, Gabriel tidak pernah berlama-lama menatap Amelia. Rasa bersalah Gabriel semakin meluap-luap, hingga ia sedikit menjaga jarak dari istrinya.


Karena setiap menatap Amelia ia selalu teringat kejahatannya, sedangkan Amelia selalu meyakinkan Gabril, bawah ia tidak apa-apa. Tapi nyatanya, Gabriel tetap sama. Ia terus menghindar dari Amelia.


Sikap Gabriel memang tidak ada yang berubah,


Ia tetap mengucuri Amelia Cinta setiap hari. Tapi tetap saja, Amelia bisa merasakan perubahan Gabriel yang sedikit menjaga jarak darinya.


“Gabriel benarkah kau harus pergi?” tanya Amelia. Saat ini, Amelia sedang terududuk di ranjang, ia menatap punggung Gabriel yang sedang memasukkan pakaiannya koper. Karena hari ini, Gabriel berkata akan pergi ke luar kota selama tiga hari,.tentu saja ia merasa sedih.


Gabriel berbalik, kemudian ia tersenyum. Lalu menghampiri sang istri, “Baby, Aku hanya pergi sebentar. ada urusan yang harus aku selesaikan,” dusta Gabriel. Padahal, ia tidak akan kemana-mana. Ia hanya ingin menenangkan diri sejenak. Berharap setelah itu, ia tidak terlalu merasa bersalah pada Amelia.


“Kenapa kau harus pergi, tidak adakah anak buahmu yang menggantikan tugasmu?” tanya Amelia lagi, Gabriel menggeleng.


“Aku harus pergi baby, karena ini hanya bisa ditangani olehku,” jawab Gabriel lagi. Ia berbicara dengan lembut. tapi, ia tak tidak menatap Amelia.


“Ya sudah kalau begitu, hati-hati,” kata Amelia. Ia langsung bangkit dari duduknya, kemudian berjalan ke kamar mandi, karena ia sudah tak bisa menahan tangisnya.


Seminggu ini, benar-benar berat bagi Amelia. Ia berusaha meyakinkan Gabriel, bahwa ia baik-baik saja. Tapi gabriel, tetap sama. Ia selalu menyalahkan dirinya sendiri, dan saat ini, Gabriel malah akan pergi meninggalkannya.


•••


Setelah mengantar Griysa ke sekolah, Amelia langsung menjalankan mobilnya ke kantornya. Tapi saat tiba di kantor, Amelia tiba-tiba menghentikan mobilnya dan tak jadi berbelok. Kemudian, ia lebih memilih untuk menjalankan mobilnya, menuju ke suatu tempat.

__ADS_1


Ia rasa, ia ingin makan di kedai di perbatasan kota, Tiba-tiba, ia ingin makan makanan yang di kedai itu. Dulu, saat hamil salome ia pernah meminta Gabriel membelikan makanan di kedai itu. Tapi, saat itu Gabriel malah membentaknya hingga ia pingsan dan sekarang tiba-tiba ia ingin makanan makanan itu.


Satu jam di perjalanan, Akhirnya ia sampai di Kedai itu, kemudian ia memarkirkan mobilnya. Keaadaan kedai begitu sepi, membuat Amelia menghela nafas lega. Ia Ia pun masuk ke dalam kedai, kemudian ia memesan. Lalu, memilih duduk di dekat jendela di mana bisa terlihat dari luar.


Gabriel mengusap wajah kasar, ketika melihat Amelia tertunduk. Ya saat ini, ia sedang mengikuti istrinya. Ada rasa tak enak hati, dan tak tega ketika Amelia pergi mengantar Griysa.


Hingga Ia, memutuskan untuk mengikuti istrinya. Ia bingung, karena Amelia tidak masuk ke kantor polisi, malah menjalankan mobilnya ke tempat lain. Dan akhirnya, ia tahu bahwa istrinya pergi ke restoran


Mata Gabriel tak lepas memandang Amelia sedang tertunduk, seraya menunggu makanan. Tiba-tiba, ia terpikirkan sesuatu. Dulu, saat hamil Selome, Amelia ingin sekali makanan di kedai ini. Tapi Gabriel malah membentaknya. Bahkan hampir sempat hampir membuat istrinya keguguran.


Tiba-tiba, dada Gabriel berdenyut nyeri, ia menyadari semua kesalahannya selama seminggu ini. Rasa bersalah yang ia tunjukan, justru akan membuat keadaannya semakin melukai istrinya.


“Kau bodoh sekali, Gabriel!” rutuknya dalam hati. Seharusnya, ia tak menghindar seharusnya iya memperbaiki semuanya membuktikan cintanya.


Scecepat kilat, Gabriel turun dari mobil. Ia langsung masuk ke dalam kedai.


•••


Kepergian Gabriel benar-benar membuat hatinya hancur berkeping-keping. Selama seminggu ini, walaupun Gabriel dekat dengannya. Ia merasa jauh dengan suaminya.


Tiba-tiba, pesanan Amelia datang membuat Amelia mengangkat kepalanya. Baru saja ia akan berterima kasih, ia menghentikan niatnya saat melihat Siapa yang mengantar makanannya. Ternyata, Gabriel yang mengantar makanan untuk Amelia.


Amelia menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian ia mengucak matanya tak percaya.


” Gabriel!” panggil Amelia, seketika Gabriel tersenyum. Namun, Amelia masih tak percaya. Sebab, Gabriel mengatakan akan pergi keluar kota. Lalu bagaimanakah Gabriel ada disini.


“Why baby? Ayo makan!” kata Gabriel, mendengar suara Gabriel, seketika Amelia terperanjat kaget, dan ia yakin, di depannya memang Gabriel, suaminya.

__ADS_1


Saat yakin itu adalah Gabriel, Amelia kembali tertunduk. Bulir bening jatuh dari pelupuk matanya, Gabriel yang mengerti langsung duduk di sebelah Amelia, kemudian membawa Amelia kedalam pelukannya.


“Pasti aku sangat menyakitimu kemarin?” tanya Gabriel tiba-tiba, tangis Amelia luruh saat mendengar ucapan Gabriel. Ia menutup wajahnya dengan 1 tangan, sedangkan satu tangannya memukul-mukul paha Gabriel.


“Kenapa Kau jahat sekali, Gabriel!” kata Amelia.


“Maafkan aku baby, aku menghindar karena aku merasa bersalah padamu, aku tak sanggup untuk melihat wajahmu. Setiap aku melihatmu aku selalu mengingat kejahatanku dulu padamu!” kata Gabriel membuat Amelia mengangkat kepalanya, lalu menegakkan dirinya dan menatap Gabriel.


“Suapi aku!” titah Amelia, ia tidak ingin membahas masa lalu, membuat Gabriel terkekeh. Kemudian ia langsung menarik mahluk, lalu menyuapi Amelia.


•••


“kau ingin ke tempat lain?” tanya Gabriel, sambil mencium pucuk kepala Amelia bertubi-tubi. Amelia yang sedang dalam pelukan Gabriel menggeleng. Saat ini, mereka sedang dalam perjalanan untuk pulang kembali.


Setelah makan, Gabriel menyuruh Supir untuk datang. Ia tidak ingin menyetir, karena ia ingin duduk bersama Amelia di belakang. Dan sedari tadi, saat masuk ke dalam mobil, Amelia langsung memeluk Gabriel, melingkarkan tangannya pada pinggang suaminya.


“Gabriel, bolehkah aku ikut saja ke kantormu?” tanya Amelia lagi, Gabriel pun mengangguk, seraya mencium pipi Amelia sekilas. Membuat pipi Amelia bersemu merah.


Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Gabriel pun sampai di kantornya. Ya turun dari mobil, terlebih dahulu kemudian membantu Amelia untuk turun.


Ia menggenggam tangan Amelia, kemudian masuk ke dalam ruangannya. Saat masuk, Amelia langsung mendudukkan diri di sofa, sedangkan Gabriel langsung membuka jasnya. Lalu, berjalan ke kursi kerjanya.


Saat ia akan membuka laptop, ia menghentikan gerakannya, ketika melihat rambut istrinya tergerai, seketika rasa rindu itu kembali membuncah, ia pun langsung bangkit dari duduknya kemudian menghampiri Amelia.


“Gabriel, Kau kenapa?” tanya Amelia. Tanpa menjawab, Gabriel langsung menaruh tangannya di senjata Amelia membuat Amelia membulat.


“Babby, dia rindu padamu!”

__ADS_1


Amelia menggeleng, kemudian ia langsung bangkit dar duduknya, lalu ia mendorong tubuh Gabriel hingga Gabriel terjatuh di sofa, setelah itu .....


gimana Gengs puas ga, udah panjang banget ini 🥰🥰


__ADS_2