
__ADS_3
dua hari kemudian
Amelia mengembangkan senyumnya, kala ia sedang bercermin. Ia kembali memakai atributnya sebagai seorang detektif. Hari ini, ia akan kembali berdinas.
“ Gabriel kau mengagetkanku!” pekik Amelia ketika Gabriel memeluknya dari belakang.
“Ingatkan apa yang aku bilang kemarin?” tanya Gabriel. Nadanya terdengar sangat posesif. Saat menyetujui ucapan Amelia untuk berdinas lagi, Gabriel sudah mewanti-wanti agar Amelia tidak menyapa atau pun tidak membalas sapaan Johan.
“Memangnya kau bilang apa?” tanya Amelia yang berusaha menggoda suaminya.
“Kau ini!” kata Gabriel. Ia melepas pelukannya kemudian ia membalikkan tubuh Amelia. Hingga kini, ia dan istrinya saling berhadap-hadapan.
“Gabriel ada apa?” .tanya Amelia ketika Gabriel menatapnya dengan tatapan berbeda. Tapi, tak lama, mata Amelia membulat saat Gabriel menuntun tangan Amelia untuk menyentuh senjatanya.
“Gabriel!” pekik Amelia, wajahnya bersemu merah ketika, memegang senjata Gabriel sudah bangkit. Padahal, barusan mereka sudah mandi bersama.
__ADS_1
Bukan hanya itu saja, selama dua hari, Gabriel mengurung Amelia di kamar dan menghabiskan waktu berdua di ranjang. Tentu saja mereka melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan, walaupun pada awalnya Amelia ragu-ragu. Tapi pada akhirnya Amelia mulai terhanyut dan bisa mengimbangi Gabriel.
“Ayolah, baby. Mainkan dia sebentar. Anggap saja sebagai bekalku, agar aku lebih semangat bekerja!” kata Gabriel sambil berbisik, membuat Amelia membulatkan matanya.
Gabriel mengecup bibir Amelia, kemudian membuka celananya. Tanpa diperintahkan, Amelia berjongkok lalu setelah itu Ia melakukan hal yang seharusnya ia lakukan, membuat Gabriel mengejamkan matanya.
•••
“Gabriel, kau berbohong!” ucap Amelia dengan nafas yang terengah-engah, karena ia dan Gabriel baru saja mencapai puncaknya bersama-sama.
Gabriel tersenyum, seraya memakai celananya kembali. Kemudian, ia mengusap rambut Amelia. “Aku menunggumu di bawah baby.” Setelah mengatakan itu, Gabriel mengecup pipi Amelia, membuat Amelia menggeleng.
••••
Waktu menunjukan pukul 5 sore. Gabriel menghela nafas, beberapa kali, karena jalanan begitu padat, hingga ia mobilnya terjebak. Padahal, ia ingin secepatnya menjemput istrinya.
__ADS_1
Gabriel membuka dashboard, kemudian mengambil ponselnya, ia berencana untuk mengirim pesan pada Amelia. Ia tersenyum saat ponselnya menyala, karena ia menjadikan istri dan kedua anaknya sebagai walpaper.
Tiba-tiba, Brug!
terdengar suara keras dari arah depan, membuat Gabriel terperanjat kaget. Matanya membulat saat melihat seorang wanita melompat dengan keras ke kap mobilnya, bahkan mobil Gabriel sampai bergoyang karena kencangnya wanita itu melompat.
Seketika itu juga, Gabriel turun dari mobil, untuk melihat mobilnya, bukan hanya Gabriel saja yang turun. Beberapa pemilik mobil pun ikut turun karena ternyata wanita itu juta menjadikan mobil lain sebagai lompatan.
Gabrel meliringis saat melihat keadaan mobil yang baru saja di belinya, bagian yang tadi terinjak itu sedikit penyok. Seketika Gabriel melihat ke arah samping karena terdengar suara keributan.
Mata Gabriel membulat saat melihat istrinya sedang memborgol seorang lelaki. Gabriel menutup mulut saat menyadari bahwa yang barusan melompati mobilnya dan mobil-mobil yang lainnya adalah istrinya, yang kemungkinan sedang mengejar tersangka yang kabur. Ia terhenyak kaget saat darah mengucur deras dari tangan istrinya.
Secepat kilat, Gabriel berlari menghampiri istrinya dan .....
Gas komen gengs, ga komen bsok up satu bab hahahah
__ADS_1
__ADS_2