
__ADS_3
Zidan bangkit dari berlututnya, ia mendudukan dirinya di kursi tunggu, tak adakah kesempatan baginya. Kesempatan untuk memerbaiki semuanya
Ia menelusupkan kedua tanganya pada wajahnya. Di titik ini, Zidan hancur sehancurnya. Ia sudah berusaha mati-matian mendapatkan Audrey. Tapi, kini ... Ia sendirilah yang menghancurkannya.
Tepukan di bahu membuatnya tersadar, Zidan pun menoleh, ternyata Zayn yang menepuk bahunya.
"Kau sudah makan?" tanya Zayn, Zidan pun menggeleng.
"Kau pikir, aku bisa makan dalam keadaan begini," seru Zidan, membuat Zayn berdecih. Sedangkan Gia yang di belakang Zayn hanya menggeleng.
"Karna sudah ada kau. Aku akan pulang," ucap Zayn, Zidan pun hanya berdehem, mengiyakan.
"Ayo, Sayang!" ajak Zayn yang menggenggam tangan Gia.
__ADS_1
Saat Zayn dan Gia sudah berjalan meninggalkannya. Zidan melihat ke arah sang kaka, matanya fokus pada tangan Zayn dan Zidan yang sedang bergandengan tangan
Tiba-tiba, ia teringat pada kejadian 7 tahun silam, kejadian saat mereka berada di bali. Ia teringat saat ia menghina Gia dan menampar Gia, padahal ... Dia belum tau kebenaran yang sesungguhnya. Tapi, ia langsung menuduh Gia yang dulu masih menjadi kekasihnya, hingga ia kehilangan Gia.
Dan kini, ia melakukan kesalahan yang sama, kesalahan yang sama seperti dulu. Menuduh langsung tanpa bertanya. Tidak, ia takan sanggup kehilangan Audrey lagi, ia ingin menebus semua waktunya untuk bersama Kelly.
Zidan bangkit dari duduknya dan berjalan ke pintu ruang rawat Kelly, ia mengintip suasana di dalam lewat jendela. Ia mengucap syukur saat melihat putrinya sudah membuka mata
Waktu menunjukan pukul 10 malam, Zidan memutuskan untuk pulang menganti pakainnya. Ia akan kembali lagi besok untuk berjuang mendapatkan maaf dari Audrey dan mendapatkan hati putri kecilnya.
•••
"Kau baru pulang?" tanya Albert, yang sedang duduk di mini bar, Zidan menoleh dan langsung menghampiri Albert. Ia menarik kursi dan mendudukan dirinya di sebelah Albert.
__ADS_1
"Kau ingin bertanya sesuatu, Dad?" tanya Zidan saat Albert terus menatapnya. Ia mengambil gelas lalu menuangkan wine kedalamnya dan menenggaknya hingga tandas.
Albert menghela napas sejenak, ia bisa melihat ... Bahwa sang putra sedang mempunyai beban yang berat
"Bagaimana keadaan putrimu?" tanya Albert. Sedari tadi, Sonya dan Albert ingin sekali melihat cucu mereka ke rumah sakit, Namun, mereka mengurungkan niatnya ... walau bagaimana pun, mereka harus berbicara terlebih dulu pada Zidan.
Zidan tersenyum, ia tak terkejut saat sang ayah mengetahuinya, ia yakin Zayn telah memberitaukan tentang Kelly pada kedua orang tuanya.
"Aku berdoa, putriku bisa secepatnya pulih," jawab Zidan. Kemudian ia menunduk. Saat mengingat Kelly, hatinya selalu berdesir. Penyesalan demi penyesalan muncul, penyesalan kenapa ia tak mengenali Kelly sedari awal ... penyesalan karena membayangkan selama ini putrinya begitu kesepian. Dan yang lebih menyakitkan, Putrinya tau tentang dirinya..Namun, ia tak sadar tentang kehadiran putrinya.
Albert tak bertanya lagi, ia menepuk lembut punggung sang putra. "Kau pasti bisa memperbaiki semuanya," ucap Alberth, membuat Zidan semakin tertunduk.
"Istirahatlah! dan jangan minum wine terlalu banyak," ucap Albert, setelah itu, ia pun bangkit dari duduknya dan meninggalkan Zidan untuk pergi ke kamarnya.
__ADS_1
•••
Karena kalian ga hate komen di bab saat aku promo, hari ini, aku kasih Dobel update. jadi secroll.lagi iesss
__ADS_2