
__ADS_3
Dada Arleta terasa sesak kala melihat pesta yang sedang berlangsung, ia tersenyum getir ketika melihat semua anggota keluarganya sedang berkumpul.
Hari ini, di mansion keluarganya sedang di adakan pesta ulang tahun Maria, anak kedua dari Zayn dan Gia. Pesta itu begitu megah dan begitu mewah.
Tadi, Arleta hanya turun sebentar, kemudian kembali ke kamarnya. Ia merasa asing dan merasa sendiri. Hingga ia memilih pergi ke atas .
Namun, saat kembali ke kamarnya. Ia kembali lagi keluar dari kamarnya dan kembali melihat pesta dari atas.
Tak ingin kembali merasakan sesak, Arleta kembali berbalik dan berjalan ke kamarnya.
Saat masuk kedalam kamar, Arleta langsung membuka pintu balkon, dan berdiri di balkon kamarnya. Ia menghirup udara malam dalam-dalam, berharap bisa meleburkan rasa sesak yang berkecamuk dalam dada.
Arleta berusaha untuk tak menangis.Tapi, tak bisa. Air mata keluar dari matanya tanpa permisi. Tiba-tiba, ingatannya kembali pada sebulan lalu.
Flashback.
__ADS_1
“Lalu kau ingin Kaka melakukan apa untukmu?” tanya Zayn dengan sinis. Ia memandang Arleta dengan tatapan kesal bercampur marah.
Arleta menunduk, ia ta berani menatap sang Kaka.
Sebulan berlalu, sikap Zayn dan Zidan masih sama. Tatapan mereka pada Arleta pun masih sama, setiap Arleta akan keluar dari mansion, Zayn akan menghardiknya dan mengatakan hal yang menyakitkan.
Dan Arleta menyerah. Karena tak ingin mendengar lagi hal yang menyakitkan. Ia tak pernah lagi keluar dari mansion dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu di kamarnya dan karena itu ia pun tak pernah datang lagi ke rumah sakit untuk memeriksan kondisinya hingga kondisinya semakin parah.
Dan pada akhrirnya, ia menyerah karena rasa sakit yang semakin menjadi-jadi ia memberanikan diri mengatakan semuanya pada kedua kakanya.
Namun, reaksi Zayn dan Zidan tak seperti apa yang ada dipikirannya Arleta. Ia pikir, setidaknya kedua kakaknya akan sedikit saja menampakan rasa kasihan kepadanya. Tapi Arletta salah, ternyata Zayn dan Zidan sudah tahu terlebih dahulu tentang apa yang menimpa Arleta.
Yang membuat kekesalan Zayn dan Zidan bertambah adalah, Arleta menyembunyikan semuanya. Dan memilih bekerja di Club yang hingga membuat keluarga mereka malu.
Harga diri Zayn dan Zidan seolah terusik ketika Arleta seperti tak menganggap mereka hingga tak mau jujur dan malah bekerja di Club, hingga membuat nama keluarganya tercoreng karena di anggap tak mampu mengurus Arleta.
__ADS_1
“Kemarin-kemarin, kau bertindak semaumu. Kau pikir, kau hebat bekerja di Club hanya untuk membiayai pengobatanmu dan sekarang, kau jujur pada kami berharap kami mau membantumu?” Zayn meneruskan ucapannya, membuat Arleta semakin menunduk.
“Kami, memberimu semua. Kemewahan dan hidup yang nyaman. Setelah kepergian Mommy dan Dady, kami memberikan perhatian yang lebih padamu. Kami mendidikmu dengan baik. Tapi, kau memfitnah Ariana. Kami menginjinkanmu pindah ke apartemen tapi kau malah mengecewakan kami dan mempermalukan kami. Seharunya kau berterimakasih kare ....”
“Maafkan aku, Kaka. Tidak apa-apa jika Kaka tak bisa membantuku,” Arleta memberanikan mengangkat kepalanya dan memberanikan diri memotong ucapan Zayn, karena ia takut Zayn mengatakan ia hanya anak adopsi. Ia belum siap mendengar dari mulut Kakanya bahwa ia hanya anak adopsi.
“Kau!” sentak Zayn saat Arleta menjawab ucapannya. Ucapan Zayn terhenti saat tubuh Arleta ambruk di lantai, Arleta tak sadarkan diri.
Dan saat Arleta tak sadarkan diri, Zayn langsung membawa Arleta untuk ke rumah sakit dan Arleta langsung di operasi untuk mengangkat tumor di payudara Arleta.
Dan sesudah Arleta di nyatakan sembuh. sikap Zayn dan Zidan memang tak sekeras kemarin-kemarin. Tapi Arleta merasa, tatapan kedua mata Kakanya masih sama, memandangnya dengan tatapan kecewa.
Itu sebabnya dia selalu merasa asing, hingga sekarang, ia lebih Suka menyendiri.
Flashback off
__ADS_1
Suara derap langkah menyadarkan Arleta dari lamunannya, Arleta menghapus air matanya, kemudian menoleh dan ternyata ....
Ga boleh hujat alur yang aku buat ya, nikmatin aja oke. Ga suka kisah Areta skip aja ya
__ADS_2