Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
355


__ADS_3

“Apakah sakit?” tanya Justin ketika ia sudah berhasil menyingkiran pembobol yang menghalangi milik istrinya. Ia menghapus air mata air yang lalu mengecup mata istrinya


Shitt! Milik istrinya begitu hangat, sempit dan memabukan. Ia sungguh ingin menghujam istrinya secara gila-gilaan. Tapi, melihat dari respon tubuh Ariana. Justin tau. Bahwa, Ariana belum siap.


“Mi-mister ....”


“Call me Hubby!” kata Justin, membuat pipi Ariana bersemu merah.


“Hu-hubby!”


“Why, Baby?” kata Justin.


“Bi-bisakah kau menggerakannya?” tanya Ariana dengan malu-malu. Pipinya bersemu merah, di tengah rasa sakitnya. Ia tak mengerti dengan apa yang di rasakannya.


Justin tersenyum. Ia menggerakan tubuhnya dengan perlahan. Membuat Ariana memejamkan matanya.


Justin terus menggerakan tubuhnya dengan perlahan. Ia mencium bibir Ariana dan leher istrinya. Tangannya, terus bermain di puccuk payudaara istrinya membuat Ariana semakin tak karuan.

__ADS_1


ia tak mengerti Kenapa ia bisa merasakan hal ini. Namun, perlahan ... rasa sakit yang ia alami sendiri tadi hilang berganti dengan rasa yang tak ia mengerti. Ia membuka matanya kemudian menatap Justin.


“Why Baby?” Tanya Justin. Ariana mengigit bibirnya. “Bi-bisakah kau sedikit mempercepatnya?” tanya Ariana dengan malu-malu.


Mendengar ucapan Ariana, Gairaah Justin semakin terbakar. Tak perlu lagi menunggu, lelaki itu langsung menghujam istrinya. Awalnya hanya dengan ritme sedang. Namun, ia bermain dengan ritme sedang hanya dalam menit pertama. Menit selanjutnya, ia langsung bermain ganas.


Justin menggila, ia memuja tubuh istrinya dengan hebat. Menyalurkan cintanya dengan cara yang berbeda. Hingga pada akhirnya mereka mencapai kepuasan bersama.


Nafas Justin masih terengah-engah. Ia menggulingkan tubuhnya ke bawah, lalu ia mencoba mengatur nafasnya, begitu pun Ariana.


“Aku ingin aku ingin minum,” kata Ariana. Namun, secepat kilat Justin bangkit dari berbaringnya “Biar aku saja yang mengambilkannya.” Ariana pun mengangguk, kemudian kembali merebahkan tubuhnya


Saat Justin keluar, Ariana tersenyum. Ia menggigit selimut. Rasanya hari ini adalah hari terbahagia bagi Ariana. Ia tak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.


Tak lama, Justin kembali ke kamar dengan membawa segelas jus yang dingin. Ariana pun langsung menerima gelas dari Justin kemudian meminumnya.


“Kenapa Mister menatapku?”

__ADS_1


“Mister?” ulang Justin.


“Maksudku Hubbi,” kata Ariana dengan terbata-bata. Wajahnya tampak malu-malu saat memanggil suaminya dengan kata Hubby membuat Justin terkekeh. Kemudian mengelus rambut Ariana “Ayo tidur lagi,” kata Justin. ia menarik tubuh Ariana hingga berbaring kembali dan kini mereka berbaring berhadap-hadapan.


“Kau lelah, hmm?” Tanya Justin. Ia merapikan rambut Ariana yang menutupi pipi istrinya.


Bukannya menjawab. Ariana malah memajukan tubuhnya ke arah Justin dan memeluk memeluk Justin menelusupkan wajahnya pada dada bidang Justin.


“Jika kita sudah pergi dari negara ini. Kau tak akan meninggalkanku kan?” Tanya Ariana membuat Justin terkekeh.


“Aku menunggumu selama bertahun-tahun. Mengikutimu kesana kemari seperti orang gila. Lalu kenapa aku harus meninggalkan pertama yang selama ini aku nanti-nantikan.”


Mendengar ucapan Justin, Ariana tersenyum. Ia lebih mengeratkan pelukannya. Kemudian terisak. Seumur hidupnya, Ini pertama kalinya ia merasa diinginkan, dicintai dan ada ia memiliki tempat untuk pulang. Ia selalu merasa sendiri. Tapi, kini ... Semuanya berubah sejak ada suaminya.


“Terimakasih, sudah mencintai wanita cacat sepertiku,” ucap Ariana. Tangisan yang berupa isakan, perlahan berubah menjadi tangisan yang sangat kencang.


Scrool lagi enggak nih? Scroll lah masa enggak

__ADS_1


__ADS_2