Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
Petaka


__ADS_3

Hallo semua, mau kasih info, kalau kalian mau baca novel di bawah ini, kalian bisa beli dengan harga yang murah ya, yaitu 25000 saja. kalian bisa beli di no 088222277840. Di bawah ini hanya bab satu saja ya, dan 25000 itu kalian bisa baca sampai tamat. terimakasih 🥰


Petaka satu malam bab1


Keringat dingin sudah membasahi wajah Veronica, tubuhnya sudah amat lelah, matanya terasa ingin terpejam. Tapi, ia tak bisa karena putrinya terus menangis dan sedari tadi ia terus umengayun-ngayun putrinya yang kini berusia tiga bulan.


“Sayang, tidur oke. Ibu lelah!” sedari tadi Veronica terus mengatakan hal yang sama pada putrinya. Sungguh, ia ingin menangis sekencang-kencangnya saat putrinya tak mau diam.


ditengah rasa paniknya, Veronica langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara pintu terbuka. Ia langsung ke melihat kearah pintu, ternyata suaminya datang dengan kondisi yang kacau dan tercium bau aroma alkohol dari Bara, suaminya. Dan sepertinya Bara sedang mabuk.


Secepat kilat, Veronika berjalan ke arah kamar tamu untuk menenangkan putrinya. Ia tidak ingin putrinya mencium bau alkohol dari tubuh Bara.


Sepuluh menit kemudian, akhirnya putrinya bisa ditenangkan. Ia pun membaringkan putrinya diranjang dan menghela nafas lega. Setelah itu, ia langsung keluar kamar untuk melihat Bara, dan ternyata Bara sedang terduduk di sofa dengan mata yang setengah terpejam.


Veronica menghela nafas saat melihat kondisi Bara yang kacau, untuk pertama kalinya. Ia melihat Bara mabuk. Selama ini, hubungannya dan Bara tidak terlalu dekat, walaupun sudah menikah.


Mereka selalu menjalani hidupnya masing-masing, walaupun tinggal di apartemen yang sama Itu, itu sebabnya dia tidak pernah tahu dengan apa yang dilakukan suaminya.


Ya, karena faktanya Bara menikahi Veronica adalah Karena rasa tanggung jawab. Kisah mereka cukup rumit. Dulu mereka bertemu di club, dan dulu, Bara adalah dosen Veronica. Takdir membawa mereka di kamar yang sama. Hingga mereka menanggalkan pakaian mereka dan berakhir dengan Veronica yang mengandung Putri Bara.

__ADS_1


Saat tau Veronica mengandung, Bara langsung mengajak Veronica nikah siri, karena jika menikah resmi, orang tua Bara Takan setuju. Dan saat tahu Verocina mengandung, Bara menaruh harapan besar pada putrinya, ia berharap putrinya akan lucu dan menggemaskan seperti anak-anak lainnya.


Tapi ternyata, harapan Bara hanya tinggal harapan, karena bayi yang dilahirkan oleh Veronica dalam kondisi buta dan tidak bisa melihat. Dan sejak saat itu, Bara yang tadinya bersimpati pada Veronica, seketika rasa simpatinya menghilang dalam sekejap.


Padahal sebelum Veronica melahirkan walaupun mereka tidak terlalu dekat, Bara selalu memberikan perhatian perhatian kecil pada Veronica. Tapi ketika anaknya lahir dalam kondisi buta, seketika rasa peduli itu hilang dalam diri Bara, ia tidak menerima putrinya terlahir dalam kondisi tidak bisa melihat.


Dan setelah tiga bulan berlalu, rasanya Bara tidak sanggup untuk menahan dirinya hingga akhirnya, ia pergi ke club dan melampiaskan dengan meminum alkohol sebanyak-banyaknya. 


Ia terlalu stres saat mendengar putrinya terus menangis, ia selalu selalu marah saat putrinya tidak mau diam dan ia selalu kesal saat mendengar Veronica menenangkan bayinya.


Selama 3 bulan ini berusaha menahannya. Tapi setelah tiga bulan berlalu, ia merasakan kesal yang luar biasa hebat, hingga akhirnya ia pergi ke club dan meminum alkohol sebanyak-banyaknya.


Namun, saat ia memegang tangan Bara, dengan cepat Bara angsung menghempaskan tangan Veronica dengan keras, sehingga Veronica mengaduh kesakitan dan seketika itu, Veronica terperanjat kaget. Untuk pertama kalinya, ia melihat Bara seperti ini.


Bara bangkit dari duduknya, kemudian Ia membuka matanya. Lalu menatap Veronica dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Setelah itu, Bara berlalu meninggalkan Veronica dan masuk ke dalam kamarnya.


Saat Bara akan masuk dalam kamar, Veronica menghampiri Bara berniat untuk membantu Bara, karena ia tahu suaminya mabuk berat. Walaupun Bara sudah menghempaskan tangannya. Tapi Veronica menganggap itu karena efek Bara sedang mabuk. Itu sebabnya, sekarang, ia mengikuti Bara dan membantu Bara untuk melepaskan pakaiannya.


“ Kenapa kau mengikutiku?” Bara berteriak di hadapan wajah Veronica, membuat Veronica hampir terhuyung kebelakang, karena jujur saja Ini pertama kalinya Bara berteriak padanya, dan untuk pertama kalinya Bara membentaknya.

__ADS_1


“Ka-Kak!” Veronica bergidik saat melihat tatapan Bara. Padahal Bara sedang mabuk, tapi Bara masih sanggup memelototinya


“Kak-Kakak!” ucap Veronica terbata-bata. Ia tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya. Saat Veronica bersuara, emosi Bara tiba-tiba meledak.


Seketika itu juga, ia langsung maju ke arah Veronica, lalu ia langsung memegang kedua bahu Veronica dan mencengkeramnya dengan keras, hingga Veronica meringis.


“Kenapa kau harus melahirkan anak yang Buta. Kenapa kau tidak bisa melahirkan anak yang sempurna!” Bara berteriak lantang di hadapan wajah Veronica, membuat tubuh Veronica hampir saja ambruk ke bawah.


Demi apa pun, Veronica tak percaya, ucapan itu akan keluar dari mulut Bara. Ia tidak percaya, bahwa Bara akan mengucapkan hal semenyakitkan itu. Veronica berharap, ini hanya mimpi, tapi sayang kenyataan menampar Veronica, ini nyata dan barusan, Bara menghina putrinya


“Kau tau, anak itu membuatku gila. Kenapa kau tidak bisa memberikan anak yang sempurna, kau membuatku malu. Seandainya aku bisa,nl aku ingin menukarnya dengan anak lain.” Setelah mengatakan itu, Bara melepaskan tubuh Veronica. Hingga tubuh Veronica terjatuh ke lantai.


Sejenak Veronica terdiam, otaknya tidak mampu mencerna Apa yang terjadi. Ucapan Bara begitu menyakitkan untuknya, bagaimana mungkin Bara menghina darah dagingnya sendiri. otaknya dan Rasanya, Veronica tidak sanggup lagi untuk bangun, dan menatap Bara. 


“Pergi!” teriak Bara, ia berteriak begitu kencang. Emosinya kembali terpancing ketika melihat Veronica yang menangis. Saat Veronica masih terdiam, Bara berniat menghampiri dan menyeret Veronika keluar dari kamarnya. Namun, gerakannya terbaca oleh Veronica.


 Secepat kilat, Veronica berlari ke arah luar kemudian ia pergi ke kamar tamu di mana dia meletakkan putrinya, dia berencana untuk pergi dari apartemen Bara. Ia tidak mungkin tinggal bersama lelaki yang seperti Bara yang mungkin bisa melukai ia dan putrinya.


****

__ADS_1


__ADS_2