
__ADS_3
Setelah menelepon anak buahnya untuk membangkrutkan perusahaan Josh, Justin mengusap wajah kasar, kemudian ia menyenderkan tubuhnya ke belakang matanya menatap ke langit-langit.
Ariana adalah hidupnya. Sekalipun mertuanya yang menyakiti Ariana ia tak akan tinggal diam. ia tak akan membiarkan Josh dan Brianna lolos begitu saja.
Walaupun Justin membangkrutkan perusahaan Josh, tapi perusahaan itu tidak benar-benar bangkrut sepenuhnya. Perusahaan itu hanya berganti kepemimpinan. Karena Justin pun sadar, banyak karyawan dan banyak pegawai yang bernaung di perusahaan tersebut dan menggantungkan kehidupannya di perusahaan Rush company.
Seandainya Josh dan Brianna bersikap baik pada istrinya. Ia tak akan sampai senekat ini. Tapi nyatanya, tidak. Istrinya terus memupuk luka sedari kecil hingga saat ini.
Setelah puas merenung di ruang kerjanya.
Justin bangkit dari duduknya, kemudian ia berjalan ke arah kamar untuk melihat Ariana.
Saat membuka pintu, matanya langsung menatap kearah Ariana yang sudah terbangun dan sedang memainkan ponselnya.
“Sayang kenapa kau sudah bangun?” tanya Justin. Pasalnya, Ariana baru tertidur sebentar.
“Mister Kenapa kau mengganti nomor ponselku padahal aku ingin menghubungi Ariana dan Gabriel,” ucap Ariana. Ia berbicara sambil memperhatikan layar ponselnya.
Saat Ariana menyebutnya Mister, Justin menghentikan langkahnya. Ia bersidekap memandang sang istri dengan tatapan mengintimidasi.
Ariana yang ditatap hanya tersenyum. “Ma-maksudku Hubby,” jawabnya membuat Justin kembali mengembangkan senyumnya.
__ADS_1
Entahlah, saat Ariana memanggilnya hubby itu sangat terdengar begitu manis di telinganya.
“Hubby Kenapa Kau mengganti nomor ponselku?” tanya Ariana lagi saat Justin mendudukan diri di sampingnya.
“Aku tak ingin kau berhubungan dengan masa lalumu. Dan aku tak ingin kedua orang tuamu menghubungimu lagi. Memang aku terkesan egois. Tapi sekarang kau istriku kau hanya perlu mematuhiku.” Justin menatap Ariana dengan tatapan tegas. Namun, nada suaranya terdengar penuh cinta.
Mendengar ucapan Justin Ariana membelai pipi suaminya. Ia merebahkan kepalanya di paha Justin, dan Justin langsung mengelus rambut istrinya.
“Aku tak keberatan soal itu. hanya saja, aku ingin menghubungi Gabriel dan Amelia. Mereka tidak datang dalam pernikahan kita. Padahal mereka janji untuk menjadi pengiring pengantin. Perasaanku juga tak enak,” ucap Ariana membuat Justin tampak berpikir.
Raut wajahnya seketika terlihat dipenuhi kegelisahan saat mengingat Amelia. Sampai sekarang, anak buahnya tak menemui Amelia di manapun.
“Hubby;” panggil air Ariana yang melihat suaminya melamun.
“Hmmm!” jawab Justin yang langsung tersadar dari lamunannya.
“Bisakah kau memanggilkan Amelia?” tanya Ariana. “Bolehkah Amelia tinggal di sini, aku hanya khawatir tentang keadaannya. Dia selalu disiksa oleh ayah tirinya dan di paksa bekerja Ibunya menderita sakit yang cukup keras. Bisakah kau bahwa mereka atau bisakah kau memberikan hidup mereka yang layak. Karena selama ini, Amelia selalu menolak jika aku memberikan bantuan itu sebabnya aku selalu memberikan bantuan secara sembunyi-sembunyi,” kata Ariana tiba-tiba.
wajah Ariana berubah mendung saat mengingat perjuangan Amelia yang mengalami semuanya sendiri. Tak ada yang tahu kehidupan Amelia yang negitu perih dan penuh kegetiran.
”Aku akan berusaha mencari Amelia. Kau tenanglah. Setelah tahu keberadaanya aku akan memberikan kehidupan yang layak untuknya,” kata Justin membuat Ariana mengembangkan senyumnya. Tiba-tiba suara perut Ariana berbunyi.
__ADS_1
“Kau lapar Sayang?” tanya Justin membuat Ariana menyembunyikan wajahnya ke paha suaminya.
Justin terkekeh. “Kau ingin makan apa hmm?”
“Aku ingin memasak sendiri,” pinta Ariana. Namun, Justin menggeleng.
“Aku memberikan gajih koki yang sangat besar. Lalu kenapa kau harus memasak.”
“Ta-tapi, aku ingin memasakkan untukmu,” kata Ariana. Namun, Justin menggeleng.
Ariana bangkit dari berbaringnya kemudian, menatap Justin lamat-lamat.
“Kau sudah memberikan semuanya padaku, dan aku tak bisa membalasmu. Masakanku memang tak seenak koki di sini. Tapi, setidaknya ijinkan aku memasak untukmu sekali saja, sebagai rasa terimakasihku atas semuanya.”
Justin mengelus rambut Ariana, “Baiklah, hanya sekali. Bukan masalah enak atau tidak. Aku hanya tak ingin kau terluka di dapur,” kata Justin.
Sedangkan di sisi lain .... Briana
Ga komen ga flend pokonya 😭🤣
Scroll iesss
__ADS_1
__ADS_2