
__ADS_3
Saat yang lain menunggu di kursi tunggu, Kelly menunggu di depan ruang operasi, ia terduduk di lantai, dengan menekuk kakinya, Kelly menangis tergugu, batinya teriris perih ketika Arleta sedang berada di ruang operasi.
“Arleta, aku mohon, bertahanlah, jangan tinggalkan aku. Aku akan membencimu jika kau meninggalkanku,” Kelly berbicara lirih, ia berusaha menghentikan tangisnya, tapi tak bisa, tangisnya tak bisa berhenti. Ini terlalu menyakitkan untuknya.
Saat Kelly larut dalam dukanya, ia menoleh ke samping saat mendengar suara derap langkah ternyata Zayn yang menuju ke arahnya.
Seketika itu juga darah Kelly mendidih saat melihat Zayn, ia langsung bangkit dari lantai kemudian berjalan menghampiri Zayn.
“Apa ini sudah cukup Uncle!” tanya Kelly, ia berbicara dengan nada pelan. Namun, terdapat geraman dari nada suaranya, pertanda dia benar-benar emosi. Namun, ia berusaha meredam suaranya, karena ia sadar, bahwa ia sedang berada di rumah sakit.
Saat mendengar ucapan Kelly, Zayn tersadar, Ia berjalan yang sedari tadi berjalan menunduk dan mengangkat kepalanya, kemudian menatap Kelly.
“Ke-kelly ....” Zayn hanya mampu mengucapkan nama kali dengan terbata-bata.
__ADS_1
Emosi Kelly meledak-ledak saat melihat reaksi Zayn, ia mengepalkan tangannya dan berusaha menguasai diri agar tidak mengamuk pada Zayn.
“Uncle apakah kau manusia?” tanya Kelly dengan sadisnya. “Apa hati nuranimu sudah mati?” Kali ini Kelly berteriak pada Zayn, ia tak mampu membendung emosinya, ia yang sudah mencoba untuk menahan emosinya tapi tak bisa.
Zayn terdiam, lidahnya kelu untuk membalas ucapan keponakannya, ucapan Kelly benar-benar menampar dirinya. Tiba-tiba, Zayn memegang dinding karena rasanya, kakinya tak mampu lagi menopang tubuhnya.
“Lihatlah, Uncle, orang yang Uncle sebut jalangg, orang yang Uncle sebut tak tau diri dan orang yang .... ” Kelly tak sanggup lagi meneruskan ucapannya suaranya tenggelam oleh tangisan.
Emosi Kelly kembali menjadi jadi saat melihat Zidan menghampiri mereka, ia menatap sang ayah dengan tatapan nyalang bercampur kecewa.
“Kelly ....” Pekik Zidan, ia menegur Kelly karena sudah berlaku tak sopan padanya.
Kelly menghapus air matanya kemudian tersenyum sinis, ”Apa kalian gila hormat?” tanya Kelly lagi. “Apa hati kalian sudah mati? hanya karena Arleta menghapus nama Smith di belakang namanya, kalian memperlakukan arleta seperti sampah, apakah kalian manusia? kenapa kalian tidak bertanya terlebih dahulu pada Areta tentang alasannya ... ' asal kalian tau, selama ini, Arleta tak pernah memakai uang dari kalian, ia memasukan uang yang kalian berikan ke rekeningku.” Kelly menghentikan sejenak ucapannya, lalu melihat Zayn dan Zidan yang sedang tertunduk. Ia berteriak melampiskan kemarahannya.
__ADS_1
Dada Zayn dan Zidan serasa kembang kempis saat mendengar ucapan dari Kelly, nafas mereka terasa memendek. Ucapan Kelly mampu merontokkan kesombongan Kaka beradik tersebut.
“Uncle mengatakan Arleta anak haram.” Kelly menghentikan ucapannya, kemudian tertawa nyaring.
“Bukankah kita juga anak haram. Aku, Leo, dan kalian berdua pun tumbuh sebelum pernikahan, apakah Uncle tidak berkaca? Dan kau Dad ...” Kelly mengalihkan tatapannya pada sang ayah.
“Kau pernah merasakan di abaikan selama bertahun-tahun oleh Uncle Zayn, tak adakah simpati dalam dirimu untuk Arleta, kau pernah bercerita jika kau hampir menyerah saat kau di abaikan, lalu kenapa kau tak bisa memberi sedikit rasa iba saja untuk Arleta dan ... .” Lagi-lagi, Kelly menghentikan ucapannya, ia meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
“Uncle menghentikan pengobatan Arleta ketika dia benar-benar merasakan kesakitan dan kau, Dad. Kau juga keterlaluan, Arleta baru saja menyelamatkan Zidny dan kau ikut mengabaikannya. Ia menghadapi rasa sakit dan rasa sesaknya seorang diri. wanita yang kalian anggap tak tau diri adalah wanita yang menyelamatkan anak-anak kalian, ia menggantikan Zidny dan Maria menghadapi maut, jika tak ada Arleta, anak-anak kalianlah yang akan terbaring di brankar dan merintih merasakan kesakitan.”
Kelly menatap Zayn dan Zidan dengan tatapan nanar, ia berbicara menekankan setiap demi kata, membuat Zayn dan Zidan semakin terpukul.
“Kalian benar-benar menghancurkan jiwa dan raga Arleta. Jika Arleta tak selamat, kalianlah pembunuh sesungguhnya dan kali ....”
__ADS_1
Ucapan Kelly terhenti ketika tubuh Zayn ambruk di lantai. Lelaki yang selalu mengedepankan emosi itu bersimpuh dan menangis sejadi-jadinya, Ucapan Kelly benar-benar menamparnya dan merontokkan kesombongannya.
Dan setelah itu, saat Kelly akan berbicara lagi, kepala Kelly berputar-putar matanya sudah memberat dan sedetik kemudian, ia langsung tak sadarkan diri ambruk di lantai.
__ADS_2