
__ADS_3
Seketika keheningan dan kecanggungan melanda Gabriel. Ia mengutuk dirinya sendiri karena kelakuannya barusan.
tak ingin terus merasa canggung, Gabriel mulai menyalakan dan melajukan mobilnya. Hening, hanya terdengar suara mesin mobil. Gabriel fokus kedepan mengendarai mobilnya sedangkan Ariana masih memalingkan tatapannya kearah lain.
40 menit kemudian, mobil yang dikendarai Gabriel sampai di basement apartemen Ariana. Gabriel masih merasa canggung begitupun Ariana, hingga mereka sama-sama terdiam walaupun sudah sampai ke tempat tujuan.
Setelah sekian lama terdiam. Gabriel akhrinya menoleh kearah Ariana Ia berdehem membuat Ariana juga menoleh ke arahnya.
"Ka-kau mau mampir dulu?" tanya Ariana, bukan hanya Gabriel yang canggung Ariana pun begitu Ini pertama kalinya Gabriel bersikap seberani tadi.
Gabriel menggarruk tengkuknya yang tidak gatal. Tiba-tiba ia menjadi salah tingkah. Namun, walau begitu, tak urung dia mengangguk tanpa sadar.
Mereka pun mulai keluar dari mobil. Dan berjalan, dengan pelan. Gabriel kembali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia bingung harus mulai berbicara bagaimana pada Ariana.
Namun, langkah Gabriel terhenti saat merasakan Ariana menghentikan langkahnya. Hingga Gabriel pun menoleh kebelakang.
__ADS_1
Kening Gabriel mengernyit saat melihat Ariana yang menatap kedepan. Ia pun mengikuti pandangan Ariana. Dann sekarang, ia mengerti kenapa Ariana menghentikan langkahnya, karena ternyata, ada Josh di depan pintu unit apartemen Ariana.
Luar biasa, pemandangan apa lagi ini. Pemandangan ini begitu menyakitkan bagi Ariana. Sang ayah bukan melihat padanya, melainkan melihat pada Gabriel. Bahkan, seingatnya sang ayah tak pernah menatapnya seperti itu.
Ariana tersenyum getir. Ini pertama kalinya sang ayah melihatnya bersama Gabriel. Ariana mengerjapkan matanya. Kemudian mulai memajukan kakinya dan maju ke arah sang ayah.
"Ekhemm!" Ariana berdehem saat mata sang ayah terus melihat ke arah Gabriel.
Josh tersadar, kemudian tersenyum ke arah Ariana, membuat Ariana muak, ia tau senyuman itu hanya senyuman palsu..
Setelah Gabriel pergi, mata Josh tetap menatapmu Gabriel yang sudah berjalan. membuat lagi-lagi Ariana tersenyum getir. matanya sudah berkaca-kaca, tanpa melihat lagi ke arah ayahnya. Ia membuka pintu unit apartemen bingga membuat Josh tersadar lalu mengusap wajahnya dan mengikuti langkah Ariana.
"Ponselmu tak bisa di hubungi, Daddy hanya ingin memberitahumu bahwa kita akan berangkat ke Korea Senin nanti. Ayo kita rayakan ulang tahunmu di Korea," kata Josh setelah ia dan Ariana duduk di sofa.
Ariana tersenyum getir. Lalu tak lama Ariana terpikir sesuatu.
__ADS_1
"Aku ingin merayakan ulang tahunku di Bali," kata Ariana membuat mata Josh membulat, terlihat jelas bahwa Josh sangat terkejut dengan permintaan putrinya. Dan Ariana berkata begitu hanya untuk mengetes sang ayahh.
Josh tak menyadari bahwa Ariana sudah tau semua. Ariana tau bahwa pergi ke Korea adalah keinginan Adiknya tapi ia malah berdalih bahwa itu untuk ulang
tahun Ariana.
"Kalau begitu ayo pergi ke Bali" ucap Josh dengan ragu, membuat Ariana memutar bola matanya, terlihat jelas di mata Ariana bahwa sang ayah hanya berbicara omong kosong.
"Tapi sepertinya Minggu depan aku sibuk dengan skripsiku. Jadi mungkin lain kali. Kalau begitu aku permisi!" pamit Ariana. Ia pun bangkit dari duduknya, dan langsung pergi ke kamarnya. Air mata sudah mengenang di pelupuk matanya. Satu kali kedipan saja bisa di pastikan tangis Ariana akan luruh.
••••
Satu Minggu kemudian
Scroll lagi ya, aku update 3 bab. Wajib banget tinggalin komen, kalau ga komen ga frend,,😭😂
__ADS_1
__ADS_2