
__ADS_3
Gabriel menghentikan mobilnya di kantor kepolisian. Hari ini, ia sengaja meminta sang ibu untuk membuatkan makanan untuk Amelia, agar Ia mempunyai alasan untuk menyusul istrinya.
Setelah memarkirkan mobilnya, Gabriel membuka seatbelt, kemudian turun dari mobil dan setelah bertanya keberadaan Amelia, akhirnya Gabriel menghampiri sang istri..
Saat ia akan memanggil Amelia, ia menghentikan langkahnya saat mendengar Amelia sedang berbicara dengan Nick, matanya membulat ketika mendengar Amelia ingin pindah dari timnya hanya karena alasan tak ingin kelelahan.
“Ekhemm,” Gabriel berdehem, membuat Amelia dan Nick,.menoleh. Mata Amelia membulat, saat melihat Gabriel ada di belakangnya.
“Ga-Gabriel!” panggilan Amelia terbata-bata.
“Ka-kau sedang apa di sini?” tanya Amelia.
“Aku mengantarkan makanan ini dari Mommy,” jawab Gabriel. Rasanya, ia ingin merangkul pundak Amelia dihadapan Nick, tetapi ia tidak seberani itu. Ia takut, Amelia murka kepadanya.
“Aku tidak tahu hubungan kalian begitu dekat saat ini,” celoteh Nick tiba-tiba, karena ia mengingat jelas dulu Amelia pernah memaki Gabriel, dan Nick juga tahu masalah apa yang dialami oleh Amelia dan Gabriel.
Tentu saja karena kami sudah menjadi suami istri,” jawab Gabriel. Tiaa-tiba, membuat mata Nick dan mata Amelia sama-sama membulat, Amelia tidak menyangka Gabriel akan mengatakan hal seperti itu.
“Amelian benarkah itu?” tanya Nick, Amelia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. kemudian mengangguk pelan, membuat Gabriel bersorak, setidaknya Amelia tidak menutupi status mereka.
“Aku kan berbicara nanti,” kata Amelia pada Nick, Setelah itu, ia menarik tangan Gabriel.
“Dia sudah menjadi menantu Tuan Stuard, akan bahaya jika aku tak mengabulkan keinginannya,” gumam Nick, ketika Amelia mengajak Gabriel pergi.
“Gabriel, kau mau apa kemari?” tanya Amelia ketika, ia sudah membawa Gabriel.
__ADS_1
“Aku ingin memberikan makanan yang di buatkan Mommy untukmu,” jawab Gabriel, membuat Amelia memejamkan matanya.Ia tidak bisa menolak jika Gabriel menyebutkan ibu mertuanya.
“Ya sudah, terima kasih." Amelia mengambil paperbag itu dari tangan Gabriel.
“Hanya itu saja? kau tidak ingin mengajakku makan bersama?” tanya Gabriel.
”Kau kehabisan uang, hingga aku tidak bisa makan di restoran?” jawab Amelia, membuat Gabriel berdecak kesal.
“Awas saja jika kau sudah jatuh cinta padaku," grutu Gabriel, ketika Amelia sudah pergi meninggalkannya.
dua minggu kemudian
Hari ini, sudah 2 minggu pernikahan mereka. Semuanya masih tetap sama tak ada bedanya. Tapi pagi ini, ada yang aneh dengan Amalia. tiba-tiba ia merasa ingin makan siang bersama Gabriel.
Ia yang sedang berbaring, langsung bangkit berbaringnya kemudian turun dari ranjang, lalu pergi keluar.Ia berencana untuk memasak dan berencana untuk memberanikan diri datang ke kantor Gabriel untuk mengajak Gabriel makan siang bersama
Beberapa kali Amelia menelpon Gabriel, Namun, Gabriel tak mengangkat panggilannya. Dan ini, sudah setengah jam berlalu Amelia menunggu Gabriel, entah kenapa, rasanya Amelia ingin menangis karena Gabriel tidak kunjung mengangkat panggilannya.
Pada akhirnya, Amelia menyerah. Ia memilih berbalik dan membatalkan niatnya. Namun saat ia akan berbalik, ia menghentikan langkahnya ketika melihat mobil Gabriel masuk ke area parkir.
Baru saja dia akan menghampiri Gabriel, ia menghentikan langkahnya ketika melihat seorang wanita keluar dari dalam mobil Gabriel. Dada Amelia terasa pedih, ketika melihat itu. Harusnya, ia tahu bahwa Gabriel berubah hanya karena ada Griysa di tengah-tengah mereka. Dan kini, ia juga sadar, lagi-lagi cintanya bertepuk sebelah tangan.
Amelia kembali berbalik, kemudian ia berjalan ke arah mobilnya, lalu memutuskan untuk pulang saja dan beristirahat di rumah. Namun, baru saja Amelia berjalan beberapa langkah, langkah Amelia terhenti, ketika ada yang menepuk pundaknya dari belakang, hingga ia berbalik.
“Gabriel!” panggil Amelia, ternyata Gabriel yang menepuk pundaknya. Saat akan saat menutup pintu mobil, ternyata Gabriel melihat Amelia. Matanya membulat dan ianlangsung mengejar istrinya.
__ADS_1
Ia tak ingin Amelia salah paham, terlebih lagi wanita yang ada di mobilnya, adalah sepupunya anak dari mendiang Karen yang sudah menikah dengan lelaki asal Rusia dan sengaja datang ke Rusia untuk bertemu suaminya, yang juga berkerja di kantor Gabriel.
“Kenapa kau ada disini, kenapa kau tidak menelepon dulu?” tanya Gabriel bertubi-tubi. Matanya menyipit saat melihat mata Amelia yang berkaca-kaca.
Amelia tersadar, “Maaf tadinya, aku ingin mengajak makan siang bersamamu,” jawab Amelia dengan suara yang pelan.
Mata Gabriel membeliak, ia menatap Amelia dengan tatapan tak percaya. Ia tidak percaya wanita yang selama ini dingin lmengajaknya makan siang.
“Ayo, aku, juga belum makan siang.” Dusta Gabriel. Padahal, barusan ia sudah makan siang. Tapi ini adalah momen yang langka.
Perlahan, Gabriel, menggerakkan tangannya, kemudian menggenggam tangan Amalia.
“Ayo makan siang di ruanganku, aku juga ingin mengenalkanmu pada kakak sepupuku.” Gabriel pun menarik tangan Amelia lalu mulai berjalan kearah sepupunya yang menunggu di luar mobil.
“Calista, perkenalkan ini istriku,” ucap Gabriel ketika menghampiri Calista kakak sepupunya.
Calista tersenyum kemudian mengulurkan tangannya, dan Amelia pun membalas uluran tangan Calista.
“Gabriel, aku akan langsung pergi ke ruangan suamiku. Mungkin, nanti aku akan datang ke mansion Aunty dan Uncle," jawab Calista, Gabriel pun mengangguk. Walau hubungan Stuard dan Kaka Simma sangat buruk, tapi Stuard menjamin kehidupan anak-anak Karen.
”Ayo, masuk,” ajak Gabriel ia langsung menarik lagi tangan Amelia, karena takut Amelia menolaknya. Saat masuk ke dalam lobi, tiba-tiba Amelia menghentikan langkahnya. Ia langsung menutup mulut, perutnya bergejolak ia ingin sekali muntah seketika Gabriel berbalik dan .....
udah 3 bab Gengs.
Gabby up malem ya.
__ADS_1
Gas komen Gengs ga komen up satu bab besok 🤣🤣
__ADS_2