Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
91


__ADS_3

Mata Albert dan Sonya saling mengunci, Albert pun kembali berjalan ke brankar Sonya, sedangkan Sonya yang sedang menitikan air mata, langsung memejamkan matanya kembali.


Walaupun Albert sudah menjelaskan semuanya dan Sonya sudah mengerti, tapi tetaplah tak mudah untuk Sonya bersikap biasa pada Albert.


Sudah 27 tahun mereka menjalani hubungan yang kaku, mereka satu rumah, namun hidup bak orang asing. Mereka terikat pernikahan, Namun keduanya saling membangun benteng.


Albert pun kembali duduk di kursi. Sedangkan saat Albert duduk, Sonya memalingkan wajanya kearah lain dengan terus memejamkan matanya. Rasanya ia belum sanggup untuk menatap Albert walaupun ia sudah tau yang sebenarnya.


Albert memegang tangan menggenggam tangan Sonya dan mengecupnya. Lalu, tak lama, Sonya menarik tangannya dari genggaman Albert


"Albert pulanglah, aku ingin istirahat," dustanya. Padahal dia sedang menahan tangis, sekali kedipan saja, sudah di pastikan tangis Sonya akan pecah.


Albert mengerti reaksi Sonya, sepertinya, ia butuh waktu lama untuk memenangkan hati Sonya kembali.


Albert pun bangkit dari duduknya dan mencium kening Sonya dengan penuh kasih sayang. "Aku akan tidur di sofa. Panggil aku jika butuh kau butuh sesuatu," ucap Albert.


Sonya membulatkan matanya, mendengar ucapan Albert yang akan tidur di sofa. Jelas-jelas, ia sudah mengusir Albert.


Tanpa mendengar jawaban Sonya, Albert pun melangkahkan kakinya ke sofa. Ia mendudukan diri di sofa, dan mengadahkan kepalanya keatas.


Walau tangannya masih terasa sakit, bahkan sangat sakit. Tapi, Albert tak perduli. Ia hanya ingin terus mendampingi Sonya.


Tak mau berdebat dengan Albert, Sonya pun memutuskan untuk berbaring dengan posisi menyamping, membelakangi Albert.

__ADS_1


Bahunya mulai bergetar, Sonya menangis tergugu. Tiba-tiba, udara di sekitarnya terasa menyesakan.


Albert yang menyadari istrinya menangis, hanya bisa memandang punggung Sonya dengan tatapan sendu. Ia ingin sekali merangkul Sonya, memeluknya dan mengucapkan beribu kata maaf. Tapi, sayang ia tak bisa melakukan itu sekarang.


Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari minggu demi minggu, tak terasa waktu bergulir begitu cepat.


Albert benar-benar berjuang untuk mendapatkan maaf dari Sonya. walau selalu mendapatkan penolakan dari Sonya, Albert sama sekali tak menyerah.


Ia terus berjuang, menemani Sonya kemoterapi, membuatkan masakan untuk Sonya dan hal-hal lain. Karena selama 27 tahun ini Sonya dan Albert pisah kamar. Kali ini, Albert nekad untuk memindahkan semuanya ke kamar Sonya.


Saat malam, Albert mengunci pintunya, dan menyembunyikan kuncinya agar Sonya tak tidur di kamar lain. Dan Sonya pun terpaksa tidur sekamar bersama Albert.


Tanpa Sonya sadari, hatinya tengah sedikit terbuka. Itu terbukti, Sonya tak pernah menolak lagi jika di peluk oleh Albert. Ya, walaupun sikap Sonya masih dingin dan kaku.


Namun, perlahan. Zidan mulai kembali membuka hatinya untuk sang ayah. Ia sadar, masa lalu tak bisa terulang. Fokusnya hanya keluarganya bahagia. Menyayangi Sonya setulus hatinya adalah cara Zidan berterimakasih.


Sedangkan dengan Zayn, Albert tak perlu mengambil hati putra pertamanya. Sejak penembakan itu, hubungan mereka sudah mencair.


Dan untuk Zayn dan Zidan.


Mereka masih tak berubah. Sikap mereka masih sama seperti dulu. Kecanggungan masih meliputi keduanya. Jika berpapasan di kantor, mereka tak akan saling menyapa.


Namun, Zayn dan Zidan langsung tersenyum selepas berpapasan. Mungkin bisa di bilang, mereka saling menyayangi. Namun, keduanya terhalang gengsi, mereka masih malu-malu kucing untuk memerbaiki hubungan mereka.

__ADS_1


Sedangkan Zayn dan Gia ....



Albert Smith.


Duh, kalau daddy Albert kek begini, otaku traveling 🤣



Mommy Sonya 😘


Orang baik, auranya beda ya bun.


Scroll lagi ya. Hari ini babnya panjang, super panjang. Jadi kalau ada yang bilang sedikit langsung Blok! wkwk


Ini 4 Bab aku jadiin 2 bab karena males ngetik. wkw


Bab berikutnya kalian akan geregetan sama si Zayn. wkw.


Jangan nebak-nebak alur kedepannya ya. Jangan hujat Author juga ya kalau ga mau di blok 😁


kalau mau hujat Zayn, waktu dan tempat di persilahkan. 🤣

__ADS_1


Ayo netizen, serang si Zayn di bab berikutnya.


__ADS_2