Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
Menganggap mimpi


__ADS_3

Nafas Gabriel memburu ketika mendengar Amelia mencintainya. Tanpa pikir panjang, Gabriel langsung menindih tubuh Amelia. Ia langsung mencium bibir Amelia dan tanpa Gabriel duga Amelia membalas ciumannya.


Amelia berasa ini adalah sebuah mimpi, dimana Gabriel menyentuhnya dengan sangat lembut. Jujur saja, jika ini mimpi, Amelia tak ingin terbangun dari mimpi ini, karena jika ia terbangun ia harus kembali berpura-pura untuk bersikap dingin pada Gabriel.


Jika ditanya, apakah Amelia mencintai Gabriel, jawaban Ya, Amelia mencintai Gabriel. Pada akhirnya, Amelia luluh dengan perjuangan Gabriel selama 2 tahun ini.


Namun tentu saja tak semudah itu Amelia bisa melupakan semuanya. Rasa trauma dan rasa sakit, masih bersemayam di dalam hatinya dan tak mungkin dilupakan begitu saja.


Perasaan Amelia pada Gabriel semakin dalam, apalagi selama 2 bulan ini mereka tinggal bersama. Tentu saja perasaan Amelia pun semakin bertambah Pada Gabriel.


Hanya saja, dia masih terlalu trauma. Amelia masih meyakini dalam hati bahwa Gabriell berubah karena kehadiran Griysa di tengah-tengah mereka. Dia juga yakin, di dalam lubuk hati Gabriel, Gabriel masih menyimpan nama Ariana.

__ADS_1


Walau bagaimanapun, ia pernah menjadi saksi betapa gilanya cinta Gabriel pada Ariana. Dan hingga ia tidak berani untuk berharap lebih, dan ia lebih baik memendam perasaannya dan tetap bersikap dingin pada Gabriel, ia berusaha untuk sedikit demi sedikit melupakan Gabriel.


Toh, ia pun tak mempunyai keinginan untuk menikah lagi dengan Gabriel ataupun orang lain.


Tapi malam ini, Amelia menganggap ini adalah sebuah mimpi, mimpi dimana wajah Gabriel ada di depannya, menyentuhnya dan tersenyum padanya. Ia tidak ingin memikirkan hari esok, Ia hanya ingin melepas rindunya bersama Gabriel. hingga malam ini yang menerima apapun yang dilakukan Gabriel kepadanya.


Dan malam ini, mereka larut dalam malam yang panas, Gabriel memperlakukan Amelia begitu lembut dan istimewa, ia tak membenarkan Amelia bergerak sedikit pun, malam ini ia yang bekerja, untuk memuaskan Amelia dan memuaskan dirinya sendiri.


Malam berganti pagi, Amelia mengerjapkan pandangannya, kemudian membuka matanya. Ia menghela nafas, kemudian tersenyum. Pagi ini ia terbangun dengan tubuh yang segar.


Namun tak lama, ia merasa ada yang aneh kemudian ia melihat ke arah bawah. Matanya membulat, ketika melihat ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya.

__ADS_1


“Aaaa!” teriak Amelia, membuat Gabriel yang masih tertidur terperanjat kaget. “Ada apa- ada apa?” tanya Gabriel, dengan mata setengah terpejam, Gabriel bangkit dari duduk berbaringnya kemudian langsung menatap.


“Aaaaaaaa!” Tiba-tiba Amelia dan Gabriel berteriak secara bersamaan. Namun secepat kilat, Gabriel langsung menghentikan teriakannya dan membekap mulut Amelia, karena takut teriakan mereka didengar oleh Griysa.


“Gabriel bagaimana mungkin kau disini?” tanya Amelia setelah Gabriel melepaskan bekapannya dari mulut Amelia.


Gabriel mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Amelia. “Amelia kau tidak ingat dengan apa yang terjadi semalam?” tanya Gabriel, seketika Amelia membuka selimutnya. matanya semakin membulat ketika melihat tubuhnya polos tak memakai sehelai benangpun.


Lalu.tak lama ia melihat kearah Gabriel di mana Griel pun sama sepertinya, tidak memakai pakaian sama sekali. Tanpa sadar, Amelia melihat ke arah senjata Gabriel yang ada di depannya.


Saat merasa Amelia akan berteriak kembali, Gabriel dengan segera mendorong tubuh Amelia. Hingga kini, Amelia kembali berbaring dan setelah itu, Gabriel langsung menindih tubuh Amelia.

__ADS_1


“Amelia kumohon jangan berteriak, Griysa akan mendengar semuanya!” pinta Gabriel.


__ADS_2