Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
420


__ADS_3

Dua bulan kemudian.


Arleta menatap kosong kedepan. Ia terdiam seperti manusia yang linglung. Tubuhnya sudah pulih. Namun, masih terasa remuk,.ia serasa mengambang dan seperti mayat hidup.


Dua bulan yang lalu, Arleta sadar dari komanya. Selama dua bulan ini, tim dokter berusaha untuk mengobati Arleta dan memberi Arleta yang terbaik. Fisik Arleta memang sudah membaik. Tapi tidak dengan mentalnya.


Dokter memvonis Arleta mengalami gejala depresi, Arleta juga di tangani oleh psikiater terbaik. Tapi sayang, masih belum ada perubahan sampai sekarang.


Arleta akan menyahut ketika ditanya oleh anggota keluarganya. Tapi terkadang, ia menyahut terkadang dengan jawaban yang nyambung terkadang juga dengan jawaban yang ngawur. Arletta benar-benar seperti mayat hidup, yang ia ingat hanya Sonya dan Albert


Mungkin trauma Arleta paling parah karena tindakan Zayn dan Zidan. Hingga sekarang, setiap ia melihat Zayn dan Zidan, Arletta akan ketakutan. Wajahnya mendadak pucat tubuhnya bergetar saat ia melihat Zayn dan Zidan.

__ADS_1


Selama dua bulan ini, semua cara Zayn dan Zidan sudah tempuh untuk mendekati Arleta. Namun, yang terjadi. Arleta selalu histeris saat melihat Zayn dan Zidan. Bukan hanya histeris, terkadang Arleta akan menatap Zayn dan Zidan dengan tatapan benci sebenci bencinya.


Rasa sakit Arleta sebelum kecelakaan begitu berat, fisiknya, mentalnya tersakiti karena kedua kakaknya. Tapi, Arleta selalu mencoba baik-baik saja dan selalu berusaha untuk memaafkan kedua kakaknya. Tapi, nyatanya. Tidak sesederhana itu.


Ia bisa saja berusaha memaafkan kedua kakaknya dan menekan rasa sakit hatinya. Tapi di situlah masalahnya, karena ia menekan rasa sakit hatinya, akhirnya rasa sakit itu mengenai mentalnya dan sekarang, meledak saat ia hampir bertemu dengan maut.


Rasa sakit Arleta semakin menjadi-jadi kala ia di larang memasuki area pemakaman oleh Zayn. Ya, saat di mana ia pulang dari rumah sakit karena biaya pengobatannya di hentikan oleh Zayn, sebelum pulang ke apartemennya ia memaksakan untuk pergi ke makam kedua orang tuanya.


Dan itulah titik hancur, titik rendah Arleta di mana fisiknya, batinnya dan mentalnya hancur secara bersamaan. Hingga kini, ketika mentalnya mulai lelah, Arleta menampakan kebenciaanya pada kedua kakanya.


Dan hari ini ini setelah 2 bulan dirawat di rumah sakit, Arleta sudah diijinkan pulang. Ia hanya perlu berkonsultasi dengan psikiater.

__ADS_1


Setelah sampai Mansion Arleta yang masih memakai kursi roda langsung didorong oleh Kelly ke kamarnya. Seperti biasa, Arletta tak membalas walaupun Kelly berceloteh kesana kemari.


Dan saat ini, ketika Arleta sudah berada di kamarnya, Kelly langsung turun ke bawah untuk memerintahkan pelayan untuk mengambilkan cemilan untuknya.


Pintu terbuka, sosok Zayn masuk sambil membawa nampan berisi cemilan. Rupanya, saat pelayan membawa cemilan untuk Arleta Zayn melihatnya. Hingga ia mengambil alih nampan tersebut dan membawanya ke kamar Arleta.


Saat sudah masuk kedalam kamar, Zayn menghentikan langkahnya ketika melihat Arleta yang menatap kedepan. Ia harus menyiapkan dirinya ketika ia melihat tatapan sang adik.


Nyatanya, ketika sang adik menatapnya dengan tatapan asing bercampur benci, Ia pun merasa dadanya sesak. Kinni, ia merasakan bagaimana sakitnya menjadi Arleta ketika ia menatap Arleta dengan tatapan Asing.


Scroll ieesss

__ADS_1


__ADS_2