Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
282


__ADS_3

Keesokan harinya.


Waktu menunjukan pukul 9 malam, Simma menghela napas. Kemudian membereskan meja di luar. Ia bersyukur, hari ini ada beberapa orang datang ke cafenya hingga ia bisa sedikit mendapat uang untuk menyambung hidupnya dan anak-anaknya.


Saat ia akan masuk untuk menutup Caffe, Simma menghentikan langkahnya. Kala, melihat mobil yang berjalan dengan ugal-ugalan.


Tak lama, mobil itu berhenti di depan caffenya. Dan keluarlah sosok Stuard. Stuard keluar dari mobil dengan berjalan sempoyongan, bau alkohol terhirup jelas dari dirinya. Saat ini, Stuard benar-benar sedang mabuk berat.


Saat dekat dengan Simma, Stuard tersenyum. Namun, matanya berkaca-kaca. Ia langsung maju, menubruk tubuh Simma dan memeluk Simma begitu erat.


"Hei, Khaira Simma. Tau taukah kau bahwa aku begitu mencintaimu ... bahkan sangat mencintaimu. Aku begitu menyayangi kedua anak kita," ucap Stuard saat memeluk Simma, "Kenapa kau menyuruhku bahagia bersama orang lain, sedangkan kalian adalah bahagiaku!" Stuard sedikit berteriak saat mengatakan hal tersebut. Ia sungguh sedang dalam kondisi yang mabuk berat. Hingga ia mengeluarkan semua yang adi di pikirannya.


Tak lama, Stuard melepaskan pelukannya. Ia langsung menatap Simma, lalu tersenyum, sedetik kemudian. Stuard langsung ambruk kebawah. Sebelum menutup mata, Stuard terbatuk. Lalu memuntahkan darah, dan setelah itu, Stuard tak sadarkan diri.


"Stuardddd!" teriak Simma. Ia membungkuk, mengoyang-goyangkan tubuh Stuard.


"Daddy!" pekik Gabby saat ia baru keluar, bocah kecil itu terperanjat kaget saat melihat sang ayah tergeletak di bawah.


Mendengar suara Gabby, Simma menoleh. "Gabby! ambilkan ponsel Mommy!" teriak Simma dengan panik, Gabby pun mengangguk lalu berlari kedalam untuk mengambil ponsel Simma.

__ADS_1


•••


Simma terduduk di sebelah brankar Stuard, ia menatap suaminya lekat-lekat. Ia bersyukur. Ia bisa tepat waktu menelpon rumah sakit untuk menyelamatkan Stuard. Dokter mengatakan, bahwa Stuard terlalu banyak meminum alkohol, hingga mengenai lambungnya.


Saat Simma duduk di brankar. Gabby dan Gabriel justru berdiri di pintu sambil bergandengan tangan. Mereka sengaja, menunggu di pintu agar ketika Stuard sadar, mereka bisa langsung keluar dari ruangan.


Faktanya, di dalam benak kedua anak kecil itu sudah tertanam pikiran bahwa Stuard membenci mereka dan tak ingin melihat mereka. Hingga saat sampai di rumah sakit dan saat Stuard sudah di periksa, Gabby dan Gabriel lebih memilih menunggu di dekat pintu, agar jika Stuard terlihat akan bangun, mereka bisa keluar secepatnya.


"Gabby ... Gabriel, kemari!" titah Simma. Namun, Gabby dan Gabriel kompak menggeleng.


"Kami disini saja, Mommy," jawab Gabriel.


"Kalian akan pegal nanti, ayo duduk di kursi," ucap Simma. Namun, Gabby dan Gabriel kompak menggeleng.


Stuard membuka matanya. Ia mengerjap pandangannya. Ia meringis perutnya, begitu perih. Tak lama, ia mengernyit heran saat ia ada di rumah sakit. Seingatnya, ia keluar dari club dan mengendarai mobilnya.


Walaupun kepalanya berdenyut nyeri. Ia mencoba mengangkat kepalanya dan ternyata Simma dan kedua anaknya sedang berbicara di dekat pintu.


Seketika, rasa haru menyeruak dalam dada. Ketika melihat anak dan istrinya menemaninya. Dengan kepala yang masih berdenyut nyeri, perut yang amat perih. Stuard bangkit dari berbaringnya, kemudian mencabut infusnya.

__ADS_1


Dengan berjalan tertatih-tatih, Stuard menghampiri istri dan anak-anaknya. Ia tak perduli dengan rasa sakitnya. Yang ia inginkan adalah memeluk Gabby dan Gabriel.


"Ga-Gabby, .... Ga-Gabriel!" panggil Stuard dengan terbata-bata.


Gabby dan Gabriel yang sedang berbicara dengan sang ibu menoleh.


"Gabriel ayo kita keluar!" ajak Gabby saat melihat Stuard sedang menatap ke mereka.


Mata Simma membulat saat melihat


Stuard sudah berdiri. Padahal kondisi Stuard sangat lemah.


"Gabriel ayo!" ajak Gabby lagi saat Gabriel menatap Stuard, bocah kecil itu menatap Stuard dengan pandangan yang tak bisa di artikan.


Gabriell ....


Udah 3 part ni ya, awas aja kalau bilang sedikit 😭😭😭.


Jangan bilang sedikit ya gengs. Ini aku ngetik dari tadi pagi dan baru beres sekarang karena aku kurang sehat.

__ADS_1


Hate komen blok 😎


__ADS_2