
__ADS_3
Amelia menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh, nafasnya memburu keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya. Ia mencengkram erat setir kemudi.
“Gabriel, akan kubunuh kau jika melukai putriku!” teriak Amelia.
Barusan, Gabriel mengiriminya pesan sebuah foto di mana Grisya sedang terikat di kursi
pdan setelah melihat foto itu, tanpa pikir panjang. Amelia berlari ke arah mobil, kemudian menjalankan mobilnya untuk ke alamat yang Gabriel kirimkan.
Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang serta menegangkan, akhirnya Amelia sampai di sebuah gudang tua, di mana ada Gabriel dan Grisya di dalamnya. Ia mematikan mesin mobil, kemudian turun dari mobilnya. Lalu berlari ke arah dalam.
Brak! Amelia membuka pintu dengan keras.
“Grisya!” teriak Amelia saat melihat putrinya terikat di kursi.
“Mommy!” jerit Grisya, terlihat jelas gadis kecil itu ketakutan, wajah Grisya sudah pucat, tak ada siapapun disana. Hanya ada Grisya seorang diri.
Saat ia akan maju, langkahnya terhenti ketika ada yang menodongkan pistol ke kepalanya. Siapa lagi kalau bukan Gabriel. Ternyata Gabriel, menunggu di belakang pintu dan setelah Amelia masuk, Gabriel langsung menodongkan senjatanya ke kepala Amelia.
Amelia memejamkan matanya ketika ada yang menodongkan pistol kepalanya. Perlahan, ia menggerakkan tangannya ke depan Lalu ia menarik pistol dari perutnya, secepat kilat, ia berbalik dan menodongkan pistol ke dada Gabriel.
Gabriel menyeringai, menatap Amelia dengan ponga. Sedangkan Amelia menatap Gabriel dengan tatapan mengejek. Ia sedang mencoba mencoba untuk memprovokasi Gabriel.
__ADS_1
“kau ingin putrimu selamat?” tanya Gabriel, “Kembalikan apa yang kau curi dariku,” ucap Gabriel lagi, Amelia berdecih.
“ jangan pikirkan Putriku! pikirkan saja dirimu sendiri, karena saat ini, aku akan menembak dadamu!” ucap Amelia, saat ia akan menarik pelatuk. Gerakannya terhenti, ketika mendengar putrinya berteriak. Ternyata, ada anak buah Gabriel yang menghampiri Grisya. Lalu menodongkan pistol pada Grisya
Saat Amelia lengah, Gabriel langsung menarik pistol Amelia hingga Amelia tersadar. Seketika itu juga, Amelia langsung menendang Gabriel hingga pistol Gabriel sama-sama terlepas.
Dan setelah itu, ia langsung maju menghajar Gabriel. Tentu saja Gabriel, tak tinggal diam. Mereka saling hajar dan berkelahi kelahi dengan sengit.
Harus Gabriel akui kemampuan berkelahi Amelia sangat baik. Bahkan beberapa kali ia hampir tumbang karena Amelia.
Amelia yang sedang emosi menghajar Gabriel secara membabi-buta.Ia tidak membiarkan Gabriel melawan, dan ketika Gabriel tidak sanggup melawan Amelia, Gabriel terjatuh di dekat pistol yang tadi terlempar.
Ia langsung menembakkan pistol itu ke arah Grisya, membuat Amelia menghentikan gerakannya. Kemudian menoleh.
Saat Amelia lengah, Gabriel langsung menodongkan pistol lagi ke arah Amelia.
”Jika kau berani melawan lagi, maka aku tak segan-segan untuk menembakkan peluru ini ke putrimu!” ucap Gabriel. Ia berusaha mengatur nafasnya.
“Berlutut!" titah Gabriel lagi. Amelia mengangkat tangannya, kemudian berlutut. Gabriel berjalan ke arah Grisya, kemudian menodongkan pistol ke arah putrinya, membuat nafas Amelia tercekat. Wajahnya kian memucat.
Saat Gabriel menodongkan pistol, Grisya menjerit histeris, ia meronta-ronta di kursi membuat Gabriel kesal. Seketika Gabriel mengangkat tangannya dan berniat memukul kepala Griseya dengan pistol yang sedang di pegangnya. Tapi, gerakannya terhenti ketika Amelia berteriak.
__ADS_1
“Gabriel cukup!” teriak Amelia. Bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk matanya, ketika melihat Gabriel akan memukul Grisya hingga ia Refleks berteriak.
Mendengar Amelia berteriak, Gabriel menyeringai. “Kau salah bermain-main denganku Amelia! Apa kau pikir aku akan membiarkanmu tenang, Hah!” teriak Gabriel.
“Saat ini, aku bisa saja membunuh kau dan putrimu!” Teriak Gabriel lagi. Ia kembali menodongkan pistol ke kepala Grisya untuk menakuti Amelia.
“Gabriel, jika kau ingin membunuh putriku. Maka bunuhlah, dengan begitu kau sudah membunuh 4 darah dagingmu,” ucap Amelia dengan berderai air mata. Hatinya begitu pedih ketika melihat Grisya menangis ketakutan.
“A-apa maksusdmu?” tanya Gabriel. kemudian ia tertawa nyaring menganggap Amelia sedang membual.
“Kau tidak bisa menipuku Amelia! kau pikir aku bodoh!"
“Gabriel tatap wajah putriku! Tak merasakh putriku mirip dengan seseoang. Tanyakan pada putriku, siapa nama lengkapnya.”
Gabriel terdiam, tubuhnya menegang ketika melihat Amelia berbicara dengan berderai air mata. Dari tatapan mata Amelia, Gabriel yakin Amelia tidak berbohong.
Tiba-tiba, Gabriel melihat kearah Grisya.yang sedang ketakutan. Ia menatap lekat-lekat putrinya, ia baru menyadari sesuatu, bahwa Grisya begitu mirip dengan wajah Gebby saat masih kecil. Tubuh Gabriel limbung, dunianya seakan berhenti berputar saat menyadari bahwa Grisya adalah putrinya.
“Si-siapa, nama lengkapmu?” tanya Gabriel dengan terbata-bata. Ia menjauh dari tubuh Grisya, karena tak sanggup mendengar jawaban putrinya.
saat Gabriel lengah, Amelia berlari ke arah pistol yang terletak di bawah. dan ia langsung melepaskan tembakannya ke arah ....
__ADS_1
Duh senenng banget kalau ada kaya kmrn yang komen banyak. kan jadi semangat! yok komen ga komen besok ga mo up 🤣🤣
__ADS_2