Cinta Sang Pria Arogan

Cinta Sang Pria Arogan
83


__ADS_3

Setelah Albert keluar dari kamar Sonya, ia berjalan ke arah kamarnya dengan gontai. Ia memasuki kamarnya dengan langkah berat.


Albert termenung. Ia menyadari selama ini sikapnya salah, ia pikir, semua akan baik-baik saja. Tapi hari ini, ia menyadari sesuatu.


Tindakannya yang menyia-nyiakan keluarga selama 30 tahun adalah sebuah kesalahan. Ia pikir caranya adalah cara yang paling benar. Tapi hari ini, pikirannya terbuka.


Seandainya dulu lebih sabar dalam menghadapi Sonya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Seandainya ia lebih sabar memberi pengertian pada kedua putranya. Tentu hari ini mereka akan menjadi sebuah keluarga yang hangat.


Tapi penyesalan hanya tinggal penyesalan, ia tak bisa mengulang waktu. Di masa tuanya, ia harus menerima kebencian dari istri dan kedua anaknya.


Ia tak ingin terlambat, sepertinya berbicara terlebih dahulu pada Zayn bisa sedikit meringankan bebannya.


Saat ia memarkirkan mobilnya di basement apartemen Zayn, Ia melihat Zayn dan seroang wanita menaiki mobil. Ia tak tau bahwa Zayn sudah menikahi Gia.


Ia pun memutuskan untuk mengikuti mobil putranya. Saat Zayn masuk ke rumah rahasianya, Albert memarikirkan mobilnya di luar. Ia langsung panik ketika melihat orang-orang membopong tubuh putranya.


Saat mobil melaju, ia pun mengikuti mobil yang membawa Zayn. Ternyata Zayn di bawa ke sebuah bangunan tak terpakai.

__ADS_1


Ia tak langsung masuk, ia mengamati dari sekitar. Ia mengintip lewat celah, Albert bisa bernapas lega saat mengintip bahwa Zayn baik-baik saja.


Baru saja ia akan kembali ke mobilnya dan menunggu Zayn di mobil. Namun, saat akan berbalik, Albert tak sengaja melihat orang dari pantulan kaca. Albert terkesiap saat orang itu mengarahkan senjata. Ia yakin, orang itu akan membidik pestol.


Tanpa pikir panjang, Albert langsung berlari kearah pintu, ia mendobrak pintu dan langsung berlari ke arah Zayn.


"Zayn awas!" teriak Albert. Ia langsung menerjang tubuh Zayn, hingga Zayn terjatuh bersama dirinya. Tepat saat Albert menyelamatkan Zayn tembakan di lepaskan.


Albert memang berhasil menyelamatka Zayn. Tapi, sayanya peluru itu melesat dengan cepat hingga sebelum dia ikut jatuh bersama Zayn, peluru sudah mengenai tangannya.


"Kau tidak apa-apa Zayn?" tanya Albert. Ia menghembuskan napas lega ketika melihat putranya baik-baik saja.


Zayn masih terdiam, ia masih tak perya dengan apa yang terjadi. Ia tersadar saat telapak tangannya basah, mata Zayn membulat saat melihat darah dan ia sadar daddynya terkena tembakan.


"Frankkk!" teriak Zayn dengan lantang. Frank sedari tadi menunggu di luar langsung masuk, sedangkan anak buah Zayn yang lain dengan cepat meringkus Betrav kembali.


Saat Frank datang. Ia langsung membuka kaosnya dia merobeknya dan mengikatkannyanya pada tangan Albert.

__ADS_1


"Bantu aku, kita harus pergi kerumah sakit!" teriak Frank pada salah satu anak buahnya.


Setelah Frank membawa Albert, Zayh pun dengan cepat mengikuti. Ia memerintahkan anak buahnya untuk menyekap Betrav, Alisia dan Santosh di tempat yang lain.


Zayn mondar-mandir di depan ruangan tempat ayahnya di tangani. Akhirnya, dokter pun keluar dari ruangan dan mengabarkan peluru yang bersarang di tangan Albert sudah berhasil di angkat


Zayn mengehela napas lega, ia pun langsung masuk kedalam ruangan. Melihat Zayn datang, Albert tersenyum. Tubuh Zayn diam terpaku saat melihat Albert tersenyum padanya, setelah 30 tahun berlalu, ini pertama kalinya Albert tersenyum lagi padanya.


"Zayn bisa kau telpon Mommy katakan pada Mommy bahwa Daddy terkena kecelakaan parah," ucap Albert berharap Sonya mau datang dan menemaninya di rumah sakit. Ia akan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk menjelaskan semuanya.


Lagi-lagi Zayn terkejut dengan ucapan Albert, Bukan ucapannya yang membuat Zayn terkejut. Melainkan nada bicara Albert yang hangat, tak seperti biasanya.


Tiba-tiba, kecanggungan melanda ayah dan anak tersebut. Dengan linglung, Zayn pun mengangguk dan merogoh ponsel dari sakunya. Lalu menelpon Sonya. Setelah melupakan Sonya.


Satu bab lagi menyusul ya anak anak.


Author. : Mohon bersabar ini ujian 🤣🤣🤣

__ADS_1


__ADS_2