My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Berhijab..


__ADS_3

Handoko menghampiri Annisa.


"Tentu saja, kita harus melakukannya, kita akan memberitahu semua orang bahwa Fatimah adalah anak kita.."


Annisa senang mendengar jawaban suaminya.


"Benarkah..? Kamu tidak keberatan..?"


"Tidak sama sekali, kenapa aku harus keberatan, justru aku senang karena nanti orang akan mengetahui bahwa Aditya adalah menantuku.." Jawab Handoko disertai dengan tertawa.


"Tapi..akan banyak pertanyaan sesudah itu, terutama mengenai masa laluku.." Jawab Annisa pelan.


"Kita akan menghadapi semua itu bersama.."


Clara dan Kevin mendekati ibunya.


"Mama tidak usah menghiraukan perkataan orang lain, yang terpenting sekarang mama dan Fatimah sudah kembali bersama.." Jawab Clara menenangkan ibunya.


"Clara benar, mengenai rumor yang akan berkembang, kita tidak usah memperdulikannya.." Lanjut Kevin.


Annisa kembali tersenyum.


"Terima kasih banyak.."


Annisa berdiri dan menghampiri Fatimah.


"Mama ingin semua orang tahu, bahwa kamu adalah putri mama.." Annisa memeluk Fatimah erat.


"Pulihkan dulu kesehatan mama.." Jawab Fatimah dalam pelukan Annisa.


Annisa mengangguk.


"Oh iya..mana cucu mama satu lagi..?" Annisa tiba tiba menanyakan Zidane.


"Mama sudah tidak sabar ingin melihatnya.."


Fatimah menyuruh salah seorang pegawainya meminta bik Minah membawa Zidane.


Tak lama Bik Minah datang, dia membawa Zidane yang baru terbangun.


Annisa segera menggendong Zidane dengan antusias, segera memeluk dan mencium cucunya.


"Dia benar-benar mirip dengan papanya.." Ucap Annisa sambil melihat Aditya.


Aditya hanya bisa tersenyum.


Handoko juga terlihat antusias, dia mengusap dan menciumi Zidane.


"Kamu tahu, aku merasa menjadi sangat tua tiba tiba karena ternyata sudah mempunyai 3 orang cucu.." Ucap Handoko kepada istrinya.


Semua orang tertawa mendengar perkataannya.


----------


Dan sudah satu Minggu Annisa dan Handoko tinggal dirumah Fatimah.


Aditya dan Fatimah benar benar menganggap dan melayani mereka berdua selayaknya orang tua.

__ADS_1


Dan Clara tetap meluangkan waktunya sedikit di tengah kesibukannya mengurus perusahaan untuk selalu mengunjungi Annisa.


Kebahagian Fatimah terasa sudah sangat lengkap, dia telah menemukan ibu kandungnya, dan Handoko juga sudah dianggapnya seperti ayahnya sendiri, ada Clara dan Kevin yang juga sudah seperti saudara kandung baginya.


Annisa kembali pulih dengan sangat cepat, dia yang sehari hari bermain-main dengan Zahra dan turut membantu Fatimah mengurus Zidane terlihat sangat bahagia, terlebih Fatimah dan Aditya melayani dan merawatnya dengan sangat telaten.


Ternyata sebelum Annisa akan memberitahu publik tentang Fatimah, media sudah terlebih dahulu memberitakan seputar keluarga Handoko dan Aditya, rupanya Annisa yang memang sudah sangat terkenal dan selalu menjadi sorotan media terlebih kali ini karena penyakitnya selalu diikuti dan diawasi oleh wartawan, mereka mempertanyakan apa hubungan antara keluarga Handoko dan Aditya sehingga kedua keluarga miliarder itu kini terlihat semakin dekat dan akrab bahkan Pak Handoko dan istrinya tinggal dirumah keluarga Aditya.


Hari ini, Annisa akan menggelar konferensi pers, dia akan menjawab semua pertanyaan publik yang terus melancarkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi diantara keluarganya dan Aditya, dia akan memberitahu publik bahwa dia mempunyai anak kandung, yang tidak lain adalah Fatimah, istri Aditya yang baru saja kemarin menghebohkan publik karena terungkap asal usulnya yang ternyata hanya seorang wanita miskin dari kampung.


"Nak.." Panggil Annisa kepada Fatimah ketika akan bersiap.


"Ya.."


"Mama ingin minta sesuatu dari kamu.."


"Apa...?"


"Pinjamkan mama salah satu baju kamu.."


Fatimah kaget.


"Baju aku..?"


"Iya..mulai hari ini mama ingin berubah.." Jawab Annisa ragu ragu.


"Maksud mama..?" Fatimah masih tidak mengerti.


"Mulai hari ini, mama ingin memakai hijab..."


Fatimah kaget sekaligus terharu, dia mendekati Annisa.


"Mama ingin berubah menjadi lebih baik..mama malu kepadamu...."


"Tolong ajari mama.."


Fatimah tersenyum.


"Mari kita belajar bersama-sama.." Jawab Fatimah terharu.


"Mama malu mengatakannya, tapi mama tidak mempunyai baju seperti kamu.."


"Tidak apa apa..aku mempunyai banyak baju, bahkan ada beberapa baju baru yang belum aku pakai, sebentar aku akan ambilkan.."


Fatimah pergi dengan bersemangat.


Tak lama dia kembali.


Fatimah membawa beberapa baju miliknya.


"Mama pilih mau yang mana..?"


Annisa terlihat memilih salah satu dari baju itu.


"Ini saja.."


Annisa pergi untuk berganti baju.

__ADS_1


Fatimah menunggu dengan sangat tidak sabar.


Akhirnya Annisa keluar.


"Subhanallah..mama semakin cantik.."


Annisa melihat dirinya di kaca.


Tak lama Handoko masuk dan terkejut melihat penampilan baru istrinya.


Disusul dengan Aditya yang juga terkejut.


Fatimah dan Annisa hanya bisa tertawa geli.


----------


Dengan didampingi oleh suaminya, Aditya, Kevin serta Clara, Annisa melakukan konferensi pers di salah satu hotel milik Aditya.


Tanpa ragu ragu Annisa mengumumkan bahwa Fatimah, istri Aditya adalah putri kandungnya yang selama ini terpisah darinya.


Sontak hal ini membuat semua orang kaget.


Dan juga menjawab semua pertanyaan dari teka teki kedekatan keluarga Handoko dan Aditya, dan seperti yang sudah diperkirakan, para wartawan kini ingin mengulik kembali asal usul serta masa lalu dari Fatimah.


Annisa hanya terdiam, ketika wartawan menghujaninya dengan pertanyaan siapa ayah kadung dari Fatimah dan kenapa selama ini dirinya dan anaknya terpisah.


"Tidak ada pertanyaan..kami tidak membuka sesi pertanyaan.." Jawab Kevin membela ibunya. Dia mengajak Ibunya untuk pergi meninggalkan para wartawan.


"Hanya itu yang bisa kami jelaskan, sekian dan terima kasih.." Ucap Handoko yang menyusul Istri dan anaknya, diikuti oleh Aditya dan Clara.


Tak perlu waktu lama, berita seputar Annisa dan Fatimah kini menghiasi seluruh media massa.


Tentu saja hal ini membuat banyak orang terkejut, mereka kini semakin bertanya tanya siapa ayah kandung dari Fatimah dan apa yang membuatnya selama ini terpisah sehingga Fatimah dulu menjalani kehidupan susah sebelum dinikahi oleh Aditya, lain halnya dengan Annisa yang bergelimang harta.


Annisa sedikit tertekan dengan berita yang kini memojokkannya, akan tetapi dukungan dari suami dan seluruh anak serta menantunya membuatnya sedikit tenang.


"Mama tidak perlu mencemaskan semua berita itu.." Ucap Clara memeluk ibunya.


"Mungkin ini akan berpengaruh pada perusahaan kita.." Jawab Annisa mengelus rambut putrinya.


"Iya tapi tidak banyak, dan akan segera berakhir, seiring berjalannya waktu berita ini akan menghilang.."


"Terima kasih sayang.."


"Mama semakin cantik memakai hijab.." Clara melepaskan pelukannya, dia melihat Ibunya yang kini berhijab.


"Mama terlihat semakin mirip dengan Fatimah, dan aku cemburu.."


"Melihat kalian semakin dekat, aku menjadi semakin takut.."


"Aku takut mama melupakan aku, sebenarnya ini terdengar kekanakan, tapi aku takut mama tidak menyayangiku lagi.." Clara menahan tangis.


"Karena menemukan anak kandung mama, aku takut semua kasih sayang mama akan tercurah hanya untuk Fatimah.."


Annisa kaget, dengan segera dia memeluk Clara.


"Apa yang kamu katakan sayang..?"

__ADS_1


"Kasih sayang mama kepada anak anak mama, tidak seperti sepotong roti, semakin banyak orang yang dibagi, makan akan sedikit orang akan mendapatkan bagiannya, tidak seperti itu sayang, kasih sayang mama kepada kamu dan Kevin semakin hari semakin bertambah, dan kepada Fatimah juga sama..mama tidak akan membedakan kalian semua..kalian adalah hidup mama.."


__ADS_2