My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Nita..


__ADS_3

Margareth menangis, dia memeluk Ayu yang masih terlihat tegar tanpa ada setetes pun air mata di pipinya, sementara Nita terduduk lesu.


"Sudah berapa bulan..?" Tanya Margareth tiba tiba.


"7 bulan.." Jawab Nita pelan dengan menunduk.


Margareth kembali menangis.


Sementara Ayu..??


Tentu saja dia kaget, mengetahui wanita lain kini sedang mengandung anak suaminya, hatinya teramat sakit untuk bisa dilukiskan dengan kata-kata akan tetapi, dia tidak tahu reaksi apa yang harus dia berikan, dia hanya bisa menunduk sambil sesekali melihat Nita dengan perutnya yang besar.


Karena telepon dari maminya tanpa memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi, Romi segera kembali ke rumah. Sesampainya dia di ruang tamu, Romi kaget melihat Nita yang tengah duduk bersama ibunya yang sedang menangis di samping Ayu.


"Nita..?" Ucap Romi pelan, dia mematung memperhatikan perut mantan pacarnya yang membesar.


Yang dipanggil terdiam, dia hanya menatap wajah Romi dengan lekat.


"Apa yang akan kamu lakukan nak..mantan pacarmu sedang mengandung anakmu..?" Tanya Margareth tiba tiba.


Romi tersentak kaget, dia kembali memperhatikan perut Nita, pandangannya langsung beralih kepada Ayu. Istrinya itu hanya menunduk sembari mengelus Margareth.


"Ini anak kamu Romi.." Ucap Nita pelan.


Romi tak bergeming, dia tetap melihat Ayu dengan lekat.


"Ayu.." Romi memanggil istrinya.


Ayu melihat Romi.


"Kakak harus bertanggung jawab.." Jawab Ayu pelan.


Romi terduduk, menundukkan wajahnya dan menarik-narik rambutnya.


"Kenapa baru sekarang kamu kesini..?" Tanya Romi kepada Nita.


"Karena aku pikir aku bisa membesarkan anak ini sendiri.." Jawab Nita menahan tangis.


"Lalu..kenapa sekarang kamu berubah pikiran..?"


"Karena permintaan keluargaku.." Kini Nita menangis.


"Aku sudah menikah, dan aku sangat mencintai istriku, aku tak bisa menikahimu.."


"Aku tahu.." Jawab Nita lemas sambil sesenggukan.


"Aku tak bisa menikahimu.."


"Aku juga tidak ingin merusak rumah tangga kamu.."


"Kalau begitu apa yang kamu inginkan sekarang..?" Tanya Romi berdiri melihat Nita dengan marahnya.


"Kak Romi...." Ayu menyela tiba tiba.


"Kak Romi harus bertanggung jawab.." Lanjut Ayu.


"Ayu.. tapi.." Romi tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

__ADS_1


"Kalian harus mempertanggungjawabkan perbuatan kalian..anak itu tidak berdosa.." Lanjut Ayu.


"Ayu tapi aku tidak mungkin menikahinya.." Ucap Romi menatap istrinya nanar.


Ayu menunduk menahan tangis.


"Mau tidak mau, Kak Romi harus menikahinya.." Ucap Ayu, kali ini dia tidak tahan membendung air matanya.


"Itu tidak akan pernah terjadi.." Jawab Romi menggelengkan kepalanya.


Margareth yang sedari tadi diam dan menangis kembali memeluk Ayu yang kini menangis, dia ikut merasakan kesedihan yang dialami oleh menantunya itu.


"Pikirkan anak itu kak..dia tidak bersalah, dia darah daging kak Romi, penerus keluarga ini, cucu yang sangat diinginkan oleh orang tua kita.." Ucap Ayu sesenggukan.


Margareth semakin mengeratkan pelukannya.


"Yang mami inginkan cucu darimu sayang.." Ucap Margareth menatap Ayu.


"Tidak mami..dia juga cucu mami.."


Mereka saling berpelukan.


"Aku akan bertanggung jawab pada anak itu, tapi aku tidak akan menikahimu.." Kata Romi kepada Nita.


Nita terdiam tidak menjawab.


"Aku bahkan ragu dia anakku.." Lanjut Romi tiba tiba.


Nita membelalakkan matanya, dan menangis semakin kencang.


"Ini anak kamu Romi, anak kandung kamu, aku berani bersumpah.." Kali ini Nita tidak mampu lagi berdiri dia menangis sambil terduduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.


"Apa yang harus gue lakukan sekarang..?" Tanya Romi kepada dirinya sendiri.


Aditya terdiam.


"Nita bilang kedua orangtuanya akan segera datang kerumah.." Lanjutnya.


"Pasti mereka ingin agar aku segera menikahi Nita.."


"Aku tak bisa menyakiti Ayu lagi.." Lanjut Romi.


Aditya mengangguk mengerti.


"Kalau Fatimah tahu kabar ini, gue takut kehamilannya akan terganggu, akan tetapi Ayu membutuhkan sahabatnya Fatimah disaat seperti ini.." Ucap Aditya.


Romi mengangguk.


"Gue akan memberi tahu Fatimah secara perlahan, setelah dia tahu, bawalah Ayu untuk sementara kerumah.. sementara itu kamu dan Nita segera selesaikan masalah kalian.."


Romi mengangguk dan menerima usul Aditya.


-------


"Maafkan aku sayang.." Ucap Romi kepada Ayu di dalam kamar mereka.


Ayu tersenyum, menghampiri dan memeluk Romi.

__ADS_1


Ayu memeluk erat suaminya.


"Maafkan aku.." Bisik Romi.


Ayu mengangguk, tak terasa ada lelehan air mata di pipinya


----------


Fatimah menangis.


"Sayang..sudah aku bilang kamu jangan terlalu tertekan mendengar kabar ini, kami harus memperhatikan kandungan kamu.." Aditya berusaha menenangkan istrinya.


Fatimah segera menghapus air matanya.


"Ayu..aku ingin bertemu dengan Ayu.."


"Iya sayang.. sementara Ayu akan tinggal disini bersama kita, sementara Romi akan menyelesaikan urusannya dengan Nita.."


Fatimah mengangguk.


"Sayang...ingat anak kita..jangan bersedih lagi ya, semuanya akan baik-baik saja, Romi akan menyelesaikan semuanya dan berusaha untuk tidak menyakiti Ayu lagi.."


"Segera bawa Ayu kesini.."


"Iya aku akan segera menelepon Romi.."


Tak lama Ayu beserta Romi sampai dirumah Aditya.


Fatimah menghampiri Ayu dan memeluk erat sahabatnya itu.


Walaupun keduanya sudah berusaha sekuat mungkin agar tidak menangis, apa daya air mata terus saja mengalir di pipi mereka.


Aditya dan Romi meninggalkan mereka berdua, memberi mereka ruang untuk keduanya berbicara.


"Apa yang akan kamu lakukan sekarang Ayu.."


Ayu terdiam sejenak.


"Kak Romi harus tetap mempertanggungjawabkan perbuatannya.."


"Kak Romi harus menikahi wanita itu.." lanjut Ayu.


"Dan kamu sendiri..?" Tanya Fatimah penasaran.


"Aku bersedia di poligami.." Jawab Ayu pelan.


Fatimah tersentak kaget.


"Tapi Ayu..?"


"Tidak ada jalan lain lagi Fatimah.."


Fatimah terdiam.


"Aku harap kamu sudah memikirkannya dengan matang.."


Ayu mengangguk.

__ADS_1


"Anak itu..aku hanya memikirkan anak itu, dia tidak berdosa.."


Fatimah mengangguk mengerti, dia kembali memeluk sahabatnya itu.


__ADS_2