
__ADS_3
Aditya tidak memperdulikan keluhan Romi, dia terus mengikuti orang itu, hingga dia melihat lelaki tadi masuk ke dalam ruangan VIP.
Aditya menghentikan langkahnya ketika melihat lelaki yang dikejarnya masuk ke dalam sebuah ruangan.
"Kalau tidak salah dia Bayu kan..?" Tanya Romi melihat Aditya penasaran.
Tentu saja semua pengusaha muda seperti dirinya dan Aditya mengenal Bayu, seorang pengusaha muda yang sukses selain itu juga dia adalah anak seorang pejabat pemerintahan.
Romi bahkan mengenal Bayu sebagai playboy kelas kakap, dia sering terlihat gonta ganti wanita.
Aditya hanya mengangguk pelan.
"Kenapa lu ngikutin dia..?"
Bukannya menjawab, Aditya malah mencari meja dan mengajak Romi untuk duduk.
"Gw gak ngerti ada apa..tapi asal lu tau, gw benar benar trauma masuk kesini lagi.." Romi ketakutan sambil celingak-celinguk melihat sekelilingnya.
"Kita duduk sebentar.."
"Baiklah..tapi lu harus tanggung jawab jika ayu tiba tiba kesini.."
Aditya tak menghiraukan perkataan Romi, dia terus melihat sekeliling.
"Lu tau kan ayu sebentar lagi melahirkan, gw gak mau buat masalah.."
Romi terus saja mengoceh ketakutan, dia terus saja berpikir bahwa ayu akan memergokinya lagi.
"Jangan lu anggap remeh insting bini kita, mereka lebih hebat dari FBI, gw yakin.." Romi belum menyelesaikan perkataannya karena tiba tiba Aditya berdiri.
"Ada apa..?" Tanya Romi kaget.
Aditya melihat seseorang yang dikenalnya masuk ke dalam ruangan VIP tadi.
Romi mencoba melihat apa yang dilihat oleh sahabatnya, tapi percuma saja, dia tidak bisa melihatnya di tengah banyaknya orang dan minimnya cahaya di dalam klub itu.
Cukup lama Aditya memerhatikan hingga dia melihat banyak orang keluar dari ruangan itu, dia yakin sekarang hanya ada Bayu dan Clara di dalam ruangan tersebut.
Aditya segera menghampiri ruangan itu diikuti oleh Romi.
Aditya berniat akan memasuki ruangan tersebut hingga ada beberapa orang yang mencegahnya.
"Ruangan ini private, kalian tidak boleh masuk.."
Aditya melihat orang orang yang mencegahnya masuk.
"Buka..adik saya ada di dalam.."
Orang-orang itu saling berpandangan, mereka tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Aditya.
"Maaf kami tidak bisa.."
"Buka..!!" Romi menghampiri orang orang tadi dengan marah, sebenarnya dia tidak mengetahui apa yang terjadi, dia hanya meniru apa yang dilakukan oleh Aditya saja.
"Kami tidak bisa, ruangan itu dikunci dari dalam.."
Mendengar itu Aditya segera memanggil salah satu pelayan.
"Siapa yang punya kunci cadangan ruangan ini..?"
"Manajer kami.."
"Cepat panggil kesini.."
__ADS_1
Pelayan tadi segera pergi menuruti perintah Aditya.
Lama sekali, Manajer yang dimaksud tidak juga datang, Aditya kehabisan kesabaran, dia mengambil ancang-ancang dan akhirnya mencoba mendobrak pintu itu dengan menggunakan kakinya.
Semua orang kaget, tak terkecuali Romi. Akan tetapi dia kemudian membantu sahabatnya untuk mendobrak pintu.
"Gw kayak orang bego ngikutin elu terus, padahal gw ga ngerti apa-apa.." Keluh Romi sambil terus menendang pintu itu berkali-kali.
Dengan sekali hentakan keras lagi dari mereka berdua akhirnya pintu terbuka.
Dan apa yang ditakutkan Aditya terjadi, dia melihat Clara dalam keadaan tidak sadar, sedangkan Bayu terlihat marah melihat Aditya dan Romi yang mendobrak pintu.
"Apa yang kalian lakukan..?" Tanya Bayu dengan marah kepada Aditya dan Romi.
Aditya menghampiri Bayu, dia menarik kerah bajunya.
"Apa yang akan kamu lakukan pada Clara.."
"Lepaskan..kenapa kamu ikut campur urusanku dengan Clara..?"
"Dia adikku.." Jawab Aditya masih marah.
Sedangkan Romi memeriksa keadaan Clara, sepertinya Clara telah diberi minuman dengan obat tidur di dalamnya, sehingga dia tidak sadarkan diri.
Bukkkkkk..
Aditya memukul wajah Bayu, seketika Bayu terhuyung dan terjatuh.
Darah segar mengucur dari sela sela bibirnya.
Aditya segera melihat keadaan Clara, dan segera menggendongnya.
Romi mengambil tas milik Clara.
"Kalian tidak tahu berurusan dengan siapa..Lihat saja, aku akan membuat perhitungan.." Teriak Bayu dengan marah.
Aditya dan Romi tidak peduli.
Aditya membawa Clara pergi dari sana diikuti oleh Romi yang berjalan sambil terus berjaga jika tiba-tiba saja Bayu mengejar mereka.
Mereka memasukkan Clara ke dalam mobil, Romi yang menyetir sedangkan Aditya memegang Clara yang tidak sadarkan diri di kursi belakang.
"Kita kemana sekarang..?"
Aditya bingung, dia tidak tahu harus membawa Clara kemana.
"Ke rumah gw aza.."
Romi menuruti perintahnya, dia segera mengendarai mobil menuju kediaman Aditya.
Tak berselang lama, akhirnya mereka sampai, karena waktu sudah sangat malam, keadaan rumah cukup sepi, Aditya dan Romi membawa Clara ke dalam kamar tamu.
Rupanya Fatimah belum tidur, dia yang mengetahui kedatangan suaminya segera menghampirinya dan alangkah terkejutnya dia melihat Clara yang tidak sadarkan diri.
"Ada apa..?" Tanya Fatimah cemas.
Dia menghampiri Clara dan mengecek keadaannya.
"Dia tidak apa apa..dia hanya meminum obat tidur kebanyakan..?"
Fatimah kaget.
"Tapi apa yang sebenarnya terjadi..?" Tanya Fatimah penasaran.
__ADS_1
"Nanti aku ceritakan.."
Fatimah terdiam, dia membenahi tidur Clara dan menyelimutinya.
"Gue balik dulu ya.." Romi berpamitan.
"Terima kasih..untung ada lu.."
Romi hanya tersenyum. Dia hanya ingin segera kembali kerumahnya karena takut Ayu menunggu dirinya.
Ponsel Clara berdering di dalam tasnya, Fatimah mengambil dan melihat ternyata ibunya yang menelepon.
"Iya ma.."
"Fatimah..??"
"Iya ini aku.."
"Clara mana? dan kenapa handphone Clara ada sama kamu sayang..?"
Fatimah melihat Aditya.
"Ma..Clara ada dirumahku, malam ini dia akan menginap disini.."
"Apa terjadi sesuatu..?"
"Tidak ma..dia baik baik saja.."
"Baiklah kalau begitu, mama tenang kalau dia ada dirumah kamu.."
"Iya..mama tidak usah khawatir.."
"Baiklah.."
Fatimah menutup teleponnya.
"Apa yang terjadi..?" Tanya Fatimah kepada Aditya.
Aditya memahami rasa penasaran istrinya, kemudian dia menjelaskan semuanya dari awal.
Saat itu, Aditya yang sedang berada di lobi hotel miliknya tidak sengaja mendengar percakapan Bayu dan temannya.
Dengan jelas dia mengatakan kesal dan marah kepada Clara yang telah memutuskannya, maka dia dibantu oleh teman-temannya sudah menyusun rencana untuk menjebak Clara dengan mengundangnya ke acara pesta ulang tahun teman mereka, rupanya itu hanya formalitas karena tujuan utamanya adalah Bayu yang ingin menjebak Clara dan menodainya.
Ya..Menodai Clara dipikir cara yang tepat sehingga membuat Clara dan dirinya bisa bersatu kembali.
Selain itu Bayu juga merasa kesal karena selama hampir setahun mereka berpacaran, dirinya dan Clara tidak pernah melakukan apapun, hal itulah salah satu sebab dia sering berselingkuh hanya untuk memenuhi kebutuhan biologisnya saja.
Untungnya Aditya tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka, dia berniat menggagalkan rencana Bayu dan mengikutinya.
Untungnya ada Romi dimana mereka memang sudah janjian akan bertemu, akhirnya dia mengikuti Bayu dengan dibantu oleh Romi.
Fatimah kaget mendengar cerita suaminya.
"Untung ada kamu.." Fatimah memeluk Aditya.
"Terima kasih.." Lanjut Fatimah.
Dia bersyukur Clara yang sudah seperti saudara baginya telah berhasil selamat dari jebakan Bayu yang ingin merenggut mahkotanya berkat Aditya.
"Dia sudah seperti adikku sendiri.."
--------------
__ADS_1
Terima kasih untuk terus memberikan dukungan lewat vote, like dan komentarnya..😘😘😘😘
__ADS_2