
__ADS_3
"Apa..? Aku harus tinggal di tempat seperti ini..?" Tanya Sherly marah ketika pesuruh Aditya membawanya ke sebuah kos kosan kecil.
Sherly melihat sekeliling, hanya ada sebuah kasur lantai dan lemari kecil di depannya, dan sebuah WC yang sangat kecil.
Sherly mendengus marah. Dia mengambil koper yang dibawa oleh orang itu.
Dia membuka dan melihat isinya.
"Baju bajuku banyak kenapa hanya ini yang kamu bawa..?" Tanya Sherly dengan kesal.
Orang itu hanya diam saja.
"Oh iya, menurut Pak Aditya mulai besok anda bisa bekerja di perusahaannya.."
Sherly terkesiap karena kaget, kali ini dia senang dan bersemangat.
"Benarkah..?" Tanya Sherly senang.
"Iya..besok pagi anda bisa datang ke kantor.." Jawab orang itu sambil pamit dan memberikan sejumlah uang kepada Sherly.
Dia membuka isi amplop coklat yang diberikan orang itu.
"Hanya 500rb.. Aditya benar-benar keterlaluan.." Ucap Sherly dengan kesal.
Tapi Sherly kembali bersemangat, mengingat dia besok akan bekerja di kantor Aditya.
Dia bersyukur ternyata Aditya masih mau memberinya pekerjaan.
---------
Sherly berjalan melewati lobi kantor Aditya, hampir semua orang memerhatikan kedatangannya, dia yang berdandan sangat seksi mengenakan setelan kemeja putihnya yang ketat dipadukan dengan rok hitam diatas lutut.
Sherly mendekati ruangan Aditya.
"Silahkan masuk.. Pak Aditya sudah menunggu Anda.." Ucap Sekretaris Aditya melihat kedatangan Sherly.
Sherly tersenyum bahagia. dia merapihkan penampilannya dan masuk kedalam ruangan mantan suaminya itu.
Rupanya Aditya memang benar sudah menunggu kedatangan Sherly, dia tersenyum menyambut kedatangannya.
"Terimakasih Aditya, aku tahu kamu tidak sekejam itu.." Ucap Sherly dengan senang.
Aditya mengangguk tersenyum.
"Kamu cantik sekali hari ini.." Jawab Aditya. melihat penampilan Sherly.
Yang dipuji tersenyum, dia berpikir mungkin Aditya tergoda oleh penampilannya kali ini.
"Jadi aku kamu tempatkan di bagian mana..?" Tanya Sherly.
"Mengingat latar belakang aku yang seorang artis, aku akan cocok bekerja menjadi manajer pemasaran.."
Aditya tertawa geli.
"Aku suka dengan sikapmu yang penuh kepercayaan diri.." Ucap Aditya masih dengan tertawa.
__ADS_1
"Terimakasih.." Jawab Sherly semakin tersanjung.
"Sherly..bagaimana kalau kamu saya tempatkan di bagian humas.."
"Humas.. sepertinya bagus juga.." Jawab Sherly.
"Bekerja di bagian humas membuat kamu bisa berinteraksi dengan banyak orang.." Lanjut Aditya.
"Itu sangat cocok denganku..aku pandai bersosialisasi.." Jawab Sherly senang.
"Kamu akan saya tempatkan di bagian humas di seksi kebersihan.." Lanjut Aditya.
"Seksi kebersihan..?" Jawab Sherly heran.
"Iya..bekerja di bagian itu akan membuat kamu selalu berinteraksi dengan banyak orang yang akan memintamu untuk membersihkan ini itu, dan itu gampang buatmu yang pandai bersosialisasi.."
"Baiklah.. Sebentar.." Aditya kemudian menghubungi seseorang.
Tak lama datang seorang wanita ke ruangan Aditya.
"Sherly Ini manajer OB disini, mulai hari ini kamu bekerja sebagai cleaning servis"
"Cleaning servis?" Tanya Sherly kaget.
"Iya..pekerjaan yang cocok disini untuk kamu hanya itu mengingat kamu yang hanya lulusan SMA.."
Sherly terdiam kaget dan marah.
"Kamu tidak mungkin melakukan itu kepadaku kan..?" Tanya Sherly marah.
"Kamu harus bersyukur karena aku masih memberikan kamu pekerjaan.."
"Tapi aku mohon jangan menjadi cleaning servis.." Pinta Sherly.
"Kamu ingin aku menempatkan kamu menjadi manajer, padahal kamu hanya lulusan SMA..?"
"Kalau begitu aku akan dianggap melakukan nepotisme karena merekrut kamu yang notabenenya mantan istriku, menjadi manajer padahal kamu hanya lulusan SMA, " Lanjut Aditya.
Sherly semakin marah.
"Maaf Aditya aku tidak mau bekerja disini sebagai cleaning servis.." Jawab Sherly sembari meninggalkan ruangan Aditya dengan sangat marah.
Aditya tersenyum puas.
----------
"Jadi kamu sudah menyewakan sebuah tempat tinggal untuk dia..?" Tanya Fatimah.
"Iya sayang.."
"Pekerjaan..?"
"Sherly menolaknya.."
"Kenapa..?" Tanya Fatimah kaget.
__ADS_1
"Dia tidak mau menjadi cleaning servis.."
Fatimah semakin kaget.
"Kamu memberinya pekerjaan cleaning servis..?"
"Iya..karena hanya itu pekerjaan yang cocok untuknya yang hanya lulusan SMA.."
Fatimah menghela napas.
"Kamu sebenarnya bisa memberinya pekerjaan yang lebih layak.."
"Tidak bisa sayang.."
Aditya menatap lembut istrinya.
"Sebaiknya kamu tidak usah memikirkan Sherly lagi..dia masih akan hidup tanpa kita.." Ucap Aditya.
"Tapi aku kasihan kepadanya.." Jawab Fatimah.
"Kita sudah memberinya tempat tinggal, soal pekerjaan dia bisa mencarinya sendiri.."
Fatimah mengangguk.
"Apa kabar anak papa ini.." Ucap Aditya mengelus dan mencium perut istrinya.
Tiba tiba Perut Fatimah bergerak.
"Dia bergerak sayang.." Ucap Aditya senang.
Fatimah mengangguk.
Sebenarnya setiap kali bayi dalam kandungannya bergerak Fatimah merasakan sakit, itu wajar saja karena posisi bayi yang melintang tidak seperti kebanyakan janin pada umumnya yang posisi kepalanya dibawah.
Posisi janin ini memang terjadi pada kehamilan plasenta Previa seperti Fatimah.
Fatimah menyandarkan badannya di kursi.
Aditya yang tertidur di pahanya terus mengelus dan menciumi perutnya.
"Papah gak sabar ketemu kamu.." Ucap Aditya menciumi perut Fatimah.
Fatimah tersenyum, dia merasakan pergerakan bayinya semakin aktif kalau Aditya mengelusnya.
"Demi kamu papah rela berpuasa loh.." Lanjut Aditya.
Fatimah tersenyum mendengar perkataan suaminya.
Memang sudah lama Aditya harus "berpuasa" karena perintah dokter yang melarangnya melakukan hubungan intim karena dapat memicu pendarahan.
"Sabar..dua bulan lagi.." Jawab Fatimah.
"Mau setahun pun aku akan sabar sayang, asal kamu dan anak kita sehat.."
Fatimah tersenyum dan mengelus halus rambut suaminya.
__ADS_1
__ADS_2