My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Extra Part : Camelia..


__ADS_3

Angga turun dari mobilnya, dia melihat mobil Clara telah terparkir di depan butik, hari ini mereka melakukan fitting baju pengantin untuk yang terakhir kalinya, sebelum pesta pernikahan yang akan digelar 3 hari lagi.


Angga masuk kedalam, disana sudah ada calon ibu mertuanya, Fatimah dan Nadya beserta anak mereka, Angga menyapa semuanya dan langsung menghampiri ibunya, Wati dan adiknya yang juga sudah berada disana daritadi.


Angga melihat sekeliling, namun tak melihat Clara dimana mana, tak bisa dipungkiri dirinya ingin melihat calon istrinya karena mereka sudah hampir seminggu tidak bertemu mengingat kesibukan masing masing, Angga sangat merindukan Clara.


Cukup lama, hingga Angga dipanggil untuk memulai fitting baju pengantinnya, dia diminta masuk ke dalam dan pegawai butik memberikan setelan jas kepadanya untuk dicoba.


Sembari berjalan, dia mencari Clara, di melihat kesana kemari namun tak menemukannya.


Pandangan Angga seperti sedang mencari sesuatu, dia berjalan sambil terus melihat kesamping dan ke belakang, hingga dia tidak menyadari ada seseorang yang hampir ditabraknya.


Clara menjerit karena hampir terjatuh.


Dengan cekatan Angga memegang tangannya, dia baru menyadari bahwa orang yang dia cari justru berada didepannya.


"Maaf.." Ucap Angga masih menegang tangan Clara dan menatap Clara dengan penuh cinta


Angga dengan segera tersadar, dia melepaskan tangannya mengalihkan pandangannya.


Clara tersipu malu, di menunduk dan tersenyum kecil mengingat Angga tadi yang memegang tangannya.


"Apa kamu mencari sesuatu..?" Tanya Clara.


"Iya.." Jawab Angga pelan.


"Apa..?" Tanya Clara penasaran.


"Kamu.." Jawab Angga singkat.


Clara semakin tersipu malu, dia meminta Angga memberikannya jalan karena calon suaminya itu menghalangi jalannya.


Angga tetap tak bergerak, dia menggoda Clara dengan terus menghalangi jalannya.


Clara semakin salah tingkah, dia hanya bisa terus tertawa sambil menunduk ketika Angga menghalangi dirinya untuk pergi.


"Nanti ada orang yang melihat.." Ucap Clara pelan.


Angga menghentikan tingkah jahilnya, dia memberikan Clara jalan.


"Aku merindukanmu.." Ucap Angga ketika Clara melewatinya.


Clara tidak menjawab, dia semakin tersipu malu.


"Tunggu aku..kita kembali ke kantor bersama sama.." Ucap Angga lagi.


Clara membalikkan badannya.


"Aku tidak ke kantor lagi, langsung pulang bersama mama dan yang lainnya.."


Angga terlihat kecewa, dia menepuk keningnya.


Clara tertawa.


Akhirnya setelah semuanya selesai, Clara kembali pulang bersama dengan Annisa dan Nadya, sementara Fatimah dijemput oleh Aditya.

__ADS_1


Dan Angga melihat kepergian Clara dari kejauhan, dia disadarkan oleh tepukan ibunya.


"Sabar..tiga hari lagi.." Ucap ibunya sambil tersenyum dan diikuti oleh adiknya, Azizah.


Angga tersenyum malu karena ketahuan terus melihat Clara oleh ibu dan adiknya.


Malamnya Clara dan Annisa dibantu oleh Nadya, sedang mengecek segala persiapan pernikahan yang akan dilaksanakan tiga hari lagi, sedangkan Kevin dan Handoko yang terlihat berbincang santai.


Salah seorang pembantu menghampiri mereka dan memberitahu bahwa ada tamu yang datang, Handoko mempersilahkannya untuk masuk.


Hingga seorang wanita masuk dengan perlahan, Handoko terperanjat hingga bangun dari duduknya ketika dia melihat wanita itu berjalan menghampiri mereka semua.


Semua orang heran dengan reaksi Handoko, kemudian serentak semuanya melihat tamu tadi dengan heran.


Wanita itu terlihat menunduk dan terlihat sedikit ketakutan.


"Apa yang kamu lakukan disini..?" Tanya Handoko marah.


Wanita itu terlihat ragu ragu untuk menjawab.


Annisa dan Clara semakin dibuat penasaran dengan wanita itu karena Handoko yang memperlakukannya sedikit kasar.


"Siapa dia..?" Tanya Annisa kepada suaminya.


Handoko terlihat ragu untuk menjawab, dia melihat istri dan anak-anaknya bergantian.


"Papa.. siapa dia..?" Tanya Clara makin penasaran.


Handoko masih terdiam, dia menatap wanita itu dengan penuh kebencian.


Clara dan Annisa kaget tak percaya, mereka langsung melihat wanita itu yang kini sudah terisak menangis.


"Lia...Apa tujuanmu datang kesini..?" Tanya Handoko masih dengan sinisnya.


Clara memegang tangan Annisa, dia tak percaya wanita di depannya itu adalah ibu kandungnya, ibu yang telah melahirkannya.


Dia terus memandangi wanita itu.


"Aku dengar Clara akan menikah, aku ingin memberinya ucapan selamat.." Jawab Lia dengan terbata bata.


Handoko terlihat tersenyum sinis.


"Jangan katakan sekarang kamu memperdulikan anakmu..?"


Mendengar perkataan Handoko, membuat Lia semakin terisak dalam tangisnya.


Kevin terduduk dan menundukkan kepalanya.


"Pergilah.." Ucap Handoko memelankan suaranya.


Annisa dan Clara kaget mendengar Handoko yang mengusir wanita itu.


"Apa yang kamu lakukan, biar bagaimanapun dia ibu kandung anak-anak, kamu tidak boleh mengusirnya seperti itu.." Ucap Annisa kecewa kepada suaminya.


Handoko tersenyum kecil.

__ADS_1


"Seandainya kamu tahu apa yang telah dia lakukan kepada aku dan anak anakku.." Jawab Handoko.


Kevin berdiri, dia melihat wanita itu dengan sinis.


"Papa benar.. sebaiknya wanita itu pergi dari sini.." Ucap Kevin dengan kesal.


"Kevin..!?" Ucap Annisa dengan marah, seakan tak percaya apa yang baru saja diucapkan oleh putranya itu.


Annisa menghampiri Kevin.


"Apa yang kamu katakan, kamu tidak boleh seperti itu kepadanya, biar bagaimanapun dia ibu kandungmu, ibu yang telah melahirkanmu, kamu harus memperlakukannya dengan baik.." Annisa menasihati putranya.


Kevin melihat Annisa.


"Apa mama tahu, apa yang sudah dia lakukan kepada kami..?"


"Dia pergi meninggalkan papa, aku dan Clara yang masih kecil karena laki laki lain.."


"Aku memang masih kecil waktu itu, tapi entah kenapa aku masih mengingatnya, mengingat ketika papa memohon dengan bersujud kepadanya untuk tidak meninggalkan kami karena Clara waktu itu masih kecil dan masih sangat membutuhkannya.."


"Aku masih mengingat ketika Clara menangis mengejar wanita itu..tapi dia bahkan pergi tanpa menoleh Clara sekalipun.."


"Aku masih mengingatnya mah..aku berusaha melupakannya, tapi entah kenapa ingatan itu tak mau pergi.." Kevin menangis.


Annisa kaget dan langsung memeluk putranya, dirinya turut menangis merasakan kesedihan di hatinya.


Clara kaget mendengar semua perkataan kakaknya, karena baru kali ini dia mengetahuinya, dia terlihat mundur beberapa langkah, tidak percaya wanita itu adalah ibu kandungnya juga yang telah menelantarkannya.


"Maafkan aku.." Ucap Lia berkali kali dengan terisak.


Clara berlari keluar rumah, menaiki mobilnya dan segera menancapkan gas dengan kencang.


Semua orang mengejarnya, termasuk Annisa yang terlihat sangat khawatir, dia memanggil putrinya berkali kali.


Handoko melihat Lia.


"Kenapa kamu datang dan mengacaukan semuanya..?" Tanya Handoko dengan marah.


"Kevin, cepat kejar adikmu, mama sangat mengkhawatirkannya.."


Kevin segera menaiki mobilnya, dan berusaha mengejar Clara.


Annisa terlihat menangis mengkhawatirkan Clara, Nadya menghampiri ibu mertuanya dan berusaha menenangkannya.


"Clara pasti sangat kaget dan terguncang.." Ucap Handoko kepada Lia.


"Karena dia tidak menyangka ibu kandungnya adalah seorang wanita yang bejat.." Ucap Handoko melihat Lia.


Lia menangis hingga jatuh terduduk.


"Kemana perginya Clara.." Ucap Annisa dengan terisak.


"Semoga Kevin bisa segera menemukannya dan membawanya pulang mah.." Jawab Nadya memeluk ibu mertuanya.


Handoko masuk ke dalam rumah, dia berinisiatif menghubungi Angga, dan berharap Angga bisa membantu menemukan Clara.

__ADS_1


__ADS_2