My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Lingerie Ayu..


__ADS_3

Ayu menggoyang badan Romi dengan pelan.


"Kak bangun..sholat subuh dulu, ditunggu bapak ke mesjid.."


Romi terperanjat bangun mendengar mertuanya sedang menunggu dirinya.


Romi yang belum sadar sepenuhnya, memutar badannya mencari sesuatu.


"Aku harus pakai apa ke masjid?"


Ayu mengambil sebuah sarung dan baju Koko yang memang sudah dia beli untuk suaminya.


Lalu diserahkan kepada Romi.


Dengan segera Romi melepas baju yang dipakainya dan memakai baju yang baru diberikan istrinya.


"Jangan dibuka celananya, langsung pakai kain saja.." Kata Ayu setengah teriak ketika melihat Romi akan membuka celana di depannya.


Romi tersenyum dan menuruti perkataan istrinya.


Akhirnya Romi pergi keluar kamar dan menghampiri mertuanya untuk pergi masjid.


Ayu membereskan kasur lantai yang dipakai tidur oleh suaminya semalam, dia tersenyum mengingat kejadian malam tadi.


Ketika adiknya memasuki kamar, Ibu Ayu dengan segera mengambilnya kembali, Ayu kemudian mengambil kasur lantai dan membukanya di bawah tempat tidur.


"Kakak tidur diatas kasur, biar Ayu yang tidur disini.."


"Kalau kita berdua diatas nanti kasurnya roboh.."


Romi menggeleng.


"Biar aku saja yang dibawah..kamu diatas saja.."


"Ga kak..biar Ayu yang di bawah kakak yang...."


"Baiklah..kita tidur dibawah berdua.." Ucap Romi memotong perkataan Ayu, sambil menarik kedua tangan Ayu kearah badannya.


"Kita lanjutkan yang tadi.." Lanjut Romi berbisik.


Ayu tersenyum sambil menunjuk kearah pintu kamar.


Romi menghela napas.


---------


Fatimah berjalan kearah kamar kakeknya, membuka pintu itu dengan perlahan.


Tak terasa air matanya menetes melihat isi kamar yang masih sama seperti ketika kakeknya masih hidup.


Fatimah masuk dan duduk di atas tempat tidur, memandang seisi kamar, ada kain sarung milik sang kakek diatas meja di depannya, Fatimah mengambilnya dan menciumi kain sarung itu.


Fatimah hanyut dalam kesedihan karena rindu yang tak tertahankan kepada sang kakek, air mata tak berhenti mengalir.


Aditya yang sedang mencari sang istri terkejut mendapati Fatimah menangis di kamar kakek.


Dia dengan segera menghampiri Fatimah dan memeluknya.


"Aku sangat merindukan kakek.." Ucap Fatimah di pelukan Aditya.


"Sebaiknya kita doakan almarhum.." Jawab Aditya.

__ADS_1


Fatimah mengangguk.


"Sudah jangan nangis lagi, kamu jangan sedih kasihan anak kita nanti ikutan sedih.." Ucap Aditya seraya mengelus perut istrinya.


"Mama.....papa...." Terdengar suara Zahra yang mencari mereka berdua.


Merekapun pergi meninggalkan ruangan itu.


--------


Siang hari Ayu dan Romi mengunjungi rumah Fatimah yang menang jaraknya tidak terlalu jauh dengan rumahnya.


Ayu membawa banyak buah buahan segar untuk Fatimah dari ibunya.


Fatimah tampak menikmati memakan mangga muda dengan lahap.


"Semalam gol pastinya..?" Goda Aditya kepada Romi didepan Fatimah dan Ayu ketika mereka bercengkrama di kursi teras belakang rumah.


Ayu yang mendengar langsung menunjukkan ekspresi wajah malu.


"Sakit gak..?" Tanya Fatimah berbisik kepada Ayu, akan tetapi Aditya dan Romi masih bisa mendengarnya.


Ayu semakin menunjukkan wajah malu.


"Belum.."Kata Romi tiba tiba.


"Loh kenapa..?" Tanya Aditya kaget.


"Apa kamu lupa cerita kita..?" Tanya Fatimah langsung menyahut.


Aditya tersenyum, dia kembali mengingat dirinya dan Fatimah pertama kali melakukan berbulan-bulan setelah pernikahan.


"Loh emang kalian kenapa..?" Tanya Romi heran


"Atau pintu kamar Fatimah tidak ada kuncinya..?" Lanjut Romi benar benar ingin tahu.


Semuanya tertawa mendengar pertanyaan Romi.


--------


Keesokan harinya


Pada sore hari, mereka pamit kepada keluarga masing masing untuk pulang kembali ke kota.


Romi meninggalkan uang yang cukup banyak kepada bapak mertuanya, awalnya Pak Sobri tentu saja menolak akan tetapi karena Romi memaksa dia akhirnya menerima uang itu untuk membantu biaya sekolah adik adik Ayu.


Begitu juga dengan Aditya yang memberikan sejumlah uang kepada paman, tanpa ditolak pastinya.


Dua mobil keluarga kecil itu beriringan meninggalkan kampung halaman dimana Fatimah dan Ayu dibesarkan.


------------


Ayu memasuki apartemen milik suaminya, memang sudah lama Romi tidak tinggal bersama kedua orangtuanya lagi, dia ingin hidup mandiri dan tentu saja ingin bebas, karena dulu Romi salah pergaulan, akibatnya sering pulang malam dan ibunya akan mengomelinya, kerena itu Romi memilih untuk tinggal sendiri.


"Maaf..tempat ini tak sebesar dan semewah rumah Aditya, tapi aku berjanji akan bekerja lebih keras lagi dan membeli sebuah rumah yang layak.." Kata Romi ketika mereka memasuki kamar tidur.


Ayu melihat sekeliling, apa yang baru dikatakan suaminya tidak benar, tempat ini juga bagus dan mewah menurut Ayu, dan tentu saja layak untuk dihuni.


"Rumah ini bagus, Ayu senang tinggal disini.." Jawab Ayu sembari melihat pemandangan ke arah jendela, pemandangan kota di waktu malam hari.


"Ayu suka pemandangannya, kita bisa melihat seluruh kota disini.."

__ADS_1


Romi tersenyum.


Dia menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang.


"Kita lanjutkan yang kemarin tertunda, tidak ada siapapun disini dan tempat tidur itu sangat kuat.." Bisik Romi sambil menunjuk ke arah tempat tidur.


Ayu melepaskan pelukan suaminya.


"Ayu mau ke kamar mandi dulu kak.."


Romi tersenyum, di menunjuk sebuah pintu dan Ayu meninggalkan Romi dengan membawa koper miliknya.


Cukup lama Ayu di kamar mandi, dia ragu ragu apakah harus memakai baju yang diberikan Fatimah ini atau tidak.


Fatimah memberinya sebuah lingerie.


Fatimah bilang pria menyukai wanita memakai lingerie apalagi di malam pertama mereka.


Ayu terus melihat lingerie itu, Ayu tak yakin dia akan memakainya atau tidak, karena dia masih sangat malu memakai itu di depan Romi.


Romi menunggu dan melihat jam, sudah cukup lama Ayu di dalam kamar mandi, Romi mengerti mungkin istrinya sangat takut untuk keluar.


Romi berdiri dan menghampiri pintu.


"Ayu keluarlah..aku tadi bercanda, kalau kamu belum siap kita tidak akan melakukannya malam ini.."


"Keluarlah dan kita istirahat.." Lanjut Romi.


Tak lama pintu terbuka.


Ayu keluar dengan mengenakan lingerie warna pink, senada dengan dalaman yang dipakainya.


Romi terlihat menelan ludah beberapa kali.


Ayu berjalan menghampiri Romi dengan perlahan.


"Ayu siap kak.."


Romi masih tak percaya kalau yang didepannya ini adalah istrinya.


Romi melihat rambut hitam Ayu yang ternyata panjangnya sebahu.


Badan Ayu yang ternyata benar-benar langsing.


Kulitnya yang putih bersinar.


"Kamu cantik sekali.." Ucap Romi menghampiri Ayu lebih dekat kemudian memeluknya.


"Apa kamu suka..?"


"Tentu saja.. siapa yang memberikan baju ini..?"


"Fatimah..dia bilang pria akan menyukai wanita kalau memakai ini.."


"Dia benar..aku sangat menyukainya.."


"Aku akan memberi Fatimah hadiah.." Lanjut Romi.


Ayu tersenyum.


Romi memegang wajah istrinya, mencium keningnya dan kemudian mencium bibir Ayu.

__ADS_1


Romi menggendong Ayu dan membaringkannya diatas tempat tidur.


Keduanya menghabiskan malam itu dengan indah.


__ADS_2