My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Jodoh Clara..


__ADS_3

"Ajari gw Adzan.."


"Hah..???!!!!!"


Aditya seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya.


"Seumur hidup gw gak pernah adzan, dulu sholat saja bolong bolong, baru semenjak menikah dengan ayu saja gw rajin shalat, tapi kadang masih bolong kalau ayu ga ingetin.." Romi cengengesan.


Aditya menghela nafas sambil menyandarkan badannya pada kursi.


"Jadi apa hubungannya adzan dan masa depan keluarga lu..?" Tanya Aditya kesal.


Bagaimana tidak, Romi sudah membuatnya khawatir dengan mengatakan mempunyai masalah yang sangat penting, dia sudah banyak menduga-duga masalah apa yang disebut Romi menyangkut masa depan keluarganya.


"Begini.." Romi masih serius.


"Setelah gue tanya ke papi, ternyata waktu gue lahir gw gak di adzani sama papi..maka lihatlah bagaimana hidup gw sebelum menikah dengan Ayu.."


Aditya menghela napas lagi.


"Lu yang lebih tahu gimana hidup gw dulu, gw menjalani masa muda dengan pergaulan bebas.."


"Gw pikir itu pasti karena papi gak adzanin gw dulu.." Lanjut Romi terlihat serius.


Aditya menahan tawa.


"Jadi lu pikir, kalau nanti bini lu melahirkan, lu bakal adzani anak lu, dan hidup anak lu nanti ga bakal kayak lu yang salah jalan.."


"Nah benar sekali, itu maksud gw.." jawab Romi bersemangat.


"Gw kasihan sama Ayu, kalau nanti anak kami nakal seperti gw.." Romi langsung terlihat sedih.


"Ayu wanita shalihah, maka seharusnya dia juga mendapatkan anak yang baik mirip dengannya..jangan kayak gue.."


"Itulah yang gue maksud masa depan keluarga gue.." Romi kembali cengengesan.


Aditya menggelengkan kepalanya sambil menahan tawa.


"Baiklah..demi masa depan anak lu, gw akan mengajari lu adzan.."


"Lu memang sahabat gue.." Romi senang sambil memuji Aditya.


Di dalam ruangan itu, Aditya mengajari Romi untuk adzan, dia meminta sekretarisnya untuk tidak mengizinkan siapapun masuk ke ruangannya, mereka memutar video di YouTube agar tahu bagaimana adzan yang benar, cukup susah karena Romi yang selalu bercanda.


Demi Romi agar bisa lancar adzan, Aditya bahkan rela membatalkan rapat dan beberapa pertemuannya hari ini.


Dia mengalah dan rela berkorban, asal anak Romi nanti tidak seperti ayahnya, begitu pikir Aditya.


--------------


Kevin sedang sibuk bekerja di kantornya.


Tiba tiba seseorang membuka pintu dan masuk tanpa permisi.


"Sayang.." Lisa datang dengan riang, dia langsung menghampiri Kevin.


Kevin kaget, dia langsung berdiri melihat kedatangan Lisa.


"Apa yang kamu lakukan disini..?" Tanya Kevin sedikit marah.


Lisa mendekatkan badannya pada Kevin.

__ADS_1


"Jangan marah sayang, aku hanya kangen sama kamu.." Jawab Lisa dengan manja sambil mengelus dada lelaki pujaannya.


"Lepaskan, nanti ada yang melihat.." Kevin menepis tangan Lisa.


Bukannya menurut Lisa malah semakin mendekatkan diri pada Kevin, dia memeluk Kevin dengan erat.


"Aku tidak peduli, aku hanya terlampau bahagia.."


Kevin mencoba melepaskan pelukan Lisa.


"Kamu sudah gila, nanti ada pegawaiku yang melihat.."


Kali ini Lisa menurut.


"Iya..aku gila karena kamu.." Ucap Lisa pelan.


Kevin menjauh dari wanita di depannya, dia tidak ingin siapa saja yang tiba tiba masuk ke ruangannya melihat dia dan Lisa yang berdekatan.


"Mau apa kamu kesini..?"


"Sudah kubilang aku kangen.."


Kevin menghela nafas.


"Pergilah..aku sibuk.."


"Baik.. tapi janji dulu.."


"Apa..?"


"Nanti malam aku tunggu di apartemen.."


"Aku tidak bisa.. aku harus menjemput istriku dari rumah ibunya.."


"Pergilah..aku takut nanti akan ada yang curiga.."


"Baiklah..aku pergi dulu.."


Lisa pergi meninggalkan Kevin yang masih terlihat kaget dan kesal karena kedatangannya yang tiba-tiba datang ke kantornya.


Kevin menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dia menyesal, dia seakan kini telah masuk jeratan Lisa, dan untuk keluar lagi darinya pasti sangatlah susah.


Lisa pasti tidak akan gampang melepaskan dirinya sekarang, mengingat kejadian yang sudah mereka lakukan tadi malam.


"Kenapa aku meluapkan kemarahanku pada Nadya dengan berselingkuh darinya.." Kevin kesal pada dirinya sendiri.


"Apa yang harus aku lakukan, bagaimana kalau seandainya Nadya tahu.."


"Apalagi kalau mamah tahu masalah ini, aku takut akan membuat kesehatan mama kembali buruk.."


Kevin mencari cara agar dia bisa memutuskan kembali hubungan terlarangnya dengan Lisa.


------------------


Clara berjalan dengan lesu, hari ini dia harus kembali lembur dan pulang malam lagi, dia berjalan memasuki rumah yang sudah terlihat sangat sepi.


"Sudah pulang sayang..?" Suara ibunya yang tiba-tiba membuat Clara kaget, dia mencari asal suara di tengah gelapnya ruangan.


Tiba-tiba lampu menyala, kini Clara bisa melihat ibunya dengan jelas.


"Mama..apa yang mama lakukan disini..?" Tanya Clara heran.

__ADS_1


"Mama nunggu kamu dan ketiduran di kursi, mama terbangun karena mendengar suara pintu terbuka.."


Clara terharu, mamanya masih terus menunggunya pulang padahal sudah berapa kali dia meminta ibunya untuk tidak menunggui dirinya.


Ara memeluk Annisa erat.


"Sudah makan nak..?"


"Sudah mah.."


"Kalau begitu istirahatlah.."


"Baiklah..Aku sayang mama.." Clara mencium Annisa.


Annisa melihat kepergian Clara dengan hati tenang, kini dia bisa tidur dengan nyenyak jika Clara sudah sampai dirumah, diapun pergi ke kamarnya.


Clara berjalan memasuki kamarnya.


Entah kenapa perasaan Clara hari ini sangat tidak menentu, dia kembali mengingat kejadian tadi siang dimana dia melihat Bayu, pacarnya dengan wanita lain.


"Siapa dia..?" Tanya Clara penasaran.


Bayu terlihat gelagapan, jelas sekali dia terlihat salah tingkah.


Clara tersenyum, dia mengerti apa yang terjadi.


"Kita putus.." Ucap Clara sembari meninggalkan Bayu.


Tentu saja Bayu tidak terima, dia mengejar Clara yang marah.


"Dia bukan siapa-siapa, dia hanya teman biasa.."


"Baiklah aku percaya, tapi aku tetap ingin kita putus.."


"Kenapa..?"


Clara tersenyum, menghentikan langkahnya.


"Ingin saja.." Jawab Clara santai.


"Aku tidak mau, aku tidak mau putus denganmu.."


"Terserah kamu.." Jawab Clara kembali melanjutkan langkahnya.


Bayu melihat Clara dengan kesal.


Clara akhirnya memutuskan hubungannya dengan Bayu, sudah lama dia ingin melakukannya karena sifat Bayu yang hobi berselingkuh, beberapa kali dia memergokinya dan beberapa kali juga Clara memaafkan Bayu, namun tidak kali ini, Clara sudah merasa bosan dibohongi, dia ingin mengakhiri semuanya, dia tidak berminat lagi melanjutkan hubungan dengan laki laki seperti bayu yang hobi berselingkuh, untung saja, dia belum sempat mengenalkan Bayu pada keluarganya, sehingga putus dengannya tidak akan membuat Clara mendapatkan banyak pertanyaan.


Anehnya putus dengan Bayu tidak membuatnya merasa sedih, justru membuatnya merasa plong dan lega.


Mungkin ide kedua orangtuanya untuk menjodohkannya ide yang bagus, karena kini Clara malas untuk berpacaran lagi. Dia akan menerima siapa saja lelaki yang dipilih orang tuanya untuk dirinya.


Entah kenapa kedua orangtuanya ingin Clara segera menikah, padahal umurnya baru 23 tahun, terbilang masih muda bagi wanita yang tinggal di kota untuk menikah, apalagi bagi wanita karier seperti dirinya.


Mungkin kedua orangtuanya takut Clara terlalu fokus pada pekerjaannya dan melupakan masalah pernikahan, sehingga akhirnya dia lupa akan kehidupan pribadinya yang membutuhkan pendamping.


-------------------


Terimakasih banyak untuk para READERS setia novel yang telah memberikan vote..sungguh terharu author karena peringkat novel ini terus naik..🥰🥰🥰🥰


Tetap berikan dukungan ya, author senang karena baru kali ini novel ini masuk 20 besar.

__ADS_1


🥳🥳🥳🥳


__ADS_2