My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Undangan Teman


__ADS_3

Flashback..


"Pokoknya lu berdua harus datang, gw gak mau tahu.." Ucap Arya sembari menepuk pundak Aditya dan Romi, kemudian meninggalkan mereka berdua.


Romi melihat Aditya.


"Gimana..?" Tanya Romi.


"Mau gak mau kita harus datang.." Jawab Aditya.


"Loe mau bilang apa ke bini loe..?" Tanya Romi lagi.


"Meeting.." Jawab Aditya sambil mencoba menghubungi seseorang, rupanya menelepon Fatimah istrinya.


Aditya mengatakan kepada Fatimah, bahwa dia ada meeting malam ini, dan akan pulang terlambat, dan meminta istrinya untuk tidak menunggu.


Tak lama sesudah Aditya menghubungi Fatimah, kini giliran Romi yang menghubungi Ayu, dia mengatakan hal yang sama kepada Ayu.


"Dosa nih kita udah bohongin mereka.." Ucap Romi menyesal.


Aditya mengangguk.


"Demi kelangsungan rumah tangga kita, gue rasa berbohong sekali tak apa lah.." Masih ucap Romi yang diamini oleh Aditya.


Mereka tertawa bersama.


Jam 19.00 mereka pergi ke klub bersama, kehadiran mereka disambut meriah oleh kawan dan semua sahabat lama mereka, maklum karena keduanya sudah lama absen dalam semua acara yang selalu mereka adakan.


Aditya kaget karena rupanya pesta kali ini mereka menyediakan banyak wanita penghibur, rupanya karena ini pesta bujang Arya, sebelum akan melaksanakan pernikahan Minggu depan, Arya menyediakan banyak wanita-wanita cantik.


Aditya dan Romi duduk bersebelahan, tak lama dia wanita menghampiri mereka dan duduk di sampingnya, Romi terlihat biasa saja, dia bisa dengan santai berbicara dengan wanita itu, lain halnya dengan dengan Aditya, dia sedikit risih dan terus berusaha menghindarinya.


Tak terasa mereka sudah satu jam disana, beberapa kali Aditya mengajak Romi untuk pulang, ketika mereka bersiap akan pulang, Arya selalu saja mencegah mereka.


"Kenapa kalian buru buru..?"


"Masih sore ini.."


"Acara juga belum dimulai.."


"Anak anak juga belum datang semua.." Cegah Arya dan yang lainnya.


Akhirnya mereka mengalah dan menunggu beberapa saat lagi.


Aditya tidak meladeni wanita disampingnya yang beberapa kali menuangkan minuman untuknya, dia sama sekali tidak mau minum alkohol karena nanti Fatimah pasti akan mencium baunya, begitu juga dengan Romi, walaupun sudah beberapa orang temannya memaksa Romi tetap tidak mau meminumnya.


Mereka salut dengan perubahan yang terjadi pada dua sahabatnya itu, padahal dulu Aditya dan Romi adalah biangnya pesta malam. Terlebih Romi, dia dulu terkenal akan kegilaannya pada alkohol dan wanita.

__ADS_1


Aditya memperhatikan kegilaan yang dilakukan oleh teman temannya, mereka berjoget dan menari bersama wanita penghibur yang berpakaian sangat minim, yang tak segan memegang bahkan menyentuh daerah sensitif mereka.


Lain halnya dengan Romi, dia asyik mengobrol dengan wanita disampingnya, entah apa yang mereka obrolkan, sampai sampai Romi mengacuhkan Aditya yang termenung sendiri.


Aditya terus memperhatikan teman temannya, hingga dia melihat pintu terbuka, samar samar dia melihat dua wanita berhijab masuk ke dalam dan berjalan kearahnya.


Mata Aditya terbelalak ketika dipastikannya wanita itu adalah istrinya.


------------


Aditya dan Romi melihat kepergian istri mereka, mereka saling bertatapan.


"Mampus gue.." Romi memaki dirinya sendiri.


"Gue gak berani pulang.." Jawab Aditya termenung.


Arya berlari kearah mereka.


"Maaf..gue gak tahu bakalan kayak gini.."


Aditya dan Romi mengangguk.


"Tenang aza bro..ga apa apa kok..ini bukan salah loe.." Jawab Romi.


Arya berkali kali meminta maaf, Aditya dan Romi memastikan kalau ini bukan kesalahannya, ini salah mereka yang berbohong kepada istri masing masing, dan menyesal tidak mengatakan yang sebenarnya.


Sementara itu...


Ayu meminta mang Redo untuk mengantarkannya ke rumah mertuanya.


"Ayu..tidak usah kamu pikirkan, kita tahu suami kita tidak seperti itu..." Ucap Fatimah yang melihat Ayu yang terus saja terdiam.


Ayu mengangguk.


"Tapi Fatimah..aku takut Kak Romi akan kembali seperti dulu.." Jawab Ayu pelan.


Fatimah menggeleng.


"Kita dengarkan saja dulu penjelasan mereka..kamu jangan cepat ambil keputusan, entah kenapa aku yakin kalau mereka tidak berniat melakukannya.."


Ayu mengangguk.


Akhirnya mereka sampai dirumah Margareth, Ayu memeluk Fatimah dan berpamitan.


Dia memasuki rumah dengan lesu.


Margareth menyambut menantu kesayangannya.

__ADS_1


"Mana Romi sayang..?" Tanya Margareth yang mengira Ayu kembali bersama anaknya.


Ayu tidak menjawab, dia terlihat menahan tangis.


Margareth melihat menantunya seperti akan menangis.


Dia memeluk Ayu.


"Ada apa sayang..?" Tanya mertuanya pelan.


Ayu tetap terdiam.


"Ya sudah kamu masuk kamar, istirahat ya.." Ucap Margareth menggiring Ayu masuk ke kamarnya.


Walaupun sebenarnya dia sangat penasaran, akan tetapi dia tidak ingin memaksa menantunya, kali ini dia harus bertanya langsung kepada Romi.


Ayu memasuki kamar, dia merebahkan badannya diatas tempat tidur.


Margareth menelepon Romi dan mengabarkan kalau Ayu sudah dirumah.


Tak lama Romi datang dengan tergesa-gesa akan memasuki kamarnya, namun Margareth segera menahannya dan mengajaknya untuk berbicara sebentar.


"Ada apa..?" Tanya Margareth penasaran.


Romi menghela napas, dia menceritakan semuanya kepada ibunya.


Margareth menggelengkan kepalanya.


"Apapun alasannya, harusnya kamu jujur kepada istrimu.."


Romi mengangguk menyesali semuanya.


"Temui istrimu dan jelaskan semuanya dengan jujur.." Perintah Margareth.


"Sepertinya Ayu sangat terpukul, mamih mengerti, dia pasti takut kamu seperti dulu, dan hormon kehamilan membuat emosi seseorang naik turun, kamu harus sabar menghadapinya.." Nasihat Margareth.


Romi mengangguk mengerti.


Dia memasuki kamarnya perlahan.


---------


Aditya membuka pintu kamarnya dengan hati hati, dia akan terima kalau tiba-tiba istrinya melemparinya dengan bantal, pisau, gelas, piring atau apapun itu.


Namun..


Aditya gemetar melihat istrinya..

__ADS_1


__ADS_2