My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Romi dan Ayu 2..


__ADS_3

Ayu menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang masih memakai mukena, dia meminta petunjuk kepada Allah atas lamaran Romi, seketika dia mengingat kembali malam itu, malam dimana Romi melamarnya.


Flashback.


"Aku ingin menikahimu..mari kita buat keluarga bahagia juga seperti mereka.."


Ayu terkesiap mendengar ucapan Romi, sejenak tanpa disadarinya dia menatap wajah Romi dimana Romi juga menatap lembut ke wajahnya.


Ayu tersadar, buru buru dia menundukkan wajahnya, dia tidak menjawab pertanyaan Romi.


"Bagaimana Ayu..?" Tanya Romi yang menunggu jawaban Ayu.


Ayu tetap menunduk dia tidak tahu harus menjawab apa.


"Aku akan bertanggung jawab atas biaya pendidikan semua adik adik kamu.." Lanjut Romi.


Mendengar itu Ayu kaget, sekilas dia melihat Romi.


"Aku sudah tahu semuanya, sudah banyak lelaki yang melamar kamu, tapi kamu menolaknya karena ingin membantu orang tua kamu dan menyekolahkan adik adik kamu.."


"Sampai kamu bekerja pada Aditya dan Fatimah.." Jelas Romi panjang lebar.


Ayu tersentak kaget, ternyata lelaki itu sudah tahu banyak tentang dirinya.


"Bagaimana..?" Tanya Romi sekali lagi.


Ayu terdiam, dia akhirnya memberanikan diri menjawab pertanyaan Romi.


"Maaf aku tidak bisa menjawabnya sekarang.." Jawab Ayu dengan pelan.


"Baiklah..aku mengerti..ini pasti mendadak untukmu, tapi aku sudah memikirkan hal ini secara matang.."


"Aku hanya berharap kamu menerima lamaranku ini.." Harap Romi.


Ayu terus saja terdiam, hingga akhirnya Fatimah memanggil dirinya.


Lamaran Romi yang tiba-tiba membuat Ayu kaget dia memilih untuk tidak sering keluar dari kamarnya selama di Bali, dia tidak ingin bertemu dengan Romi dan menanyakan jawaban atas lamarannya.


---------------


Fatimah mengetuk pintu Ayu kemudian membukanya, dilihatnya Ayu sedang duduk dengan masih mengenakan mukenanya.


Fatimah menghampiri Ayu dia duduk di depan Ayu dan langsung memeluknya.


"Kenapa kamu tidak cerita tentang Romi yang melamar kamu.." Tanya Fatimah.


Ayu melepaskan pelukan Fatimah dan kemudian memegang tangan Fatimah


"Maaf aku masih bingung.." Jawab Ayu.


Fatimah tersenyum.


"Jadi belum kamu jawab lamaran Romi..?"


Ayu menggeleng.


"Aku harap kamu pikirkan dengan baik baik.."


Ayu mengangguk.

__ADS_1


"Aku bingung harus jawab apa..?"


"Mohon petunjuk hanya kepada Allah SWT, insyaallah Allah akan selalu menolong umatnya yang selalu meminta.."


Ayu mengangguk.


"Apapun keputusan kamu, aku yakin sudah kamu pikirkan dengan baik, dan aku akan mendukungnya.."


Mereka berpelukan.


Di Kantor.


Kini Romi selalu datang ke kantor Aditya setiap hari, dia membawa wajah galau dan tidak bersemangat penuh harap harap cemas.


Aditya dibuat jengkel dan bosan karena kedatangan Romi yang terus membicarakan Ayu.


"Kayaknya gue bakalan membujang seumur hidup kalau sampai Ayu menolak lamaran gue.." Celetuk Romi kepada Aditya yang tengah sibuk bekerja.


Aditya tersenyum, tapi dia tidak memperdulikan omongan Romi dan terus melanjutkan pekerjaannya.


"Kalau menurut elu, lamaran gue diterima gak..?"


Aditya lagi lagi tidak memperdulikan pertanyaan Romi dia masih saja sibuk dengan pekerjaannya


Akhirnya Romi marah dengan sikap Aditya yang cuek.


Romi melempar Aditya dengan kertas yang dia gulung daritadi.


Dilempar Romi Aditya tidak peduli, dia terus saja melanjutkan pekerjaannya.


Romi tidak peduli walaupun dia diacuhkan oleh sahabatnya itu, dia akan terus saja mengoceh tentang Ayu dan dirinya.


"Dan gue udah lama gak pergi ke klab malam.."


"Gue juga udah belajar shalat lagi, walaupun kadang masih bolong bolong.."


"Gue mau berubah kali ini..demi Ayu.."


"Gue harap loe bilang ini ke istri loe, karena pasti Istri loe akan bilang lagi ke Ayu.."


"Loe dukung gue kan menikah sama Ayu..?"


"Loe pasti dukung kan karena nanti persahabatan kita akan langgeng, nanti kita bisa menjodohkan anak gue sama anak loe.."


"Aaahhh..gue udah berpikir bakal punya anak dengan Ayu.."


"Gue mau anak cewek yang cantik persis mamanya.."


Aditya yang sebenarnya tak mau memperdulikan omongan Romi yang sedang kasmaran itu, tiba tiba tertawa.


"Jangan pikir masalah anak dulu, mending loe pikirin, lamaran loe ditolak apa diterima kira kira.." Ucap Aditya masih dengan tertawa.


Romi yang tadinya bersemangat kembali jadi murung.


"Loe yakin bakal ditolak ya..?" Tanya Romi.


Aditya mengangguk.


"Bapaknya Ayu seorang kyai, gue takut loe gak lulus di tes mengaji sama bapaknya.."

__ADS_1


Romi langsung memegang kepalanya.


Aditya tertawa lagi.


Di rumah Aditya.


Nenek memanggil Ayu, nenek mengetahui lamaran Romi kepada Ayu sari Fatimah, sekarang nenek hanya ingin sedikit menasihati Ayu.


"Nak..kamu sudah nenek anggap seperti cucu nenek sendiri..Nenek harap kamu bisa bercerita semuanya kepada nenek.." Ucap nenek sambil mengelus halus pundak Ayu.


Ayu terdiam, dia tahu persis yang nenek maksud adalah tentang lamaran Romi kepadanya.


"Jadi kamu belum memutuskan menerima atau menolaknya nak..?" Tanya nenek lagi dengan lembut.


Ayu menggeleng


"Kamu harus memutuskan baik dan buruknya kalau kamu menerima atau menolak lamaran itu.."


Ayu mengangguk.


"Nek.. Sepertinya Ayu akan menerima lamaran itu nek.." Jawab Ayu perlahan.


"Sudah kamu pikirkan dengan baik..?" Tanya Nenek.


"Sudah Nek.."


"Apa yang membuatmu menerima lamaran itu..?"


"Dia berjanji akan membiayai sekolah adik adik Ayu nek.."


Nenek tersenyum.


"Kalau soal itu, nenek dan Aditya juga bisa membiayai sekolah adik adik kamu.."


Ayu semakin menunduk.


"Nenek ingin kamu menerimanya karena diri kamu sendiri, bukan orang lain.." Nasihat nenek.


"Romi anak yang baik walau dia pernah berada di jalan yang salah..nenek tahu betul karena dia sahabat Aditya.."


"Menurut Aditya karena kamu kini dia sudah berubah..dia berubah karena kamu..dia juga ingin kamu mengajarinya menjadi lebih baik." Lanjut nenek.


Ayu mengangguk.


"Jangan kamu membuat keputusan karena dia akan membiayai adik adikmu, buatlah keputusan yang baik untuk dirimu dan Romi nanti.."


Ayu melihat nenek.


"Ayu mengerti nek..Ayu akan menerimanya karena Ayu ingin bersama sama dengannya berhijrah ke arah yang lebih baik.."


Nenek tersenyum dan memeluk Ayu.


-----------


Angga berjalan ke arah kursi dimana seorang wanita sedang menunggunya.


Seketika wanita itu berdiri melihat kedatangan Angga dan memperkenalkan diri.


"Sherly.." Ucap wanita itu.

__ADS_1


"Angga.." Jawab Angga


__ADS_2