My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Permintaan Maaf Sherly..


__ADS_3

Ayu membuka kulkas, namun dilihatnya tidak ada apapun di dalam sana, hanya ada beberapa botol air mineral. Ayu kembali mencari sesuatu yang mungkin bisa dimasak, tidak ada apapun.


Ayu kembali ke kamar, membangunkan suaminya yang masih terlelap tidur.


"Bangun aku lapar.." Bisik Ayu pada telinga Romi.


Romi tak bergeming, dia masih nyenyak tidur dengan pulasnya.


"Aku lapar.."Kali ini Ayu sedikit menaikkan suaranya.


Berhasil, Romi menggeliatkan badannya dan membuka matanya perlahan-lahan.


Dia melihat Ayu masih yang duduk disampingnya dengan mengenakan celana pendek dan baju kaos oblong yang sepertinya milik Romi.


Romi tersenyum.


"Kenapa kamu pakai baju aku..?" Tanya Romi sambil bergeser dan menyimpan kepalanya di paha Ayu.


Ayu tersenyum.


"Baju baju aku masih di dalam koper, belum aku keluarkan, aku gak punya tenaga menyusunnya, badan aku lemes..mau makan.."


Romi tertawa.


"Kecapaian ya semalam.."


Ayu tersenyum malu.


"Gak ada apapun di dapur untuk dimasak, beras juga g ada.."


"Ga mungkin dirumah seorang bujangan ada beras sayang..."


Romi bangkit dan mengambil handphone nya.


Dia menghubungi seseorang, sepertinya tempat sebuah restoran yang bisa delivery.


"Mau makan apa..?" Tanya Romi ketika seseorang di ujung telepon menanyakan pesan apa.


"Apa saja.." Jawab Ayu sambil mengelus rambut suaminya.


Romi memesan beberapa makanan.


"15 menit lagi makanannya sampai.." Ucap Romi sambil menenggelamkan wajahnya kedalam perut Ayu.


"Ya udah sana mandi.." Kata Ayu yang merasa geli.


"Mandi terus, tadi subuh udah.."


Ayu tersenyum, dia memang memaksa Romi untuk mandi dan shalat subuh berjamaah.


"Masih sakit.." Tanya Romi.


Ayu mengerti pertanyaan Romi.


Romi menengadahkan wajahnya melihat Ayu, menunggu jawaban dari istrinya.


Ayu cuma tersenyum.


"Sambil menunggu makanan kita datang..Aku ingin itu dulu.." Romi malu malu.


"Masih sakit..banget.." Jawab Ayu.


Romi diam dan tampak sedikit kecewa.


Dia menciumi perut istrinya lagi.


"Sabar ya.." Pinta Ayu.


Ayu mengingat pertanyaan Fatimah yang bertanya 'sakit tidak' ternyata memang benar benar sakit.


Romi mengangguk.


Dia beranjak bangun dan duduk, melepaskan selimut yang menggulung di badannya, kemudian mendekatkan wajahku ke arah Ayu dan mencium keningnya.


"Mau 1000 tahun pun akan aku tunggu.."


Romi bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

__ADS_1


-------


Beberapa hari kemudian.


Segala persiapan untuk acara empat bulanan Fatimah sudah siap.


Ayu yang sedari pagi sudah datang diantar Romi turut membantu segala persiapan.


Puluhan anak yatim dan tamu tamu yang diundang sudah hadir, acara pun dimulai.


Aditya tidak bisa menghadiri acara ini karena dia berangkat ke Bali dan akan kembali malam nanti. Fatimah dan nenek memakluminya.


Segala proses acara berjalan dengan lancar, nenek orang yang terlihat paling bahagia, dia menyalami semua orang yang memang hampir semuanya kerabat dan teman-teman nenek dengan sumringah.


Acara pun berakhir, semua tamu sudah pulang dan Fatimah yang merasa sedikit kelelahan merebahkan diri diatas kursi ditemani oleh Ayu dan Zahra.


"Kenapa nak..?" Tanya nenek cemas melihat Fatimah yang terlihat kelelahan.


"Tidak nek..sedikit capek saja.." Jawab Fatimah sambil tersenyum.


"Istirahat saja di kamar.." Suruh Ayu. Nenek membenarkan.


Fatimah mengangguk.


Tiba-tiba Rini menghampiri semuanya.


"Maaf nenek dan ibu..ada tamu.."


"Siapa..?"


"Itu..anu..itu.."


"Siapa Rin..?" Tanya nenek.


"Nyonya Sherly.."


Semuanya saling memandang.


"Suruh masuk.." Perintah Fatimah.


Nenek membiarkan perintah menantunya.


Fatimah berjalan ke ruang tamu, tak lama Sherly datang.


"Apa kabar Fatimah..?" Tanya Sherly ramah.


"Baik.."Jawab Fatimah dan mempersilahkan Sherly untuk duduk.


"Ada apa.." Tanya Fatimah tanpa basa-basi.


Sherly tersenyum.


"Aku hanya ingin meminta maaf dan memulai semuanya dari awal.."


"Maksudnya..?"


"Aku telah berubah Fatimah, sekarang hidupku benar benar hampa.." Sherly mulai terisak.


Nenek menghampiri mereka berdua.


Sherly yang menyadari kedatangan nenek langsung menyembur berlari dan bersimpuh di kakinya.


"Maafkan aku nek..maafkan aku yang sudah banyak dosa kepada nenek.."


Nenek diam tak bergeming.


"Apa lagi yang kamu rencanakan Sherly..?" Tanya nenek.


"Nenek..aku ingin berubah, aku menyesal.."


Fatimah memerhatikan keduanya.


Sherly berdiri.


"Aku menyadari semua kesalahanku pada keluarga ini, terutama pada Aditya dan Zahra.."


"Aku tidak minta apa apa..aku hanya ingin kalian memaafkan ku.." Lanjut Sherly.

__ADS_1


Fatimah dan nenek saling berpandangan.


"Kalau kamu benar-benar ingin berubah itu bagus, kami senang mendengarnya.." Jawab Nenek.


Fatimah mengangguk.


"Terimakasih..aku tahu kalian orang orang baik, akan memaafkan semua kesalahanku.." Jawab Sherly terlihat senang.


"Tapi kami tidak tahu apakah Aditya dan Zahra akan memaafkan kamu.." Lanjut Nenek.


Sherly menunduk.


"Boleh aku bertemu dengan Zahra..?"


"Sepertinya Zahra masih trauma bertemu dengan kamu, sebaiknya jangan dulu.." Jawab Fatimah.


Sherly terlihat meneteskan air mata lagi.


"Aku mengerti..tapi aku harap kamu bisa membujuk Zahra agar segera memaafkan aku Fatimah.." Sherly memohon kepada Fatimah.


"Aku tidak akan mengambilnya darimu dan Aditya, aku hanya ingin dia memaafkan aku.."


"Aku ingin ikut merawat dan membesarkan dia bersama kalian.."


"Aku ingin menebus segala kesalahanku.." Lanjut Sherly.


Fatimah bertanya tanya dalam hatinya, apakah Sherly tulus mengatakan semuanya.


"Aku harap kamu bersungguh-sungguh dengan apa yang kamu katakan.." Ucap Fatimah.


Sherly semakin menangis.


"Aku bersungguh-sungguh Fatimah, aku ingin berubah.."


"Sherly..." Ucap Nenek.


"Kalau apa yang kamu katakan semuanya adalah tulus dari hatimu, dengan dengan senang hati kami akan menerimamu..biar bagaimanapun kamu adalah ibu kandung Zahra, dan suatu saat nanti Zahra harus mengetahuinya.."


Sherly memeluk nenek.


"Terimakasih Nek.."


--------


Tengah malam, Aditya sampai di rumah.


Setelah mendatangi kamar Zahra dan menciumi putrinya, dia masuk ke dalam kamar.


Dilihatnya Fatimah sudah tertidur,dia menghampiri dan mencium kening istrinya kemudian mencium perut Fatimah yang sudah terlihat menyembul.


Fatimah terbangun.


"Sudah pulang..?" Tanya Fatimah.


"Maaf mengganggu..tidur lagi sayang.." Jawab Aditya sambil memeluk dan menciumi kening istrinya.


"Bagaimana tadi acaranya..?"


"Lancar.." Jawab Fatimah terpejam.


"Aku mandi dulu.." Ucap Aditya seraya akan beranjak bangun.


"Jangan.." Jawab Fatimah menahan suaminya pergi.


"Aku suka bau keringatmu..jangan mandi.." lanjut Fatimah.


"Tapi aku bau sayang.."


"Sudah kubilang aku suka bau keringat kamu.." Lanjut Fatimah sambil membenamkan wajahnya kedalam dada Aditya.


"Kamu gak bau..kamu wangi..aku suka bau kamu, jangan mandi mandi ya.."


"Apa ini bawaan bayi kita..?" Tanya Aditya heran.


"Mungkin.."


"Paling tidak aku ganti baju dulu.."

__ADS_1


"Jangan..kumohon.."


Aditya menyerah. Dia menuruti permintaan istrinya.


__ADS_2