
__ADS_3
Rupanya kedatangan Aditya kerumah Cindy beberapa waktu yang lalu membuahkan hasil, dia mendengar kabar bahwa Cindy dan kedua orangtuanya telah pergi meninggalkan Indonesia dan kembali ke London.
Kini Aditya bisa bernafas lega, tidak khawatir lagi karena baik Cindy maupun kedua orangtuanya tidak akan mendatangi dan mengganggu Fatimah lagi.
Usia kehamilan Fatimah telah menginjak 8 bulan, semakin membuat Aditya lebih memerhatikan istrinya tersebut, apalagi menurut dokter di usia kehamilan ini sangat rentan terjadi pendarahan, dan kalaupun sampai terjadi maka bayi akan dikeluarkan sebelum waktunya.
Segala kebutuhan untuk menyambut kedatangan bayi mereka telah dipersiapkan, karena menurut perkiraan dokter bayi mereka berjenis kelamin laki-laki, maka segala persiapan di dominasi oleh warna biru.
Di rumah.
Ayu sedang bermain-main dengan Zahra, sedangkan Fatimah membaca beberapa buku di atas kursi.
Ponsel Fatimah berdering.
"Ya.."
"Sayang ..hari ini aku pulang telat, aku ada meeting, jangan tunggu aku ya.." Ucap Aditya di ujung telepon.
"Ya.."
"Aku sayang kamu.." Lanjut.
Fatimah menutup teleponnya.
Tak lama kali ini ponsel milik Ayu yang berbunyi. Rupanya Romi juga mengabarkan hal yang sama, dia akan terlambat menjemput Ayu dirumah Fatimah.
Fatimah dan Ayu saling berpandangan.
"Apa mungkin mereka rapat bersama..?" Ucap Ayu sambil mengangkat bahunya.
Fatimah hanya tersenyum.
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00, belum ada tanda-tanda suami mereka akan pulang.
Fatimah dan Ayu menunggu kedatangan suami mereka di kamar Zahra, mereka terlihat bercengkrama, membicarakan banyak hal.
Tak lama ponsel Fatimah berbunyi, ada satu pesan masuk.
Rupanya ada yang mengirimnya sebuah Foto, Fatimah melihat foto itu dengan seksama.
Matanya terbelalak karena didalam foto itu ada Aditya dan Romi sedang berada di sebuah klub malam, suami suami mereka sedang dikelilingi oleh banyak gadis cantik dan seksi.
Tak lama ponsel Ayu berbunyi, rupanya dia juga mendapatkan pesan yang sama.
Ayu dan Fatimah saling berpandangan dengan pikirannya masing masing.
__ADS_1
Fatimah segera membalas pesan itu, yang entah siapa pengirimnya.
"Klub mana..?"
Tak lama ada balasan yang menunjukan satu tempat klub malam ternama.
"Kita kesana.." Ajak Fatimah kepada Ayu.
Ayu menggelengkan kepalanya.
"Jangan..ingat kehamilan kamu.." Cegah Ayu.
"Pokoknya aku mau kesana.." Jawab Fatimah sambil beranjak dari tempat tidurnya.
Mau tidak mau Ayu mengikuti Fatimah, meninggalkan Zahra yang sudah terlelap tidur, dia tidak mungkin membiarkan sahabatnya itu pergi sendiri apalagi di malam hari seperti ini.
Fatimah memanggil mang Redo, hampir semua pegawainya bertanya akan kemana majikan mereka di malam hari seperti ini, Fatimah hanya menjawab akan pergi bersama Ayu sebentar.
Dan mau tidak mau Mang Redo menuruti kehendak majikannya, Mang Redo terkejut ketika Fatimah meminta diantarkan ke sebuah klub malam.
Akhirnya mereka sampai di tempat yang dituju, terlihat banyak orang, muda mudi yang keluar masuk dari klub itu.
Fatimah dan Ayu segera turun, mereka berjalan memasuki tempat itu, tentu saja dengan diiringi tatapan heran dari semua orang.
Fatimah dan Ayu sempat dihadang oleh security, akan tetapi tiba-tiba security mempersilahkan mereka masuk setelah mendapat satu panggilan di telepon mejanya. Ditambah security itu menyuruh mereka mengikutinya
Fatimah dan Ayu masuk ke dalam, tentu saja, semakin banyak yang memperhatikan mereka, Fatimah tidak peduli, dia terus mengikuti security yang berjalan di depannya, hingga akhirnya, mereka sampai di sebuah ruangan VVIP.
Security itu meninggalkan mereka berdua, tanpa ragu ragu Fatimah segera membuka pintu ruangan itu.
Fatimah dan Ayu memasuki ruangan itu, dimana ruangan itu dipenuhi dengan banyak pria dan wanita penghibur yang berpakaian minim.
Fatimah terus berjalan diikuti Ayu dibelakangnya, dan pastinya kehadiran mereka menjadi perhatian semua orang di dalam ruangan itu.
Dan ada sepasang mata yang terbelalak melihat kedatangan Fatimah.
Aditya kaget dan berdiri melihat kedatangan istrinya, dia menendang kaki Romi yang duduk disebelahnya yang belum menyadari kedatangan Ayu dan masih asyik mengobrol dengan wanita di sebelahnya.
"Rupanya kalian sedang meeting disini..?" Kata Fatimah sambil tersenyum.
Romi berdiri ketika mendengar suara Fatimah, jantungnya seperti mau copot melihat Ayu juga sedang berdiri di belakangnya
"Sayang..apa yang kamu lakukan disini.." Tanya Aditya gelagapan.
Fatimah menghampiri Aditya, dia langsung duduk di kursi dimana disebelahnya ada wanita yang menemani suaminya tadi.
__ADS_1
"Ikut meeting..sama kamu.."
Ayu melakukan hal yang sama, dia duduk di samping wanita yang tadi menemani suaminya.
Semua mata tertuju kepada Fatimah dan Ayu, menyadari itu Fatimah tersenyum kepada semuanya.
"Semuanya..silahkan lanjutkan, saya harap kedatangan saya tidak mengganggu..." Ucap Fatimah dengan sedikit keras.
Semuanya terlihat melanjutkan aktifitas mereka yang tadi sempat terhenti sambil sesekali terus memperhatikan Fatimah dan Ayu.
Aditya dan Romi masih berdiri memperhatikan kedua istrinya yang kini duduk di depan mereka.
"Sayang..nanti aku jelaskan, mari kita pulang.." Ajak Aditya memohon sambil berjongkok di depan istrinya.
"Sebentar sayang..aku juga ingin bersenang-senang seperti kamu.." Jawab Fatimah yang tentunya menyindir suaminya.
Begitu juga dengan Romi, dia membujuk istrinya untuk pulang, Ayu hanya terdiam tidak menjawab.
Fatimah terlihat terus tersenyum sinis, lain halnya dengan Ayu yang terlihat sangat marah kepada Romi.
Fatimah melihat gadis di sebelahnya yang berpakaian minim, dia tersenyum dan menyapanya.
"Hai.." Sapa Fatimah.
Gadis itu tampak ragu ragu dan takut membalas sapaan Fatimah.
"Mana dompet kamu..?" Tanya Fatimah.
"Buat apa..?" Tanya Aditya penasaran sambil memberikan dompet miliknya.
Fatimah mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan, dia memberikannya kepada gadis yang tadi duduk menemani suaminya.
"Terimakasih ya..sudah menemani suami saya.." Ucap Fatimah ramah sambil memberikan uang itu.
Gadis itu mengambilnya dan segera pergi meninggalkan ruangan itu.
Aditya dan Romi semakin ketakutan, mereka berusaha mengajak Fatimah dan Ayu untuk pulang.
Akhirnya mereka mau pulang, akan tetapi Fatimah dan Ayu naik mobil mang Redo, walaupun Aditya dan Romi meminta mereka menaiki mobilnya.
Aditya dan Romi melihat kepergian istri mereka, mereka saling bertatapan.
"Mampus gue.." Romi memaki dirinya sendiri.
"Gue gak berani pulang.." Jawab Aditya termenung.
__ADS_1
__ADS_2