My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter
Pertanyaan Zahra..


__ADS_3

"Aku tak akan pernah memberimu uang..aku menyesal telah termakan hasutan busukmu untuk menghancurkan rumah tangga Aditya, kamu jadikan aku alatmu untuk mengusir Fatimah,dan sekarang aku sangat menyesal menuruti semua perintahmu..sekarang Aditya sangat membenciku dan itu semua gara gara kamu.." Kata Cindy dengan marah ketika Sherly menghampiri dirinya di sebuah apartemen yang baru disewanya.


"Bukan hanya itu, Aditya juga telah membuat aku dikeluarkan dari perusahaan tempat aku bekerja, aku dipecat secara tiba tiba..aku yakin Aditya melakukan itu semua agar aku pergi dari sini, pergi dari Indonesia, kembali kepada orang tuaku.." Lanjut Cindy semakin kesal.


Sherly termenung ternyata Aditya melakukannya juga kepada Cindy.


"Aku tidak percaya Aditya melakukan ini semua kepada kita.." Ucap Sherly dengan lesu.


"Dia bisa melakukan apapun kepada kita.." Jawab Cindy kesal.


"Itu semua karena Fatimah wanita kampung itu.." Lanjut Cindy marah.


Sherly mengangguk.


"Setidaknya izinkan aku untuk menginap malam ini, aku tidak punya tujuan lain lagi.." Ucap Sherly memohon.


"Hanya satu malam..setelah itu pergilah.." Jawabnya dengan pergi meninggalkan Sherly dan masuk ke kamarnya


Sherly duduk dengan lesu di sofa, dia memikirkan cara agar Aditya mengembalikan semua yang sudah diambilnya. Dia tidak bisa hidup seperti ini, tanpa uang, mobil dan tempat tinggal, bahkan kini dia tidak mempunyai uang sepeser pun.


Semua uangnya sudah habis digunakannya untuk membayar taksi, dia telah berkeliling menemui beberapa orang sahabat dan teman temannya untuk meminta bantuan, namun tak seorangpun yang mau membantunya, memberinya uang atau bahkan menampungnya sementara, dia tahu Aditya yang telah melarang mereka untuk membantu dirinya.


Andai saja Aditya mengizinkannya masuk kembali ke apartemen itu, dia bisa mengambil beberapa perhiasan dan tas berharga lain miliknya kemudian menjualnya, dan akan terkumpul uang yang cukup untuk menyewa apartemen lain dan biaya hidup dia untuk sementara.


Akan tetapi Aditya tidak akan pernah melakukannya, dia tahu persis sifat Aditya yang pendendam dan keras kepala, tidak akan mudah meluluhkan hatinya.


Sherly mendesah, Cindy hanya membolehkannya menginap malam ini saja, besok dia tidak tahu akan kemana dan apa yang harus dilakukannya.


Dia kini menyadari semua teman temannya hanya mau berteman dengan dirinya karena dia mempunyai banyak uang, dan sekarang disaat mereka tahu dirinya kini tak mempunyai apa apa, tidak ada yang mau mengenalnya lagi.

__ADS_1


Orang tua..? Sherly tidak mungkin kembali kepada mereka setelah apa yang telah dia lakukan selama ini, dia telah menganggap mereka tiada, bahkan Aditya pun tidak mengetahui kalau Sherly masih mempunyai orang tua, dia memberi tahu orang lain kedua orangtuanya sudah meninggal.


Sherly malu mengakui bahwa orang tuanya masih hidup dan sekarang tinggal di kampung.


Iya.. Sherly juga seorang gadis kampung yang nekad pergi ke kota, dengan modal wajah cantiknya dia merintis karir menjadi artis hingga akhirnya bertemu dengan Aditya.


Sherly sama seperti Fatimah, wanita yang selalu dia hina, mereka sama sama dari kampung, bahkan Sherly lebih hina lagi, dia tega menjual dirinya agar bisa menjadi seorang artis kepada salah seorang produser.


Dia tidak bersyukur bertemu dan akhirnya mendapatkan Aditya yang mencintainya dengan tulus.


Mengingat itu, Sherly merasa sangat menyesal, andai saja waktu itu dia tidak pergi meninggalkan Aditya dan Zahra.


------------


"Mama..dede bayi lagi apa.." Tanya Zahra mengelus dan menciumi perut Fatimah yang semakin membesar di usia kandungannya yang menginjak 7 bulan.


"Mungkin Dede bayi lagi bobo sayang.." Jawab Aditya yang juga mengelus perut istrinya.


Fatimah tersenyum melihat Aditya.


Dia dan suaminya beberapa kali melakukan USG dan dokter belum bisa memastikan jenis kelamin janin dalam perutnya, itu karena posisi bayi yang selalu menutupi daerah sensitifnya.


"Zahra mau punya adik bayi cewek atau cowok nak..?" Tanya Fatimah balik.


"Zahra mau cowok ya ma.."


"Kenapa..?" Tanya Fatimah heran, biasanya kakak perempuan akan meminta adik perempuan juga.


"Karena nanti ada yang belain Zahra di sekolahan.."

__ADS_1


"Memangnya ada yang nakal sama Zahra di sekolah..?" Tanya Aditya.


"Iya..mereka bilang aku punya dua mama.."


Aditya dan Fatimah saling memandang.


"Padahal Zahra punya satu mama aza..ya kan ma..?"


Fatimah mengangguk.


"Apa dulu Zahra juga ada di perut mama ini..?" Tanya Zahra lagi.


Fatimah kembali memandang Aditya yang berbaring di sampingnya.


"Iya sayang.." Jawab Fatimah lagi berbohong.


Aditya mengerti perasaan istrinya, dia memeluk Fatimah dan menciumnya.


Zahra berlari keluar kamar untuk bermain-main.


"Suatu saat nanti Zahra harus mengetahui yang sebenarnya.." Ucap Fatimah kepada Aditya.


"Iya sayang sekarang bukan saatnya, dia masih kecil sekarang.." Jawab Aditya menenangkan Istrinya.


Umur Zahra sudah 5 tahun lebih sekarang, ketika Fatimah datang dan menikah dengan Aditya, dia masih berumur kurang dari 4 tahun, dia lupa bahwa dulunya Fatimah hanya seorang pengasuh baginya, yang dia tahu sekarang Fatimah adalah ibu kandungnya, yang telah mengandung dan melahirkannya.


Dan anak-anak di sekolahnya mungkin mengetahui tentang Zahra yang mempunya dua orang ibu dari para ibu mereka yang hobi bergosip di depan anak anak.


Obrolannya dengan Zahra tadi sangat menggangu pikiran Fatimah, dia takut suatu saat nanti Zahra akan mengetahui semuanya dan tidak menerimanya. Dia takut Zahra akan kecewa mengetahui Fatimah hanya ibu tirinya.

__ADS_1


Aditya sangat mengerti kegelisahan dan kekhawatiran istrinya, dia memastikan kalau Zahra sangat menyayangi Fatimah dan akan menerima apapun kenyataannya. Kasih sayang diantara keduanya tidak akan memudar hanya karena Zahra mengetahui hal yang sebenarnya.


Karena kasih sayang tidak hanya sebatas hubungan darah.


__ADS_2