
__ADS_3
Aditya memasuki kamar dengan perlahan, dilihatnya Fatimah sudah tertidur sambil memeluk Zahra, perlahan Aditya mendekati keduanya, mencium pipi Zahra dengan hati hati takut putrinya terbangun, kemudian mencium kening Fatimah yang tertidur dengan masih mengenakan jilbabnya.
Fatimah tidak terbangun dengan ciuman suaminya, Aditya tahu pasti Fatimah pasti sangat kelelahan, karena selain harus mengurus Zahra juga harus mengurus nenek.
Apalagi semenjak kejadian dengan Sherly tempo hari membuat Zahra semakin lengket dengan Fatimah, bahkan semenjak kejadian itu Zahra tidur bersama kedua orangtuanya.
Setelah mandi dan berganti baju, Aditya tidur di samping Fatimah, memeluk istrinya dengan perlahan, rupanya Fatimah terbangun.
"Kamu sudah pulang? Maaf aku ketiduran.." Ucap Fatimah seraya membalikkan badan kearah Aditya kemudian memeluknya.
"Capek ya.." Jawab Aditya seraya mencium kening istrinya.
Fatimah tersenyum.
"Lebih capek kamu yang seharian bekerja dan mengurus persidangan.." Jawab Fatimah lembut.
Kini Aditya yang tersenyum.
"Semoga kali ini Allah mengabulkan doa kita..Hak Asuh Zahra akan kembali kepada kita.." Ucap Fatimah.
Aditya mengangguk.
"Bagaimana keadaan Zahra dan nenek hari ini.." Tanya Aditya.
"Alhamdulillah, Nenek sudah berangsur baik, beliau sudah bisa keluar kamar.. Zahra juga, sudah bisa bermain main lagi seperti biasanya.." Jawab Fatimah.
"Sekarang aku yang ga baik.." Ucap Aditya Sembari memeluk Fatimah lebih erat.
"Kenapa? Kamu sakit..?" Tanya Fatimah cemas.
Aditya hanya mengangguk.
Fatimah mengangkat wajahnya dan memegang kening suaminya, tiba tiba Aditya mencium bibir Fatimah yang berada dekat dengan bibirnya.
Kini Fatimah tahu, apa sebenarnya yang membuat suaminya sakit. Dia memakluminya, sudah semenjak Zahra tidur bersama mereka Aditya harus 'berpuasa'
Aditya terus saja melumat dengan halus bibir Fatimah, tapi Fatimah tidak membalasnya, matanya sibuk melihat Zahra yang terbaring di sampingnya.
Fatimah melepaskan ciuman Aditya.
__ADS_1
"Nanti Zahra bangun.."Ucap Fatimah lembut.
Aditya hanya menghela nafas.
"Tapi aku mau.." Jawab Aditya berbisik
Fatimah tersenyum.
Aditya membuka jilbab Fatimah dengan hati hati. Dibukanya ikatan rambut Fatimah, Aditya mengusap lembut rambut istrinya.
"Jadi gimana..?" Tanya Aditya.
Fatimah hanya menggeleng sambil tersenyum.
Aditya mengangkat badannya dan memerhatikan putrinya yang tertidur pulas.
"Zahra nyenyak tidurnya.."Ucap Aditya berbisik.
"Terus.." Tanya Fatimah seraya tersenyum.
Tanpa pikir panjang Aditya menarik tangan Fatimah untuk mengikutinya.
Mereka melanjutkan semuanya disana.
Tiga hari menjelang keputusan sidang.
"Terima kasih bro.." Kata Aditya ketika bertemu dengan Romi di sebuah klub, dia menghubungi Romi karena ingin mengucapkan terimakasih karena bantuannya yang menjebak Sherly, ternyata ketika dihubungi Romi sedang berada di sebuah klub, dan Aditya mendatanginya.
Romi membalas ucapan terima kasih Aditya hanya dengan tersenyum
"Gue seneng kalau gue udah bisa bantu loe, loe udah kayak brother buat gw.." Jawab Romi.
Romi mengingat jasa Aditya yang sudah banyak membantunya dalam membangun bisnis baru di tengah keterpurukan karena bisnis sebelumnya gulung tikar. Aditya tanpa ragu ragu memberikan banyak investasi,sehingga kini bisnis yang baru dibangun Romi berjalan sukses.
"Kapan pun loe perlu bantuan gue lagi, jangan ragu ragu untuk menghubungi gue.." Ucap Romi.
Aditya tersenyum sambil mengangguk. Mereka kemudian terlibat perbincangan seputar bisnis dan kehidupan masing masing,ternyata Romi masih dengan kehidupan lamanya yang masih sering mengunjungi klub, gonta ganti wanita, dan masih belum ingin membina rumah tangga.
Mereka berdua dan beberapa temannya berada di dalam sebuah ruangan VVIP, Aditya melihat sekeling, banyak wanita malam disana yang menemani hampir semua laki laki, tapi tak ada satupun wanita yang menarik perhatiannya, tentu saja karena Aditya ingin setia kepada istrinya walaupun Romi beberapa kali menawarkan beberapa wanita kepadanya, Aditya menolak dengan halus, tak lama kemudian minuman mereka datang, Aditya yang hanya memesan jus, segera meminum pesanannya.
__ADS_1
Tiba tiba ada yang memasuki ruangan itu, seorang wanita yang berpakaian cukup seksi, Aditya melihat wanita itu, dan ternyata dia adalah Sherly.
Mereka semua sangat terkejut dengan kedatangan Sherly, tapi lain halnya dengan Sherly yang menunjukkan wajah berseri-seri, dia menyapa semua orang tak terkecuali Aditya dan Romi.
"Bisa kita bicara sebentar.." Kata Sherly kepada Aditya.
Aditya tidak menjawab, dia malah memalingkan wajahnya.
"Ini tentang Zahra, Sebentar saja..empat mata.." Rayu Sherly sambil melihat sekeliling.
Seketika orang orang yang berada didalam ruangan mengerti ucapan Sherly yang meminta mereka keluar, dan merekapun pergi meninggalkan Aditya dan Sherly yang kini hanya berdua dalam ruangan.
Aditya merasa kesal dengan kehadiran Sherly dia meminum minumannya hingga menghabiskannya.
Aditya merasakan ada yang aneh dari rasa jus yang dia minum, tapi dia tidak terlalu menghiraukannya.
"Ada apa.." Tanya Aditya sinis.
"Sabar, kita masih mempunyai banyak waktu.." Ucap Sherly sambil berjalan kearah tempat duduk Aditya dan kemudian duduk disampingnya.
Aditya kembali memalingkan wajahnya melihat Sherly terduduk di sampingnya.
"Aku tak bisa berlama lama, aku harus cepat pulang karena istriku menunggu." Kata Aditya
Namun tiba-tiba, Aditya merasa badannya kini terasa panas, dan merasa kepunyaannya mengeras tiba tiba, nafsu birahinya memuncak dan semakin meningkat melihat Sherly yang semakin mendekat ke arahnya.
Sherly mengambil tangan Aditya dan membawanya untuk disimpan di atas paha miliknya, wajahnya semakin didekatkan dengan wajah Aditya yang kini sudah tidak tahan karena birahinya yang semakin tak tertahankan
"Sepertinya obatya sudah bereaksi.." Ucap Sherly perlahan membisiki telinga Aditya dan tangannya perlahan membuka kemeja Aditya.
Aditya tidak mampu berkata apa apa karena kini badannya terasa sangat kepanasan dan merasakan birahinya yang tidak tertahankan.
"Malam ini kita bersenang-senang..seperti dulu.."
"Lupakan dulu pengasuh tersayang mu di rumah, biarkan dia menjaga anak kita.."
_______________________________________________
Kepada para readers setia..mohon untuk dukungannya dengan meng-klik suka dan komentar, dan jangan lupa untuk vote novel ini ya..
__ADS_1
__ADS_2