
__ADS_3
Kini Aditya tahu dalang dibalik penculikan Ayu dan putrinya, akan tetapi respon yang diberikan Aditya berbeda dengan yang dipikirkan oleh Romi.
Aditya tidak berniat memenjarakan Margareth, dia mempunyai cara lain untuk membalasnya.
----------
Suatu hari, Romi mencoba mempertemukan Ayu dan Margareth dalam sebuah acara makan malam, dia ingin ibunya lebih mengenal pribadi Ayu yang baik dan layak untuk dijadikan istri.
Ayu dan Romi sudah duduk menunggu kedatangan kedua orang tuanya, tak lama Margareth datang dengan suaminya.
"Mami..ini Ayu.."
Sebenarnya Romi tidak memberitahu ibunya bahwa dia mengajak Ayu untuk ikut makan malam, dan tentu saja ini membuat Margareth marah melihat kehadiran Ayu disana.
"Kenapa kamu tidak bilang ada wanita ini disini..?" Tanya Margareth dengan marah.
"Romi ingin memperkenalkan Ayu kepada mami, setidaknya untuk malam ini bersikap baiklah kepadanya mami..Romi mohon" Ucap Romi pelan agar tidak didengar oleh Ayu.
Ayu yang sudah mengulurkan tangan daritadi tidak disambut oleh Margareth.
"Romi apapun usaha yang kamu lakukan untuk membuat mami merestui hubungan kalian, percuma saja, mami tidak akan pernah merestui kamu menikah dengan gadis kampung dan miskin seperti dia, buka mata kamu lebar lebar Romi, dia hanya seorang pembantu.." Kata Margareth dengan lantang.
"Mami kumohon hentikan..jangan hina dia seperti itu, sudah kubilang Romi mencintainya, dan akan menikahinya.."
Margareth tak mau mendengar perkataan anaknya lalu pergi meninggalkan Romi dan Ayu.
Ayu menangis dengan tersedu, dia tidak menyangka Margareth akan menghinanya seperti itu.
Sedangkan papi Romi merasa iba kepada gadis yang baru saja dihina oleh istrinya tersebut, dia menyuruh Romi untuk membawanya pulang karena jadi tontonan semua orang.
"Kak..lebih baik mencari gadis lain saja, sesudah ini kita tidak usah bertemu lagi.."
Romi bersedih karena kini Ayu memutuskan hubungan dengannya.
-----------
Kehamilan Fatimah membawa kebahagiaan dirumah Aditya, terlebih lagi untuk Aditya dan Zahra, sang nenek juga tidak ketinggalan, kesehatan nenek semakin membaik, dia bersemangat menyambut kelahiran cucu buyutnya yang kedua.
Kali ini nenek membantu Aditya menjaga Fatimah, nenek akan selalu marah apabila dilihatnya sang menantu terlalu banyak beraktivitas dan kecapaian.
Fatimah melihat Ayu akhir akhir ini semakin murung, setiap Fatimah bertanya kenapa, Ayu selalu menjawab tidak ada apa apa, padahal Fatimah tahu persis ada yang disembunyikan oleh Ayu.
Sudah hampir sebulan lebih semenjak lamaran Romi diterima oleh Ayu, akan tetapi Fatimah belum melihat perkembangan dimana Romi dan orang tuanya akan melamar Ayu secara resmi.
__ADS_1
Hal ini dia sampaikan kepada Aditya.
"Ada sesuatu yang harus kamu tahu sayang.." Kata Aditya sembari tidur memeluk Fatimah dan mengelus perut istrinya tersebut.
Fatimah mendengarkan.
Aditya bercerita tentang ibu Romi yang tidak menyetujui pernikahan Romi dan Ayu, tidak lupa dia menjelaskan alasannya dan memberitahu bahwa ibu Romi jugalah yang menjadi dalang penculikan Ayu dan Zahra beberapa waktu lalu.
Fatimah terperanjat kaget.
Dia menangis sedih dengan nasib sahabatnya yang ditolak dan dihina oleh ibunya Romi. Fatimah juga tidak menyangka ibunya Romi tega menculik Ayu dan Zahra.
"Kenapa kamu tidak melakukan sesuatu..?" Tanya Fatimah marah kepada suaminya.
"Dia sudah menyakiti Zahra anakku dan kamu diamkan?" Kata Fatimah lebih marah sambil menangis.
"Dia sudah menyakiti sahabatku dan terlebih menyakiti Zahra anakku, aku tidak akan diam seperti kamu.." Kata Fatimah lagi beranjak akan pergi meninggalkan Aditya.
Aditya tidak menyangka dengan reaksi yang diberikan Fatimah setelah mengetahui segalanya.
Mungkin karena hormon kehamilannya membuat Fatimah menjadi lebih sensitif dan mudah terbawa perasaan.
Aditya membujuk Fatimah untuk tidak marah apalagi menangis.
"Bayi aku.." Jawab Fatimah ketus.
Aditya senyum.
"Bayi aku dan kamu.." Jawab Aditya sambil memeluk Fatimah erat.
"Tenang saja sayang..aku pasti akan membalas Nyonya Margareth tapi dengan cara yang lebih elegan.."
-------------
"Mami..hari ini ada rapat dewan direksi di kantor, dan Aditya sebagai pemegang saham terbesar di restauran kita kali ini akan hadir.." Kata papi Romi.
Margareth kaget, tidak banyak yang mengetahui bahwa Aditya adalah pemilik saham terbesar di restauran yang mereka kelola. Waktu itu, ketika perusahaan Papi Romi gulung tikar, Romi mempunyai ide untuk membangun restauran dan tanpa segan Aditya sahabatnya memberikan investasi yang banyak, sampai akhirnya restauran bisa sukses, berkembang pesat dan maju sehingga bisa membangun beberapa cabang dibeberapa daerah sampai ke beberapa negara tetangga, akan tetapi Aditya tidak pernah mau ikut campur dalam hal pengelolaan manajemen perusahaan, semuanya dia percayakan kepada Romi dan membiarkan Romi untuk memimpin perusahaan.
Wajar saja kalau Mami Romi merasa heran mendengar bahwa Aditya akan menghadiri rapat dewan direksi, apakah dia akan mengambil alih perusahaan ini, pikir Margareth. Sebenarnya itu bisa saja terjadi mengingat Aditya pemegang saham dan investor terbesar di Restauran yang mereka kelola.
Margareth yang juga menduduki jabatan sebagai manajer juga tentu akan hadir dalam rapat itu.
Rapat dimulai, beberapa orang sudah datang dan memasuki ruang rapat, Margareth memperhatikan Aditya telah datang dengan beberapa asistennya.
__ADS_1
Diluar dugaan, ternyata Aditya akan mengalihkan semua saham miliknya di perusahaan tersebut kepada seseorang.
"Silahkan masuk.." Teriak Aditya mempersilahkan orang yang akan menerima saham miliknya untuk masuk kedalam ruangan.
Tak lama pintu terbuka, seorang wanita cantik berhijab dengan perlahan memasuki ruangan tersebut.
Semua orang terkejut, dan Margareth lebih terkejut lagi.
"Ayu.." Ucap Margareth dalam hati.
Tak terkecuali dengan Romi dan Papinya.
"Kepada semuanya perkenalkan, ini adalah Ayu Khairunnisa, kerabat saya yang sudah saya anggap seperti adik saya sendiri. Sebagaimana sudah saya katakan tadi, saya akan mengalihkan saham saya sebesar 55.0% kepada Ayu dan sehingga dia kini menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan ini. Untuk kedepannya segala sesuatu tentang perusahaan ini bisa langsung saja kepada Ayu.." Jelas Aditya.
"Untuk legalitas dan dokumen pengalihan nama akan diurus oleh pengacara saya.." Lanjut Aditya.
Semua orang mengangguk tanda mengerti kecuali Margareth.
setelah menyampaikan beberapa hal lainnya, Aditya pamit kepada semua yang hadir disana, dia juga menghampiri Margareth yang masih terdiam karena syok.
"Saya harap anda bisa akrab dengan pemilik saham yang baru.." Ucap Aditya sambil mengulurkan tangannya kepada Margareth.
Margareth tidak bisa berkata apa apa selain tersenyum dan menerima uluran tangan Aditya.
Romi melihat Aditya dengan tatapan penuh tanda tanya, Aditya hanya tersenyum dan memberi kode dia akan menjelaskannya nanti.
Aditya dan Ayu serta beberapa orang Asistennya meninggalkan ruangan rapat, diikuti oleh yang lainnya. Kini hanya tinggal orang tua Romi.
Papi menghampiri Margaret.
"Kenapa Aditya melakukan itu..?" Tanya papi heran.
Margareth masih dengan pikirannya sendiri, dia tidak menyangka gadis yang selalu dia hina kini menjadi pemilik saham terbesar.
Dia memperkirakan berapa ratus juta uang yang akan didapatkan oleh Ayu hanya dalam sebulan karena kepemilikan saham tersebut.
Ayu akan menjadi seorang miliarder, hanya dalam waktu kurang dari setahun, apalagi ditambah laba perusahaan yang semakin meningkat dan penghasilan yang didapat Ayu juga akan berlipat.
--------
Ayu yang sebenarnya tidak mengetahui apa apa dan hanya diminta oleh Aditya untuk ikut bersamanya saja, tidak mengerti apa yang terjadi.
Ayu kaget ternyata Aditya membawanya untuk bertemu dengan Romi dan Margareth.
__ADS_1
__ADS_2