Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 99


__ADS_3

Ia beranjak berdiri berjalan ke arah ku, tubuh nya membungkuk seraya mengambil air minum yang ada di samping kanan tubuh ku. Ia kembali berdiri dan meminum air tersebut.


"Aku tak pernah melihat ibu ku..." Ucap nya berpaling dari ku, berjalan ia ke arah tempat duduk nya tadi.


"Apa yang terjadi?" Ucap ku, aku sama sekali tak mengerti.


"Entahlah... Aku sama sekali tak mengingat apapun tentang ibu ku..." Ucap nya, raut wajah nya sedikit memanas. Ia terlihat marah, namun ia terlihat sedih juga.


"Saat aku pertama kali bertemu dengan mu, kau terlihat sangat ceria dan kuat... Maksud ku kau seperti sudah terlahir untuk itu. Waktu itu aku sama sekali tak berharap berteman dengan mu... Mungkin karena aku sedikit labil." Ucap ku pelan.


"Ya, aku tau itu..."


"Apa kau tau istilah Introverd?" Tanya ku menatap ke arah nya.


"Ya aku tau, kau tak terlalu suka dengan keberadaan orang lain bukan? Tapi kau bisa beradaptasi dengan baik."


Aku hanya menatap nya, seperti nya ia memang mengerti diri ku dengan baik. Tidak dengan ku. Aku sama sekali tak membuka hati ku untuk menerima orang lain dengan baik.


"Apa kau tak menganggap ku aneh?" Ucap ku.

__ADS_1


"Tidak. Itu hal yang wajar untuk setiap orang..." Ucap nya lagi.


"Apa kau tahu? Aku pernah sangat terkejut ketika tubuh ku tak sebesar perkiraan ku dan aku sangat-sangat terkejut ketika usia ku baru lima belas tahun..." Ucap ku tersenyum, mengingat pertama kali berada di dunia ini.


"Apa kau berhalusinasi?" Ucap nya tak percaya.


"Mungkin... Aku berpikir jika aku sudah dua puluh tahun tapi nyata nya aku masih lima belas tahun." Ucap ku tersenyum aneh.


"Dan waktu itu aku membiasakan diri ku untuk bersikap seperti anak kecil... Karena seharusnya memang seperti itu..."


"Sekarang bukan kah kau beranjak dewasa? Usia kita enam belas tahun bukan?" Ucap nya, ia melupakan kesedihan.


"Ya, aku sudah setahun di sini..." Ucap ku mengangguk.


"Yah mau gimana lagi..." Ucap ku lemah.


Sebelum nya kan aku tak memiliki saudara laki-laki, aku tak semudah itu untuk menerima mereka... Dan ku akui, aku memang labil... Tapi itu kan dulu.


"Sudah lah... Kita harus kembali bergerak..." Ucap ku menatap nya.

__ADS_1


Aku beranjak berdiri berjalan ke arah kuda ku, seraya ku buka tali ikatan kuda ku dari kayu yang menjadi tempat ikatan itu. Aku menaiki kuda ku dengan cepat.


Ku tatap Ardelia yang juga melakukan hal yang sama, kami berdua kembali melakukan perjalanan ke arah timur dengan kecepatan yang cukup kencang.


Waktu berjalan dengan cukup cepat, matahari sudah berada di barat dan beberapa waktu lagi kegelapan akan menyerang kami semua.


Aku sama sekali tak menemukan petunjuk apapun, jika benar kak Harley dan yang lainnya berada di arah yang kami tuju apakah itu memang benar. Bagaimana jika mereka masih berada di sekitar sini?



"Lihat lah... Matahari mulai tenggelam..." Ucap Ardelia menatap ke arah matahari.


"Kita hanya berjalan seharian tanpa menemukan apapun..." Ucap nya lagi.


"Bagaimana jika mereka mencari sesuatu yang seharusnya kita cari?" Ucap ku, ia tiba-tiba menghentikan kuda nya... Ia menatap ku dengan lekat.


_


_

__ADS_1


_


❤️❤️❤️


__ADS_2