
__ADS_3
Ku arah kan pandangan mata ku menatap Ardelia yang duduk termenung di atas tempat tidur nya, aku bisa melihat raut wajah nya yang terlihat sangat syok akan kejadian yang menimpa paman Edward.
Bagaimana bisa hal itu terjadi kepada paman Edward yang tidak hidup? Maksud ku bagaimana bisa ia mengeluarkan darah, apakah itu bisa?
"Apa yang kau pikir kan?" Ucap ku, berjalan aku mendekat ke arah Ardelia yang menatap ku dengan tatapan bingung.
"Aku syok Zenith... Aku tak pernah mengira jika itu terjadi kepada paman Edward..." Ucap nya yang tiba-tiba beranjak berdiri dengan berjalan bolak-balik seperti setrikaan yang kebingungan.
"Kau tak terlihat syok karena ketakutan Delia." Ucap ku mengernyitkan dahi tak mengerti. Setelah mengenal nya aku baru mengetahui jika dia memiliki sikap yang begitu unik dan aneh.
"Lupakan hal itu... Sekarang yang lebih penting, apakah darah itu memang milik paman Edward atau milik orang lain yang kebetulan paman Edward berada di sana?" Ucap nya, ia berhenti seraya menatap ke arah ku dengan serius.
"Apa kita harus melihat nya lagi sekarang?" Ucap ku, seraya berjalan aku ke arah meja ku, ku buka laci meja itu sembari ku ambil jubah hitam yang menjadi senjata kami untuk bersembunyi.
"Ayok..." Ucap ku seraya ku pakai jubah itu dengan menyisakan tempat untuk Ardelia.
__ADS_1
Ia berjalan ke arah ku dengan cepat, ia masuk ke dalam jubah ku dengan kami berdua yang mulai berjalan keluar dari pintu asrama dengan cepat.
Setelah berjalan dengan cukup lama, kami sampai di ujung lorong tempat kami menemukan paman Edward tadi. Keadaan di sana sangat sepi seperti tak terjadi hal apapun.
"Mereka terlalu cepat." Ucap nya pelan.
"Bukan mereka yang terlalu cepat, tapi kita yang terlalu lama." Jawab ku seraya ku arah kan pandangan ku ke sekitar dengan membuka jubah ku sedikit.
Tanpa sengaja Ardelia menjatuhkan sebuah vas bunga yang tiba-tiba ada di atas sebuah meja yang berada di ujung sudut lorong.
"Apa yang terjadi?" Ucap seseorang yang berada di belakang Professor Atherxafan yang terlihat menatap ke arah sekitar dengan curiga.
"Sepertinya seseorang menjatuhkan vas bunga ini." Ucap nya yang menundukkan tubuh nya menyentuh vas bunga yang pecah itu.
"Bagaimana dengan kedua murid tadi Professor Hermione?" Ucap Professor Atherxafan yang curiga kepada kami berdua.
__ADS_1
"Ku harap bukan mereka." Ucap Professor Hermione yang berjalan menjauhi tempat itu, ia berjalan ke arah asrama kami.
Aku dan Ardelia sangat ketakutan melihat Professor Hermione yang berjalan ke arah asrama kami dengan tergesa-gesa, kami tak bisa bergerak jika Professor Atherxafan masih berada di tempat tadi tanpa bergerak sedikit pun.
Ardelia mencubit ku, ku rasakan tangan nya yang mulai basah karena keringat mulai bercucuran di tubuh kami.
Ku tatap Professor Atherxafan yang masih menatap ke sekitar tanpa bergerak sedikit pun, tampak ia berjalan mendekat ke arah kami berdua dengan pandangan mata nya yang terlihat sangat menakut kan.
Jantung ku mulai berdetak dengan cepat, ketika Professor Atherxafan berhenti tepat di depan kami berdua.
_
_
_
__ADS_1
❤️❤️❤️
__ADS_2