
__ADS_3
"Aku merindukan mu kak..." Ucap Albert yang terdengar menangis terisak-isak.
Mereka melepaskan pelukan dan memandang wajah bergantian.
"Kau benar-benar sangat mirip dengan ayah, Albert Ardyline!!!" Ucap Harley tersenyum menatap nya.
"Kau juga kak..." Balas Albert tersenyum.
Kami kembali duduk untuk melepas kerinduan setelah sekian lama tak bertemu, aku bisa melihat raut wajah Harley yang terlihat kembali bersemangat setelah melihat kami.
Sekarang aku memikirkan apakah mimpi itu akan segera di mulai? Aku benar-benar sudah menemukan Harley, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah kami akan mengalami hal berbahaya.
Tujuan ku masuk ke sekolah sihir hanya untuk menemukan Harley kakak ku, namun jika kami harus menghadapi bahaya apa yang harus kami lakukan jika kami tidak menghadapi nya?
Tunggu, apa aku akan bertanya sekarang? Aku sangat penasaran apa Harley benar-benar termasuk penyihir istimewa? Ah, jika di lihat dari situasi nya sekarang bukan lah waktu yang tepat.
"Apa kau tidak mengenal kan kami ke kakak ku Zenith?" Ucap Ardelia yang menatap ku tersenyum.
Apa dia benar-benar menyukai kakak ku, Harley?
__ADS_1
"Ahhh maafkan aku melupakan mu Ardelia..." Ucap ku tersenyum menggoda nya.
Ia hanya terlihat sangat menggemaskan ketika ia sedang cemberut.
"Kak, ini adalah Ardelia Ghofanda sedang kan itu adalah Dylan Farrow..." Ucap ku memperkenalkan mereka berdua kepada Harley.
"Selamat datang nona Ghofanda dan tuan Farrow... Aku mengenal siapa ayah kalian..." Ucap Harley tersenyum.
"Benarkah? Bagaimana kakak bisa mengenal ayah mereka?" Ucap ku bingung.
"Apa ayah tak menceritakan ke kalian? Mereka adalah sahabat ayah, sahabat yang paling setia..." Ucap nya tersenyum.
"Kenapa kau tidak menceritakan kepada ku Ardelia?" Ucap ku menatap nya tajam.
"Tapi kau selalu bilang, "Ayah ku pernah berkata padaku", apa itu bohong?" Ucap ku ragu.
"Itu tak bohong, namun ayah memang tak pernah menceritakan tentang persahabatan nya dengan Tuan Jassfer Axsembeurg ayah mu Zenith..." Ucap nya berteriak seraya mengalihkan pandangan mata nya dari ku.
"Apa kalian ingin berdebat? Jika benar kami akan meninggalkan kalian di sini..." Ucap Albert marah.
__ADS_1
Aku hanya terdiam menatap mereka dengan tatapan tajam.
"Bukan kami tak ingin mengatakan Zenith, kami benar-benar tak mengetahui itu..." Ucap Dylan yang menatap ku.
"It's ok..." Ucap ku datar.
Suasana kembali menjadi normal ketika Harley memaksa ku untuk meminta maaf kepada Ardelia.
Aku beranjak berdiri menyusuri isi rumah Harley yang terlihat sangat besar ketika aku sudah masuk lebih dalam, ini memang seperti rumah seorang bangsawan yang cukup terpandang. Mungkin setiap hiasan yang berada di dinding adalah barang yang mahal, namun aku tak perlu mengetahui itu.
Aku berjalan ke arah gazebo taman yang terlihat sangat indah ketika sinar matahari masih bisa menyinari nya. Aku duduk bersandar seraya memejamkan mata ku untuk menikmati setiap waktu yang begitu berharga bagi ku.
Aku memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi di masa depan, kekuatan sihir ku belum lah mencapai puncak namun aku masih mengingat perkataan Professor Robert Pattinson, kekuatan sihir tak akan berarti jika pengguna nya bukan lah seseorang yang bisa menguasai nya tanpa kecerdasan.
_
_
__ADS_1
_
❤❤❤
__ADS_2