Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 168


__ADS_3

"Bukan salah ku tak ingin bermain dengan nya kan ayah? Aku merasa bosan..." Ucap Harley versi kecil yang berdiri tepat di bawah ayah.


"Bagaimana mereka terlihat begitu menggemaskan? Aku benar-benar ingin mencubit pipi kedua kakak ku itu."


"Lihat lah ayah ibu, bagaimana bisa ia memperlakukan aku seperti itu..." Albert tak berhenti nya merengek di pelukan ibu ku.


Yah perbincangan itu memang terdengar sangat tak asing bagi siapa pun, tapi aku bahagia melihat keluarga kami sangat harmonis saat itu.


Hati ku benar-benar seperti terobati melihat senyuman ibu yang belum pernah ku lihat sebelumnya, dengan ayah ku yang masih terlihat begitu muda dan gagah.


"Bagaimana ya kabar ayah ku sekarang? Aku benar-benar merindukan nya saat ini..."


Tak terasa aku bersembunyi begitu lama sampai mereka meninggalkan taman ini, aku berjalan mengikuti kemana mereka pergi.


Sebuah rumah yang sangat luas berada di hadapan ku, rumah yang terlihat sangat asing oleh ku. Aku tak tahu jika ayah dan ibu ku memiliki rumah seperti ini, bahkan Albert tak pernah menceritakan tempat seperti ini kepada ku.



"Mungkin karena ia masih kecil, ia tak mengingat tentang kenangan masa kecil nya."

__ADS_1


Berjalan aku dengan bersembunyi-sembunyi masuk ke dalam rumah itu, aku sedikit merasa aneh penjaga yang berada di rumah itu sangat sedikit dan itu membuat ku sangat mudah untuk masuk.


"Aduhhhh...." Ucap ku keceplosan saat kaki ku tak sengaja tersandung oleh sesuatu dan aku terjatuh tepat di hadapan salah satu pelayan yang kebetulan lewat di sana.


Namun baru saja aku ingin kabur, pelayan itu berjalan melewati ku seperti tak melihat kejadian apapun. Aku hanya termenung dengan apa yang terjadi barusan.


"Apa aku hanya bermimpi?"


"Awww... Ini sakit lah..."


Aku semakin bingung saat beberapa penjaga berlari ke arah ku namun mereka seperti tak melihat ku sama sekali, ku gerakkan tangan ku menyentuh ke arah laki-laki yang berdiri di depan sebuah pintu besar.


Aku menoleh ke arah nya, ia terlihat kebingungan namun beranjak berdiri ia memeluk laki-laki itu.


"Ayah...." Ucap anak itu.


"Apa yang kau lakukan di sini Ashan? Dimana sepupu mu Devant? Kau tak bermain dengan nya?" Ucap laki-laki itu. Aku terkejut, namun keterkejutan ku tak hanya sampai di situ.


"Itu Devant ayah..." Ucap Ashan kecil.

__ADS_1


Seorang anak kecil lain berjalan mendekat ke arah kami dengan seorang laki-laki yang ku yakini adalah ayah nya berada di samping nya.


"Kau sudah sampai, tuan Fazzer menunggu mu di dalam..." Ucap ayah Ashan.


Kemudian laki-laki yang di ajak bicara tersebut mengangguk dan masuk ke dalam ruangan di ikuti oleh laki-laki yang berbicara kepada nya tadi.


"Apa kau tau Ducces Laudya akan melahirkan hari ini..." Ucap Devant kecil yang berdiri dengan begitu cool di hadapan Ashan yang begitu terlihat sangat ceria.


"Kau benar, aku tak sabar melihat kehadiran bayi imut itu..." Jawab Ashan dengan versi imut nya itu.


"Apa yang mereka maksud adalah aku?"


Mereka berdua berjalan menjauh dari ku dengan Ashan yang terlihat berlari kecil menjahili Devant yang terlihat sangat kesal karena ulah Ashan tersebut.


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2