
__ADS_3
"Lepas kan aku..." Teriak ku lagi. Ia hanya menatap ke arah ku dengan diam. Namun beberapa detik kemudian tubuh ku mulai bisa kembali bergerak.
"Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Yaaakkkkkkk....."
Aku langsung menyerang ke arah nya dengan cepat. Serangan ku berhasil di hindari oleh nya.
"Dengarkan aku... Percayalah pada ku Zenith..." Ucap nya yang terus menghindar dari serangan ku, ia tak menyerang balik hanya menghindar dan terus menghindar.
"Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mempercayainya?"
"Kau berbohong... Jika kau benar-benar sahabat kakak ku Albert bagaimana bisa kau melukai sahabat mu saat itu?" Ucap ku seraya terus menyerang tanpa henti.
"Aku terpaksa Zenith, seseorang mengawasi ku saat itu..." Ucap nya yang terdengar merasa bersalah.
"Hahaha... Kau lagi-lagi membohongi ku... Yaakkkk...." Aku terus menyerang ke arah nya tanpa henti.
"Ahhhhh...." Teriak nya saat serangan ku tak di hindari lagi oleh nya.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau tak berbalik menyerang ku?" Aku berjalan mendekat ke arah nya, saat ia mengeluarkan darah di mulut nya itu.
"Percayalah pada ku Zenith..." Ucap nya melemah.
__ADS_1
Aku hanya terdiam menatap ke arah nya, aku sedikit merasa kasihan namun aku menepis perasaan itu. Bagaimana jika ia hanya membohongi ku dan menjebak ku? Apa yang harus ku lakukan sekarang? Bisakah seseorang datang menjelaskan sesuatu kepada ku?
"Bangun..." Ucap ku seraya ku arahkan tongkat sihir ku kepada nya.
Ia terbatuk-batuk seraya menatap ke arah ku tanpa henti.
"Terus lah jalan, kau akan menemukan Ardelia sahabat mu..." Ucap nya seraya menghilang ia dengan sekejap.
Aku menghiraukan kejadian itu, aku langsung berjalan menyelusuri lorong itu. Saat diri ku berada di ujung lorong yang ku lewati sekarang aku melihat sebuah pintu berada di sebelah kanan lorong.
Ku tatap kenop pintu itu dengan diri ku mulai mendekat ke arah pintu itu, ku gerak kan tangan kiri ku memegang kenop pintu itu seraya ku putar dengan perlahan.
Ceklek...
"Ardelia?" Panggil ku, seraya berjalan aku dengan langkah perlahan.
"Ardelia, kau kah itu?"
Aku terus berjalan ke arah sudut ruangan yang gelap itu.
"Ardelia... Jawab aku..."
__ADS_1
Aku terus berjalan mendekati sudut ruangan itu, tampak seseorang berdiri di sana. Itu terlihat samar-samar namun entah lah.
Aku berhenti, aku memutuskan untuk menggunakan sihir cahaya milik ku.
"Aku menunggu mu..." Ucap seseorang yang duduk di bawah patung yang ku pikir itu adalah manusia tadi.
"Ada apa dengan mu?"
Aku langsung bergegas mendekati Ardelia yang terikat dengan tubuh penuh dengan luka.
"Dylan yang melakukan ini semua pada ku Zenith..." Jawab nya lemah, ia terjatuh di pelukan ku.
"Apa maksud mu?" Tanya ku bingung.
Namun ia hanya terdiam, aku mencoba melihat ke arah nya. Ia memejam kan mata nya. Ia pingsan.
Lekas ku teteskan ramuan itu ke dalam mulut nya, perlahan demi perlahan tubuh nya kembali normal tanpa bekas apapun. Ia membuka mata nya menatap ke arah ku, ia menangis seraya memeluk tubuh ku dengan histeris.
_
_
__ADS_1
_
❤️❤️❤️
__ADS_2