Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 154


__ADS_3

Kami berdua berlari dan terus berlari menghindari kejaran mereka, sampai terlihat sebuah pohon cemara yang sangat rindang di sana, kami berdua berlari masuk ke dalam nya dengan harapan jika aku tak salah dengan apa yang ku pikir kan sekarang.


"Hahhhh...." Teriak Dylan saat tiba-tiba ia melepaskan tangan ku, kami berdua terjatuh karena tersandung sesuatu.


"Syukurlah... Kita berada di tempat yang seharusnya..." Ucap ku merasa lega dengan apa yang ku lihat sekarang.


"Dimana ini? Kita keluar dari lemari?" Ucap Dylan yang menatap ku dengan lemari itu bergantian.


"Jika tidak salah ku ingat, kita berada di rumah Professor Auter Delta..." Ucap ku seraya beranjak berdiri dengan tersenyum.


"Awww...." Senyuman ku langsung menghilang ketika rasa sakit di kaki ku tiba-tiba terasa begitu menyakit kan sekarang.


"Kita harus mencari sesuatu untuk mengobati luka kita..." Ucap ku, seraya berjalan dengan tertatih-tatih ke arah pintu kamar.


Kami berdua menuruni anak tangga ke lantai dua, seraya ku perhatikan sekitar dengan waspada.

__ADS_1


"Bukan kah ini terlalu sepi Zenith?" Ucap Dylan yang menatap ke sekitar dengan curiga.


Aku hanya menatap ke arah nya dengan memberikan kode agar ia tak berbicara lagi. Kami berdua sampai di depan pintu kamar itu. Ku buka pintu itu dengan perlahan seraya ku arah kan pandangan mata ku ke sekeliling kamar itu dengan hati-hati, kemudian kembali ku arah kan pandangan ku ke arah belakang seraya ku tarik Dylan agar masuk ke dalam kamar itu dengan cepat.


Kembali ku tutup pintu kamar itu dengan cepat seraya ku langkah kan kaki ku berjalan ke arah laci meja itu, aku mencari sebuah botol kecil yang pernah di berikan oleh ayah sebelum aku pergi ke rumah Professor Auter Delta.


"Bukan kah ini mirip seperti botol yang di berikan oleh Aften pada ku waktu itu, tidak salah lagi..."


Ku buka tutup botol pipih yang berwarna merah itu, seraya ku tetes kan satu tetes cairan itu ke dalam mulut ku, terasa sangat dingin dan menyegarkan ketika melewati tenggorokan ku.


"Akhirnya..." Aku benar-benar merasa lega sekarang.


Ku tatap Dylan yang menatap ku penuh harap, aku berjalan ke arah nya seraya ku arah kan botol kecil itu ke arah mulut nya. Ia membuka mulut nya tanpa ku suruh, beberapa detik kemudian luka yang ia derita benar-benar menghilang tanpa jejak.


"Aku tak tahu bagaimana bisa kau memiliki dua botol penyembuh yang berbeda..." Ucap Dylan yang merasa segar kembali.

__ADS_1


"Awalnya aku tak tahu jika ini benar-benar menyembuhkan luka, sebelum aku menerima botol yang lain dari Aften..."


"Kau meninggalkan pemberian Aften di Oxdeword?"


"Bagaimana aku tau jika hal ini akan terjadi? Jika aku tahu, aku akan selalu menyimpannya di saku pakaian ku." Ucap ku seraya berjalan aku ke arah lemari pakaian, aku membuka nya seraya meraih beberapa helai pakaian yang akan aku gunakan nanti.


"Kau bisa memakai pakaian Albert..." Ucap ku seraya menunjuk ke arah pakaian milik Albert.


Aku berjalan menjauh dari nya, aku benar-benar ingin membersihkan tubuh ku sekarang.


_


_


_

__ADS_1


❤️❤️❤️


__ADS_2