
__ADS_3
Aku terbangun merasakan hembusan semilir angin pagi yang menyentuh kulit ku, aku menatap ke sekitar melihat Ardelia yang sedang meregangkan tubuh nya dengan berdiri di pinggir kolam.
Kemudian tampak ia sedikit menunduk dan membasuh wajahnya dengan air kolam tersebut. Kembali ia berjalan ke arah ku dengan tetesan air yang masih terjatuh dari wajah nya, ia menatap ku tersenyum.
"Selamat pagi kebo..." Ucap nya yang membuat ku sedikit marah.
Sialan...
Aku mengabaikan ucapan nya, aku berdiri beranjak berjalan ke arah kolam. Aku membasuh wajah ku dengan air kolam tersebut yang sedikit terasa dingin. Tidak, maksud ku ini sangat dingin.
Aku mengusap air yang masih tertinggal di wajahku menggunakan lengan baju ku, aku berbalik menoleh Ardelia yang sedang memakan sebuah ubi bakar yang ia bakar di perapian.
Aku lah yang membuat perapian tersebut setelah malam tadi merasakan kedinginan yang sangat menyiksa. Aku menghampiri nya dan duduk tak jauh dari nya, aku mengambil sepotong ubi bakar dan memakan nya.
"Semoga kakak ku belum kembali..." Ucap ku.
"Tenang saja, kita tak akan ketahuan..." Ungkap nya penuh percaya diri.
Aku hanya memandangnya tanpa ingin mengatakan apapun.
___________
__ADS_1
Baru saja kami keluar dari gua, kami cukup terkejut ketika kedua kuda kami sedikit berbeda dari pada pertama kali kami menunggangi nya.
"Bukan kah kuda ini sedikit lebih gemuk?" Ucap Ardelia seraya melepaskan ikatan kuda itu dari pohon.
"Iya, mungkin hanya perasaan kita saja..." Ucap ku mengabaikan pernyataan benar itu.
Aku melepaskan ikatan kuda ku dan langsung menungganginya. Kami berdua kembali berjalan ke arah pulang. Untuk sekarang kami hanya bisa menemukan satu permata darah yang menghilang. Setelah ini kami akan mencarinya beberapa waktu lagi.
Cukup lama kami menunggangi kuda, sampai lah kami di pinggir sebuah danau yang sangat indah.
Kami berdua hanya melewatinya tanpa berhenti. Sesekali aku menoleh ke belakang untuk mengenang pemandangan itu.
Jika di pikir-pikir aku merasa ada sesuatu yang berbeda, namun aku tak tahu apa yang membuat ku merasakan perbedaan itu.
Setelah sekian lama, akhirnya kami berada di depan rumah kakak ku, Harley. Namun aku terkejut ketika melihat rumah itu hancur berantakan.
"Apa yang terjadi?" Teriakku sembari turun dari kuda ku. Aku segera berlari ke arah rumah itu dan mencari keberadaan kedua kakak ku dan yang lain. Namun aku tak menemukan apa-apa.
"Kita harus tenang Zenith..." Teriak Ardelia.
__ADS_1
Aku hanya mengabaikan nya.
"Tunggu... Ini sangat aneh..." Ucap ku berhenti berlari, seraya menarik nafas dan menghembuskan nafas perlahan.
"Baru kemarin kita pergi namun, tempat ini seperti hancur beberapa minggu yang lalu..." Ucap Ardelia berjalan ke arah ku dengan cukup tenang.
"Seperti nya memang terjadi berminggu-minggu yang lalu..." Ucap ku menatap ke sekitar.
Pandangan mata ku mengarah ke sekitar, namun aku tak menemukan jejak apapun. Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang? Harley, Albert, Dylan dimana mereka? Apa mereka baik-baik saja?
"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" Ucap ku menatap nya penuh harapan.
"Entahlah... Kita sama sekali tak tahu kemana mereka pergi... Tapi pastinya mereka baik-baik saja..." Ucap nya seraya beranjak berjalan ke arah patung yang sudah hancur, ini tadinya adalah sebuah taman yang pernah ku kunjungi waktu itu.
_
_
_
❤️❤️❤️
__ADS_1
__ADS_2