Zenith In The New World

Zenith In The New World
Chapter 96


__ADS_3

Aku hanya diam tak berkutik menatap laki-laki itu, aku tak tahu ingin mengatakan apa jika laki-laki itu hanya memarahi ku tanpa minta penjelasan.


"Maaf kan aku..." Ucap ku seraya beranjak berdiri tanpa menatap nya, aku menundukkan kepala ku.


"Masuk lah..." Ucap nya, ku tatap laki-laki itu yang berbalik berjalan ke arah rumah. Aku terdiam tanpa ingin melangkah kan kaki ku.


Aku hanya menatap punggung nya yang terlihat sangat gagah dan berotot, aku bisa menebak jika dia adalah penyihir yang sangat kuat. Bahkan suara arogant nya sangat mendominasi. Mau bagaimana pun, kemarahan nya membuat ku sangat takut.


"Kenapa kau masih diam berdiri di sana?" Ucap laki-laki itu mengejut kan ku.


Aku tak membalasnya, aku hanya berjalan perlahan ke arah nya. Aku masuk ke dalam rumah dengan perasaan campur aduk, ini sesuatu yang sangat aneh.


"Mau kemana? Duduk lah dengan ku!" Ucap nya saat aku ingin berjalan ke arah kamar.


Aku menoleh ke arah nya, menatap mata nya yang menatap ke arah kursi yang ada di hadapan nya. Aku beranjak berjalan ke arah kursi itu dengan perasaan was-was.


"Apa kau bermimpi buruk?" Ucap nya, kenapa dia bisa tahu?


"Iya mimpi yang sangat buruk.." Jawab ku.


"Ingat lah, mimpi buruk bukan lah sesuatu yang wajar, itu adalah peringatan untuk dirimu agar lebih berhati-hati." Ucap nya seraya kembali ia bersandar di kursinya dan memejamkan mata nya.

__ADS_1


"Iya aku mengerti." Ucap ku, aku masih menatap nya.


Aku menatap wajah nya yang terlihat bersih, dengan alis yang begitu tebal garis hidung yang tegas dan bibir tebal yang berwarna merah merona.


"Jika saja dia bukan laki-laki, mungkin dia perempuan yang sangat cantik." Gumam ku pelan.


Aku beranjak berdiri berjalan ke arah kamar, aku membuka pintu dengan perlahan. Ku langkah kan kaki ku masuk ke dalam dan kembali ku tutup pintu itu dengan hati-hati.


Aku berbaring di samping Ardelia yang masih tertidur dengan cukup pulas. Ku pejamkan mata ku dan ku rasakan kesadaran ku mulai menghilang, aku tertidur.


_________


"Selamat pagi Zenith..." Ucap nya menatap ku dengan senyuman.


"Ada apa dengan mu?" Ucap ku tak percaya, aku duduk seraya memerjap kan mata ku beberapa kali.


"Tidak... Kau tahu, ternyata laki-laki yang datang tadi malam sangat lah tampan..." Ucap nya antusias, ia berjalan ke arah ku dengan semangat.


"Lalu?" Jawab ku malas.


"Hemm... Aku sudah mendapatkan asupan mata di pagi hari, jadi ku rasa itu sangat menyenangkan." Ucap nya lagi.

__ADS_1


"Baik lah... Tumben kau bangun pagi-pagi sekali? Bahkan mendahului ku..." Ucap ku seraya mengambil air minum di meja samping kiri ku.


"Ahhh... Tadi aku kebelet, makanya bangun pagi..." Ucap nya tersenyum canggung.


"Pantas lah..."


"Bersiaplah kita akan pergi sebentar lagi..." Ucap ku seraya beranjak berdiri membersihkan tempat tidur.


"Ya, baiklah..." Jawab Ardelia mengangguk.


"Tapi, apa yang kau mimpikan tadi malam?" Ucap nya memegang pundak ku...


"Sesuatu yang salah..." Jawab ku singkat.


_


_


_


❤️❤️❤️

__ADS_1


__ADS_2