
__ADS_3
Setelah selesai makan, kak Harley mengajak kami semua ke ruang tamu untuk membicara kan sesuatu yang cukup penting.
"Kenapa kalian pergi ketika kakak menyuruh kalian untuk tetap di rumah?" Ucap kak Harley tiba-tiba, aku dan Ardelia sedikit terkejut dan takut. Kami berdua sama sekali tak berani menatap mata elang mereka bertiga.
"Ahhh... Jika kami tak pergi bukan kah nyawa kami akan dalam bahaya hari itu?" Ucap ku mencubit paha Ardelia yang duduk di samping kanan ku.
"Benar..." Jawab Ardelia sedikit gugup.
Pandangan ku hanya tertunduk, menunggu jawaban dari mereka bertiga yang tak kunjung berbicara.
"Apa yang kalian lakukan di luar?" Ucap Albert setelah sekian lama.
Aku menoleh ke arah Ardelia, pandangan mata kami bertemu, kemudian ia mengangguk.
"Kami mencari permata darah." Ucap kami berdua serempak.
"Permata darah?" Ucap Harley
"Untuk apa kalian berdua mencari permata darah?" Sambung Dylan dengan suara khas dingin nya.
__ADS_1
"Hemm... Bukan kah kalian mencari sesuatu yang sama?" Ucap ku seraya ku gerakkan kepala ku untuk menghadap ke arah mereka.
"Apa kalian mengetahui itu?" Ucap Harley serius.
"Di dalam mimpi..." Jawab Ardelia menjawab dengan terus terang.
"Maksud ku, dari dalam mimpi Zenith kami mengetahui itu..." Sambung nya.
Mereka bertiga terdiam sejenak mendengar penuturan Ardelia yang sedikit konyol jika di pikir kan lagi, aku hanya pasrah jika mereka tak percaya tentang itu.
"Lain kali jangan pergi dengan atau tanpa alasan apapun, mengerti." Tukas Harley telak, kami berdua mengangguk bersamaan.
"Hanya sehari?" Ucap Albert, ia sedikit terkejut.
Lagi-lagi kami berdua hanya mengangguk.
"Hari itu kami masuk ke dalam sebuah gua tempat dimana permata darah itu berada, lalu setelah bertarung dengan makhluk yang tak kami tahu namanya dan pada akhirnya kami menang, setelah nya kami melihat air kolam yang tadi nya berwarna biru menjadi berwarna merah darah." Jelas ku panjang lebar.
"Lalu setelah itu apa yang terjadi?" Ucap Albert, mereka penasaran.
__ADS_1
"Tadi nya aku ingin menyentuh kolam itu, tapi Zenith menghentikan ku. Dan aku mencoba mencelup kan daun kering ke air kolam itu, dan terjadi lah sesuatu yang sangat mengejutkan... Bahkan kami berdua sangat-sangat terkejut." Ucap Ardelia penuh nada, ia seperti menceritakan sebuah dongeng. Mereka bertiga menatap nya serius.
"Kejadian seperti apa?" Ucap bi Ana yang baru saja datang dengan membawa nampan yang terdapat satu teko besar dengan beberapa gelas kecil di samping nya, ia meletakkan nampan itu di atas meja tengah yang ada di hadapan kami.
"Daun itu menjadi hijau kembali, bukankah itu sesuatu yang ajaib. Maksud ku, kami tidak menggunakan sihir apapun tapi air kolam itu seperti menyembuhkan luka." Ucap Ardelia bersemangat.
"Yah walau ada benar nya, tubuh kami menjadi lebih fresh dan sehat..." Ucap ku malas.
"Lalu setelah itu entah apa yang terjadi kami pingsan, dan aku terbangun setelah Zenith membangunkan ku..." Ucap nya menatap ke arah ku.
"Dan keanehan terjadi ketika kami keluar dari gua itu, misal nya kuda yang kami tunggangi menjadi lebih berisi dan besar." Ucap Ardelia lagi. Aku hanya mengangguk.
_
_
_
❤️❤️❤️
__ADS_1
__ADS_2